Thursday, December 12, 2024
29.7 C
Jayapura

Gubernur: Suplai BBM Jangan Terhambat!

JAYAPURA – Tiga bulan terakhir, antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Bahkan, antreannya turut mempengaruhi kemacetan.

   Terkait dengan antrean BBM jenis solar ini, Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina. “Kita sudah koordinasi dan saya sudah sampaikan bahwa saya tidak ingin ada antrean lagi,” tegas Ramses kepada wartawan usai melakukan pemantauan harga di beberapa lokasi di Kota Jayapura.

  “Kita akan cek lagi, jangan sampai kekurangan stok BBM jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru),” sambungnya.

  Selain itu, Ramses juga telah memerintahkan satuan tugas (Satgas) Pangan untuk turun langsung ke lapangan memastikan penyebab terjadinya antrean di beberapa SPBU di wilayah Papua.

Baca Juga :  Keributan Warga dan Buruh, Dua Orang Terluka.

  Sebab yang dikhawatirkan, kata Ramses, antrean berpotensi menghambat pendistribusian logistik barang di Papua jelang Nataru. “Selanjutnya saya akan minta jawaban dari Satgas Pangan penyebab terjadinya antrean BBM jenis Solar pada SPBU di Jayapura, apakah memang kuantitas SPBU yang kurang atau ada hal-hal lainnya,” terangnya.

  Ramses mengingatkan Pertamina bahwa suplai BBM untuk masyarakat tidak boleh terhambat, bahan bakar minyak harus tersalurkan. Sebab itu sudah menjadi tugasnya Pertamina. “Saya akan bertemu dengan GM Pertamina terkait antrean ini, sehingga ada solusi untuk mengatasinya,” ucapnya.

   Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menyebut antrean Solar disebabkan permintaan konsumen yang tinggi.

Baca Juga :  Berbagai Upaya Dilakukan Pemprov untuk Mahasiswa di Luar Negeri

  “Kami sudah menyiapkan dua pilihan jika konsumen ingin yang lebih cepat dan tidak antre, bisa memilih Solar non-subsidi,” ucapnya.

   Edi memastikan ketersediaan BBM baik subsidi maupun non-subsidi terpenuhi. “Kami pastikan ketahanan stok rata-rata 15 hari ke depan, baik itu Solar subsidi, Pertalite, Pertamax, Dexlite, Avtur hingga minyak tanah,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Tiga bulan terakhir, antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Bahkan, antreannya turut mempengaruhi kemacetan.

   Terkait dengan antrean BBM jenis solar ini, Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina. “Kita sudah koordinasi dan saya sudah sampaikan bahwa saya tidak ingin ada antrean lagi,” tegas Ramses kepada wartawan usai melakukan pemantauan harga di beberapa lokasi di Kota Jayapura.

  “Kita akan cek lagi, jangan sampai kekurangan stok BBM jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru),” sambungnya.

  Selain itu, Ramses juga telah memerintahkan satuan tugas (Satgas) Pangan untuk turun langsung ke lapangan memastikan penyebab terjadinya antrean di beberapa SPBU di wilayah Papua.

Baca Juga :  60 Persen DPR Kota Jayapura Wajah Baru

  Sebab yang dikhawatirkan, kata Ramses, antrean berpotensi menghambat pendistribusian logistik barang di Papua jelang Nataru. “Selanjutnya saya akan minta jawaban dari Satgas Pangan penyebab terjadinya antrean BBM jenis Solar pada SPBU di Jayapura, apakah memang kuantitas SPBU yang kurang atau ada hal-hal lainnya,” terangnya.

  Ramses mengingatkan Pertamina bahwa suplai BBM untuk masyarakat tidak boleh terhambat, bahan bakar minyak harus tersalurkan. Sebab itu sudah menjadi tugasnya Pertamina. “Saya akan bertemu dengan GM Pertamina terkait antrean ini, sehingga ada solusi untuk mengatasinya,” ucapnya.

   Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menyebut antrean Solar disebabkan permintaan konsumen yang tinggi.

Baca Juga :  10 Warga Sipil Tewas Dalam 6 Bulan Terakhir

  “Kami sudah menyiapkan dua pilihan jika konsumen ingin yang lebih cepat dan tidak antre, bisa memilih Solar non-subsidi,” ucapnya.

   Edi memastikan ketersediaan BBM baik subsidi maupun non-subsidi terpenuhi. “Kami pastikan ketahanan stok rata-rata 15 hari ke depan, baik itu Solar subsidi, Pertalite, Pertamax, Dexlite, Avtur hingga minyak tanah,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya