Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Buntut Satu Tewas, Warga Arak Jenazah

Kaporesta Segera Mencari Tahu Apa Penyebab Pelaku Meninggal

JAYAPURA – Pasca bentrok antara aparat keamanan dengan warga di pertigaan Hamadi Resmimen ternyata berbuntut. Kejadian pagi dini hari itu terjadi pelemparan terhadap aparat yang akan menangkap satu pelaku pencurian.

Ini kemudian direspon dengan dilepaskannya beberapa tembakan termasuk melepas gas air mata. Nah pasca kejadian tersebut ternyata ada salah satu pria tewas. Hanya disini belum diketahui apakah meninggal karena tembakan atau ada tembakan atau factor lain.

Dari laporan kepolisian menyebutkan bahwa pria tersebut berinisial MD (27) warga Argapura Distrik Jayapura Selatan yang meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara saat mendapatkan perawatan medis. Itu terjadi  Sabtu (6/5) dini hari.

MD merupakan pelaku pemicu terjadinya penyerangan terhadap pihak Kepolisian saat hendak melakukan penegakkan hukum di Argapura Rastarap. Ia sendiri merupakan pelaku pencurian yang akan ditangkap.  Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor D. Mackbon, menjelaskan bahwa semuanya berawal saat pihak Kepolisian hendak melakukan langkah penegakkan hukum terhadap MD pada Kamis (4/6) malam di seputaran Argapura.

Namun saat itu aparat mendapatkan perlawanan dari MD bersama teman-temannya dengan melempari batu hingga merusak dua mobil polisi. “Esok harinya pada Jumat (5/5) sore, pihak Kepolisian kembali melakukan penyisiran terkait keberadaan MDS di seputaran Argapura hingga sampai di Hamadi Rawa, dan dengan bantuan masyarakat setempat MD pun berhasil diamankan meskipun sempat mendapatkan perlawan kembali dimana pelaku melempari petugas dan warga yang kemudian diambil langkah tegas terukur,” ungkap Kapolresta.

Baca Juga :  Kemenpan RB Dorong MPP Jayapura Jadi Pilot Project di Papua

Lebih lanjut kata Kapolresta, usai dibekuk MD dan dibawa ke Mapolresta Jayapura Kota dan ketika dilakukan pemeriksaan, kondisi pelaku terlihat drop kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja hingga pada Sabtu (6/5) dini hari sekitar Pukul 01.00 WIT ia dinyatakan meninggal dunia “Kami telah membangun komunikasi dengan keluarga MD, dengan dibantu tokoh masyarakat setempat pihak keluarga sepakat untuk bersama memakamkan MD dengan dibantu oleh pihak Kepolisian,” ucapnya.

Hanya sayangnya di tengah suasana duka ini ada sekelompok oknum masyarakat yang merupakan rekan MDS kemudian mengambil jenazah dan mengaraknya ke jalan besar tanpa diketahui pihak keluarga.

Ini sepat menimbulkan kepanikan apalagi jenazah diarak dengan jalan kaki dengan tujuan ke Polda Papua upaya ini kemudian dihadang aparat dengan menutup ruas jalan di depan pelabuhan Jayapura. Bahkan polisi sempat memberikan semprotan dari mobil Armoured Water Cannon (AWC) Polda untuk membubarkan massa.

Tak lama setelah dilakukan negosiasi akhirnya massa memilih memulangkan jenazah  kembali ke Argapura. Pihak keluarga juga tidak setuju untuk jenazah  di arak seperti itu. Pihak keluarga justru mempertanyakan mau dibawa kemana jenazah  keluarga mereka. Alhasil setelah sampai di depan pelabuhan, jenazah  dan rombongan kembali ke rumah duka.

Baca Juga :  Banyak yang Kecele Kostum Jokowi

Untuk diketahui, MD merupakan residivis pelaku pencurian dengan pemberatan yang sudah pernah menjalani hukumannya di lembaga pemasyarakatan.

Lainnya, ia juga sering mendapatkan kebijakan restoratif justice dari pihak kepolisian atas kasus-kasus yang sama. “MD merupakan spesialis pelaku curat yang sudah berulang,” tambah Kapolresta. Untuk langkah penegakkan hukum yang dilakukan terhadap MD sendiri berdasarkan laporan polisi nomor : LP / B / 222 / 2023 / SPKT / Polsek Jayapura Selatan / Polresta Jayapura Kota / Sek.Japsel, tanggal 3 Mei 2023 tentang Pencurian.

Melki masyarakat setempat yang berdomisili di seputaran Argapura mengatakan, MD bersama kelompoknya sudah sangat meresahkan warga sekitar atas perilaku mereka, dimana mereka sudah sering melakukan perbuatan pencurian.

“Hal tesebut telah menjadi rahasia umum, dimana warga tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka kelompok yang sering mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba atau ganja,” ungkap Melki warga Argapura. Sementara terkait meninggalnya salah satu warga ini menurut Kaporesta pihaknya akan segera mencari tahu apa penyebab pelaku meninggal. “Segera kami pastikan,” imbuhnya. (ade/wen)

Kaporesta Segera Mencari Tahu Apa Penyebab Pelaku Meninggal

JAYAPURA – Pasca bentrok antara aparat keamanan dengan warga di pertigaan Hamadi Resmimen ternyata berbuntut. Kejadian pagi dini hari itu terjadi pelemparan terhadap aparat yang akan menangkap satu pelaku pencurian.

Ini kemudian direspon dengan dilepaskannya beberapa tembakan termasuk melepas gas air mata. Nah pasca kejadian tersebut ternyata ada salah satu pria tewas. Hanya disini belum diketahui apakah meninggal karena tembakan atau ada tembakan atau factor lain.

Dari laporan kepolisian menyebutkan bahwa pria tersebut berinisial MD (27) warga Argapura Distrik Jayapura Selatan yang meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara saat mendapatkan perawatan medis. Itu terjadi  Sabtu (6/5) dini hari.

MD merupakan pelaku pemicu terjadinya penyerangan terhadap pihak Kepolisian saat hendak melakukan penegakkan hukum di Argapura Rastarap. Ia sendiri merupakan pelaku pencurian yang akan ditangkap.  Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor D. Mackbon, menjelaskan bahwa semuanya berawal saat pihak Kepolisian hendak melakukan langkah penegakkan hukum terhadap MD pada Kamis (4/6) malam di seputaran Argapura.

Namun saat itu aparat mendapatkan perlawanan dari MD bersama teman-temannya dengan melempari batu hingga merusak dua mobil polisi. “Esok harinya pada Jumat (5/5) sore, pihak Kepolisian kembali melakukan penyisiran terkait keberadaan MDS di seputaran Argapura hingga sampai di Hamadi Rawa, dan dengan bantuan masyarakat setempat MD pun berhasil diamankan meskipun sempat mendapatkan perlawan kembali dimana pelaku melempari petugas dan warga yang kemudian diambil langkah tegas terukur,” ungkap Kapolresta.

Baca Juga :  60 Persen Puskesmas di Papua Tidak Ada Dokter

Lebih lanjut kata Kapolresta, usai dibekuk MD dan dibawa ke Mapolresta Jayapura Kota dan ketika dilakukan pemeriksaan, kondisi pelaku terlihat drop kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja hingga pada Sabtu (6/5) dini hari sekitar Pukul 01.00 WIT ia dinyatakan meninggal dunia “Kami telah membangun komunikasi dengan keluarga MD, dengan dibantu tokoh masyarakat setempat pihak keluarga sepakat untuk bersama memakamkan MD dengan dibantu oleh pihak Kepolisian,” ucapnya.

Hanya sayangnya di tengah suasana duka ini ada sekelompok oknum masyarakat yang merupakan rekan MDS kemudian mengambil jenazah dan mengaraknya ke jalan besar tanpa diketahui pihak keluarga.

Ini sepat menimbulkan kepanikan apalagi jenazah diarak dengan jalan kaki dengan tujuan ke Polda Papua upaya ini kemudian dihadang aparat dengan menutup ruas jalan di depan pelabuhan Jayapura. Bahkan polisi sempat memberikan semprotan dari mobil Armoured Water Cannon (AWC) Polda untuk membubarkan massa.

Tak lama setelah dilakukan negosiasi akhirnya massa memilih memulangkan jenazah  kembali ke Argapura. Pihak keluarga juga tidak setuju untuk jenazah  di arak seperti itu. Pihak keluarga justru mempertanyakan mau dibawa kemana jenazah  keluarga mereka. Alhasil setelah sampai di depan pelabuhan, jenazah  dan rombongan kembali ke rumah duka.

Baca Juga :  Pengumuman Tersangka Jangan Karena Pesan Sponsor

Untuk diketahui, MD merupakan residivis pelaku pencurian dengan pemberatan yang sudah pernah menjalani hukumannya di lembaga pemasyarakatan.

Lainnya, ia juga sering mendapatkan kebijakan restoratif justice dari pihak kepolisian atas kasus-kasus yang sama. “MD merupakan spesialis pelaku curat yang sudah berulang,” tambah Kapolresta. Untuk langkah penegakkan hukum yang dilakukan terhadap MD sendiri berdasarkan laporan polisi nomor : LP / B / 222 / 2023 / SPKT / Polsek Jayapura Selatan / Polresta Jayapura Kota / Sek.Japsel, tanggal 3 Mei 2023 tentang Pencurian.

Melki masyarakat setempat yang berdomisili di seputaran Argapura mengatakan, MD bersama kelompoknya sudah sangat meresahkan warga sekitar atas perilaku mereka, dimana mereka sudah sering melakukan perbuatan pencurian.

“Hal tesebut telah menjadi rahasia umum, dimana warga tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka kelompok yang sering mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba atau ganja,” ungkap Melki warga Argapura. Sementara terkait meninggalnya salah satu warga ini menurut Kaporesta pihaknya akan segera mencari tahu apa penyebab pelaku meninggal. “Segera kami pastikan,” imbuhnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya