Pdt. Darwin menilai tragedi ini sebagai cerminan mendalam bahwa pendekatan dialogis dan damai masih sangat dibutuhkan untuk meredam konflik berkepanjangan di Papua.
“Penembakan ini memperlihatkan wajah kejam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tidak segan melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk para pekerja gereja yang sama sekali tidak bersenjata,” ungkapnya.
Ia pun menekankan bahwa ketegasan negara dalam menegakkan hukum serta keterlibatan aktif gereja dalam proses dialog damai menjadi kunci agar wilayah Papua Pegunungan tidak terus menjadi medan konflik bersenjata yang memakan korban tak berdosa. Pdt. Darwin menyerukan pentingnya menjaga perdamaian di Kota Wamena sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan. Menurutnya, Wamena harus menjadi ruang aman bagi siapa pun yang tinggal dan bekerja di sana, tanpa takut menjadi korban kekerasan bersenjata.
“Kami mengajak semua pihak untuk menomorsatukan nilai kemanusiaan dan keadilan. Hentikan kekerasan, dan mari membuka ruang-ruang dialog yang tulus demi perdamaian di Tanah Papua,” tutupnya (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos