Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Apel Perdana, ASN Pemprov Papua Jaga jarak

JAGA JARAK: Tampak komposisi barisan ASN Pemprov Papua yang mengikuti protokol kesehatan physical distancing pada pelaksanaan apel gabungan perdana di halaman kantor Gubernur Papua, Senin (8/6).  ( FOTO: Jack Okoka for Cepos)

JAYAPURA- Setelah beberapa bulan bekerja dari rumah (Work From Home), Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Papua kembali berkantor, yang mana diawali dengan Apel Pagi Gabungan di halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (8/6) pagi kemarin.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, diperkirakan sebanyak 2.000 ASN yang mengikuti apel yang dipimpin Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., MM.

Banyak ASN yang mengikuti apel perdana ini sempat mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Soa Siu depan kantor Gubernur Papua. Sejumlah personel Polantas Polda Papua maupun Polresta Jayapura Kota dikerahkan di sejumlah titik, untuk memperlancar arus lalu lintas.

Sekalipun banyak ASN yang ikut apel gabungan tersebut, protokol kesehatan tetap diterapkan. Utamanya jarak antar ASN dalam barisan serta wajib memakai masker. 

Dalam apel tersebut, Wagub Klemen Tinal memberikan semangat bagi seluruh ASN yang kembali melakukan aktivitas kantor sebagai breakdown dari kebijakan Relaksasi Kontekstual Papua yang merupakan kesepakatan bersama Pemprov Papua, Forkopimda Papua, dan bupati/wali kota se-Papua, Rabu (3/6) lalu.

Baca Juga :  Patahkan Dominasi Persib

“Relaksasi Kontekstual Papua itu bukan New Normal. Karena dengan konteks Papua, kita belum normal, apalagi New Normal. Kita sedang menuju titik tertinggi Covid-19. Bulan ini meningkat terus kasus kita, yang mana hingga kini mencapai 1.080 kasus positif kumulatif,” jelas Klemen Tinal, SE., MM., Senin (8/6) kemarin.

Wagub Klemen Tinal, SE., MM., saat memimpin apel gabungan perdana. ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

“Kita harus perhatikan bahwa 1.080 dari total 3 juta penduduk Papua sudah terpapar. Ini angka yang luar biasa tinggi, terlebih kita urutan ke-3 se Indonesia. Jadi, jangan remehkan Covid-19. jangan juga bilang kalau orang Papua kebal dengan virus ini. Karena, buktinya, berdasarkan data, pasien positif, ODP, maupun PDP, baik non Papua maupun OAP, semuanya bisa kena. Virus ini tidak memandang strata maupun status sosial,” sambungnya.

Baca Juga :  Terkendala Regulasi Pembayaran Beasiswa Terlambat

Wagub Tinal menyebutkan bahwa menghadapi Covid-19, Pemprov Papua harus melakukannya secara bersama-sama. “Kata kuncinya yaitu bersama-sama. Kalau sendiri-sendiri, hanya satu orang yang peduli dan yang lainnya acuh tak acuh, maka semua akan sia-sia,” terangnya.

“Oleh karenanya, saya minta kita bersungguh-sungguh dalam pekerjaan yang akan kembali kita mulai. kemudian kita evaluasi semua. Kita harap semua ini dapat selesai dengan baik,” tambahnya.

Sementara Pjs. Sekda Papua, Ridwan Rumasukun, menyebutkan bahwa dengan kembalinya ASN ke kantor maka pelayanan akan lebih baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, maupun pelayanan kemasyarakatan.

“Saya kira, ASN sudah lama bekerja dari rumah. Mereka juga butuh penyegaran, sehingga mereka masuk kantor. Saya pikir pelayanan akan lebih baik ketika mereka masuk kantor,” tambah Ridwan Rumasukun. (gr/nat)

JAGA JARAK: Tampak komposisi barisan ASN Pemprov Papua yang mengikuti protokol kesehatan physical distancing pada pelaksanaan apel gabungan perdana di halaman kantor Gubernur Papua, Senin (8/6).  ( FOTO: Jack Okoka for Cepos)

JAYAPURA- Setelah beberapa bulan bekerja dari rumah (Work From Home), Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Papua kembali berkantor, yang mana diawali dengan Apel Pagi Gabungan di halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (8/6) pagi kemarin.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, diperkirakan sebanyak 2.000 ASN yang mengikuti apel yang dipimpin Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., MM.

Banyak ASN yang mengikuti apel perdana ini sempat mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Soa Siu depan kantor Gubernur Papua. Sejumlah personel Polantas Polda Papua maupun Polresta Jayapura Kota dikerahkan di sejumlah titik, untuk memperlancar arus lalu lintas.

Sekalipun banyak ASN yang ikut apel gabungan tersebut, protokol kesehatan tetap diterapkan. Utamanya jarak antar ASN dalam barisan serta wajib memakai masker. 

Dalam apel tersebut, Wagub Klemen Tinal memberikan semangat bagi seluruh ASN yang kembali melakukan aktivitas kantor sebagai breakdown dari kebijakan Relaksasi Kontekstual Papua yang merupakan kesepakatan bersama Pemprov Papua, Forkopimda Papua, dan bupati/wali kota se-Papua, Rabu (3/6) lalu.

Baca Juga :  Papa Pulang Bawa Virus

“Relaksasi Kontekstual Papua itu bukan New Normal. Karena dengan konteks Papua, kita belum normal, apalagi New Normal. Kita sedang menuju titik tertinggi Covid-19. Bulan ini meningkat terus kasus kita, yang mana hingga kini mencapai 1.080 kasus positif kumulatif,” jelas Klemen Tinal, SE., MM., Senin (8/6) kemarin.

Wagub Klemen Tinal, SE., MM., saat memimpin apel gabungan perdana. ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

“Kita harus perhatikan bahwa 1.080 dari total 3 juta penduduk Papua sudah terpapar. Ini angka yang luar biasa tinggi, terlebih kita urutan ke-3 se Indonesia. Jadi, jangan remehkan Covid-19. jangan juga bilang kalau orang Papua kebal dengan virus ini. Karena, buktinya, berdasarkan data, pasien positif, ODP, maupun PDP, baik non Papua maupun OAP, semuanya bisa kena. Virus ini tidak memandang strata maupun status sosial,” sambungnya.

Baca Juga :  Sembunyi Kamar Mandi Hingga Memilih Lompat ke Jurang

Wagub Tinal menyebutkan bahwa menghadapi Covid-19, Pemprov Papua harus melakukannya secara bersama-sama. “Kata kuncinya yaitu bersama-sama. Kalau sendiri-sendiri, hanya satu orang yang peduli dan yang lainnya acuh tak acuh, maka semua akan sia-sia,” terangnya.

“Oleh karenanya, saya minta kita bersungguh-sungguh dalam pekerjaan yang akan kembali kita mulai. kemudian kita evaluasi semua. Kita harap semua ini dapat selesai dengan baik,” tambahnya.

Sementara Pjs. Sekda Papua, Ridwan Rumasukun, menyebutkan bahwa dengan kembalinya ASN ke kantor maka pelayanan akan lebih baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, maupun pelayanan kemasyarakatan.

“Saya kira, ASN sudah lama bekerja dari rumah. Mereka juga butuh penyegaran, sehingga mereka masuk kantor. Saya pikir pelayanan akan lebih baik ketika mereka masuk kantor,” tambah Ridwan Rumasukun. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya