JAYAPURA-Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., melakukan kunjungan kerja ke Departemen Teknik Perkapalan (DTP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (9/6).
Mantan Wali Kota Jayapura dua periode yang akrab disapa BTM ini mendapat tugas dari Menteri Sosial Tri Rismaharini melihat kegiatan workshop pembuatan cetakan kapal fiber yang diikuti 15 peserta dari tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Asmat dan Mimika.
Saat meninjau kegiatan workshop tersebut, BTM memberikan motivasi kepada 15 pemuda Papua yang mengikuti workshop yang digelar Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
BTM menyebutkan bahwa kegiatan workshop itu merupakan kelanjutan dari arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam mendukung percepatan pembangunan di Papua, khususnya dalam upaya pemberdayaan ekonomi agar warga dan nelayan bisa lebih sejahtera. Pasalnya, selama ini masyarakat membuat kapal secara manual atau tradisional, sehingga hasil tangkapan kurang maksimal.
Sebelum workshop ini digelar, menurut BTM Kementerian Sosial juga melakukan kerja sama dengan ITS Surabaya dan Universitas Cenderawasih (UNCEN) dalam pembuatan 6 kapal cepat fiber glass dan 2 motor listrik.
“Sebagai orang Papua kita bangga dengan program ibu Mentri Sosial. Program ini sangat nyata dengan melihat potensi wilayah kita yang terdiri dari laut, danau dan sungai. Saudara-saudara yang dibina dan dilatih di sini setelah pulang bisa membantu ITS dan Uncen untuk menyiapkan anak-anak Papua yang lain, membuat kapal dalam mendukung transportasi lewat sungai laut dan danau,” ungkap Benhur Tomi Mano saat dihubungi Cenderawasih Pos, Kamis (9/6).
Mengenai kelanjutan program ini, BTM menegaskan bahwa program ini akan terus dilakukan dan mencetak anak-anak Papua yang hebat dan bisa membuat kapal. “Tentunya program ini akan terus dilakukan. Ade-ade kita yang mengikuti workshop di Surabaya, nantinya setelah kembali ke Papua, bisa juga melatih anak-anak Papua yang lain,” tandasnya.
“Dengan kapal ini, kita bisa memenuhi transportasi lebih cepat. Jadi, kita memberdayakan masyarakat Papua supaya bisa menurunkan kemiskinan ekstrem,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, BTM berharap peserta pelatihan dari Papua ini dapat mengikuti dan memahami dengan benar apa yang disampaikan oleh para dosen. (nat)