Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Modus Baru, Pelaku Begal Bacok Kaki

AKBP. Dominggus Rumaropen S.Sos, M.M ( FOTO: Denny/ Cepos)

Polisi Minta Warga Waspada Jika Harus Keluar Malam Hari

WAMENA – Masalah kriminalitas di Kabupaten Jayawijaya memasuki akhir tahun 2020 mulai marak, khususnya Jambret, Begal, dan Curanmor. Dimana berbagai modus digunakan para pelaku untuk mendapatkan barang incaranya seperti membacok kaki pengendara motor lalu membawa kabur kendaraanya saat ia terjatuh.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengakui bahwa ada modus baru dari para pelaku begal yang selama ini melakukan aksinya, yakni dengan membacok kaki korbannya, Hal ini seperti terjadi  beberapa hari lalu, dimana ada warga yang mengendarai kendaraannya seorang diri, ia dibacok dari kaki dengan senjata tajam dan saat kaget dan terjatuh di situlah para pelaku membawa kabur kendaraannya.

  “Kami Personel Polres Jayawijaya ingatkan warga terkait motif baru pelaku begal yang pada tiga hari lalu sempat dikejar polisi, usai mendapat informasi, sekarang mereka melakukan kekerasan dengan membacok kaki targetnya,”ungkapnya Senin (2/11) kemarin

Baca Juga :  Anies-Muhaimin Nomor 1, Prabowo-Gibran Nomor 2, Ganjar-Mahfud Nomor 3

   Ia menyatakan, kondisi ini juga harus masyarakat pahami, sehingga pada jam-jam malam hari, ketika bepergian dengan kendaraan roda dua, tentu tidak bisa sendiri-sendiri. Minimal bisa jalan bersamaan dengan keluarga yang lain, baik itu berboncengan maupun ada yang mengantar dengan kendaraan lain dari belakang sehingga lebih aman.

  “Kalau memang warga harus keluar di malam hari, mungkin tidak bisa di jalan sendiri, mungkin saling berboncengan, atau  ada yang mengantar dengan kendaraan dari belakang, agar pelaku juga tak punya kesempatan untuk melakukan tindak kekerasan,” bebernya.

   Kapolres mengakui jelang akhir tahun, angka kejahatan seperti pencurian, begal berpotensi muncul dan polisi tidak akan tinggal diam terhadap aktivitas pelaku kejahatan. Tentunya mobilitas kepolisian juga dinaikkan volumenya, kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan pada bulan-bulan ber di akhir tahun ini.

Baca Juga :  Dua Jembatan di Distrik Bugi Rusak Berat

 “Pelaku begal biasanya beraksi di daerah sepi, sehingga warga yang bepergian ke daerah sepi juga perlu waspada. Kalau dia lakukan (begal) pas di tempat keramaian, kemungkinan juga bisa dihalangi oleh warga yang lain,” katanya.

  Ia menambahkan, tiga hari lalu kepolisian menerima informasi terkait aksi begal dan kepolisian mengejar yang bersangkutan ke arah Ibele, jalur trans antar Kabupaten Jayawijaya-Kabupaten Lanny Jaya. Ketika anggota mendapatkan laporan,  langsung sekat beberapa jalan.

  “Kita prediksi pelaku lari ke kawasan Ibele, karena anggota yang kejar mengalami buntu, sehingga saat ini kita lebih banyak fokus lakukan razia di kawasan itu,” tutupnya. (jo/tri)

AKBP. Dominggus Rumaropen S.Sos, M.M ( FOTO: Denny/ Cepos)

Polisi Minta Warga Waspada Jika Harus Keluar Malam Hari

WAMENA – Masalah kriminalitas di Kabupaten Jayawijaya memasuki akhir tahun 2020 mulai marak, khususnya Jambret, Begal, dan Curanmor. Dimana berbagai modus digunakan para pelaku untuk mendapatkan barang incaranya seperti membacok kaki pengendara motor lalu membawa kabur kendaraanya saat ia terjatuh.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengakui bahwa ada modus baru dari para pelaku begal yang selama ini melakukan aksinya, yakni dengan membacok kaki korbannya, Hal ini seperti terjadi  beberapa hari lalu, dimana ada warga yang mengendarai kendaraannya seorang diri, ia dibacok dari kaki dengan senjata tajam dan saat kaget dan terjatuh di situlah para pelaku membawa kabur kendaraannya.

  “Kami Personel Polres Jayawijaya ingatkan warga terkait motif baru pelaku begal yang pada tiga hari lalu sempat dikejar polisi, usai mendapat informasi, sekarang mereka melakukan kekerasan dengan membacok kaki targetnya,”ungkapnya Senin (2/11) kemarin

Baca Juga :  Wabup Yalimo Suport Pengrajin Noken Agar Lebih Maju

   Ia menyatakan, kondisi ini juga harus masyarakat pahami, sehingga pada jam-jam malam hari, ketika bepergian dengan kendaraan roda dua, tentu tidak bisa sendiri-sendiri. Minimal bisa jalan bersamaan dengan keluarga yang lain, baik itu berboncengan maupun ada yang mengantar dengan kendaraan lain dari belakang sehingga lebih aman.

  “Kalau memang warga harus keluar di malam hari, mungkin tidak bisa di jalan sendiri, mungkin saling berboncengan, atau  ada yang mengantar dengan kendaraan dari belakang, agar pelaku juga tak punya kesempatan untuk melakukan tindak kekerasan,” bebernya.

   Kapolres mengakui jelang akhir tahun, angka kejahatan seperti pencurian, begal berpotensi muncul dan polisi tidak akan tinggal diam terhadap aktivitas pelaku kejahatan. Tentunya mobilitas kepolisian juga dinaikkan volumenya, kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan pada bulan-bulan ber di akhir tahun ini.

Baca Juga :  Dua Jembatan di Distrik Bugi Rusak Berat

 “Pelaku begal biasanya beraksi di daerah sepi, sehingga warga yang bepergian ke daerah sepi juga perlu waspada. Kalau dia lakukan (begal) pas di tempat keramaian, kemungkinan juga bisa dihalangi oleh warga yang lain,” katanya.

  Ia menambahkan, tiga hari lalu kepolisian menerima informasi terkait aksi begal dan kepolisian mengejar yang bersangkutan ke arah Ibele, jalur trans antar Kabupaten Jayawijaya-Kabupaten Lanny Jaya. Ketika anggota mendapatkan laporan,  langsung sekat beberapa jalan.

  “Kita prediksi pelaku lari ke kawasan Ibele, karena anggota yang kejar mengalami buntu, sehingga saat ini kita lebih banyak fokus lakukan razia di kawasan itu,” tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya