Friday, August 15, 2025
21.6 C
Jayapura

Khawatir Dikalahkan Jakarta

JAYAPURA-Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) meminta keterlibatan langsung Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan proses rekapitulasi suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua 2025.

Permintaan ini disampaikan menyusul adanya dugaan kuat terjadinya penggelembungan suara disejumlah distrik. Tomi Mano menyoroti keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam dugaan kecurangan ini, termasuk tindakan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu dan saksi-saksi dari timnya yang tersebar diberbagai wilayah Papua.

“Saya minta TNI turun tangan kawal suara rakyat Papua, karena ada indikasi itu (kecurangan). Satu-satunya harapan mereka kini hanya TNI,” ujar BTM, Kamis (7/8).

Ia menegaskan bahwa PSU telah berlangsung secara terbuka, dan rakyat Papua telah menggunakan hak pilihnya. Menurutnya, hasil suara yang diperoleh oleh pasangan BTM-CK merupakan bentuk aspirasi murni rakyat tanpa ada pengaruh politik uang atau janji-janji politik.

Baca Juga :  Ini Penyebab Pesawat Trigana Tak Bisa Terbang dari Wamena

Ia khawatir, jika kecurangan terus dibiarkan terjadi, maka suara rakyat yang telah diberikan akan disalahgunakan. Lebih dari itu, hal tersebut dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi di Papua.

“Kalau tindakan kejahatan ini terus dibiarkan, bisa berdampak pada stabilitas dan keamanan masyarakat. Jangan sampai karena ego politik, terjadi konflik di tengah masyarakat. Saya minta penyelenggara tetap konsisten dan tidak tunduk pada tekanan pihak luar,” tegasnya.

JAYAPURA-Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) meminta keterlibatan langsung Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan proses rekapitulasi suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua 2025.

Permintaan ini disampaikan menyusul adanya dugaan kuat terjadinya penggelembungan suara disejumlah distrik. Tomi Mano menyoroti keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam dugaan kecurangan ini, termasuk tindakan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu dan saksi-saksi dari timnya yang tersebar diberbagai wilayah Papua.

“Saya minta TNI turun tangan kawal suara rakyat Papua, karena ada indikasi itu (kecurangan). Satu-satunya harapan mereka kini hanya TNI,” ujar BTM, Kamis (7/8).

Ia menegaskan bahwa PSU telah berlangsung secara terbuka, dan rakyat Papua telah menggunakan hak pilihnya. Menurutnya, hasil suara yang diperoleh oleh pasangan BTM-CK merupakan bentuk aspirasi murni rakyat tanpa ada pengaruh politik uang atau janji-janji politik.

Baca Juga :  Satu Bakal Butuh Rp 33 Juta Untuk Cek Kesehatan

Ia khawatir, jika kecurangan terus dibiarkan terjadi, maka suara rakyat yang telah diberikan akan disalahgunakan. Lebih dari itu, hal tersebut dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi di Papua.

“Kalau tindakan kejahatan ini terus dibiarkan, bisa berdampak pada stabilitas dan keamanan masyarakat. Jangan sampai karena ego politik, terjadi konflik di tengah masyarakat. Saya minta penyelenggara tetap konsisten dan tidak tunduk pada tekanan pihak luar,” tegasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya