Thursday, December 12, 2024
27.7 C
Jayapura

Pleno Memanas, Dua Kelompok Massa Pendukung Cawalkot Bentrok

JAYAPURA-Pleno rekapitulasi suara KPU Kota Jayapura, yang digelar di Grand Abe Hotel, Jumat (6/12) berlangsung ricuh.  Kericuhan berawal ketika masa dua pendukung pasangan calon walikota dan wakil Walikota Jayapura bertemu disekitar lokasi pleno dan karena situasi terus memanas akhirnya pecah.

Ketika itu massa dari paslon 2, Jhony Banua Rouw-Darwis Massi berada disekitar hotel sementara massa dari paslon 4, Abisai Rollo-Rustan Saru berada diseberang jalan.  Jarak keduanya hanya sekitar 30 meter yang dipisahkan oleh jalan dua arah. Sebelumnya pada Jumat dini hari sudah terjadi aksi massa di depan hotel namun ini bisa diredam.

Aksi massa pecah sekira pukul 15.00 WIT dimana menurut informasi berawal dari saling melempar orasi yang akhirnya lebih mirip saling ganggu. Disitulah ada salah satu oknum pendukung melempar nasi bungkus ke pendukung lain dan mulai terjadi saling lempar menggunakan batu. Akibat saling lempar ini beberapa kaca hotel pecah. Tak hanya itu Wakapolsek Abepura, AKP Frangky juga terkena lemparan batu.

Meski telah diperingatkan namun massa dari seberang jalan masih terus melempar sehingga aparat terpaksa melepaskan tembakan gas air mata. Beberapa kali tembakan membuat jalan utama disekiar pusat perbelanjaan ini penuh dengan asap. Banyak warga akhirnya berlarian menghindari asap dari gas air mata tersebut. Meski tak ada korban namun  kejadian ini  sempat membuat pertokoan disekitar lokasi memilih tutup  dan menutup ruas jalan.

Baca Juga :  DPD PAN 29 Kabupaten Kota Dukung Usman Wanimbo Maju Pilgub 2024
Dua aparat keamanan mengamankan diri saat gas air mata meledak di tengah aksi ricuh di depan Hotel Grand Abe, Jumat (6/12).

Adapun saat itu KPU Kota Jayapura sedang mempleno surat suara PPD Jayapura Selatan. Kapolrestas Jayapura Kota, Kombes Pol  Victor Mackbon mengatakan kericuhan itu berawal masa antara pendukung pasangan calon mendatangi lokasi pleno.  Kedua kubu ini datang sejak pagi hingga siang, awalnya hanya segelintir orang namun semakin siang jumlah semakin banyak. “Tadi saat penghitungan suara memang ada massa yang menunggu dari hasil penghitungan dan kami TNI Polri sudah melakukan penyekatan. Namun karena ada provokasi akhirnya terjadi insiden kecil namun kami bisa lakukan penguraian massa,” jelas Kapolres Mackbon.

Massa kubu paslon 2 menempati areal Loby Hotel sementara dari massa paslon 4 berorasi diseberang jalan. Namun lama – lama massa ingin memantau langsung proses pleno di lantai 7 hotel. Akan tetapi aparat tidak mengizinkan karena dianggap tidak sesuai mekanisme mengingat sudah ada saksi masing – masing paslon. Kapolres yang ketika itu didampingi Dandim 1701/Jayapura, Kol Inf Hendry Widodo juga ikut menanyakan warga yang ingin masuk ke hotel.

Kapolres menanyakan kepentingan warga yang terlihat masih wira wiri. Dikatakan jika tak memiliki kepentingan maka tak boleh memasuki hotel.  Kapolres juga mengaku ada personelnya yang terkena lemparan. “Sementara sudah ditangani, tadi Wakapolsek Abe yang sempat terkena lemparan batu tapi tidak fatal,” ungkap Vicktor.Disini ia menegaskan akan mengusut dalang dibalik kericuhan tersebut. “Yang memobilisasi masa ke TKP akan kami cari karena peristiwa ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada yang provokasi,” tegasnya.

Baca Juga :  Buka Lebih Awal Jaring Sosok Terbaik

Kapolres mengatakan untuk semua menyerahkan kepada mekanisme yang ada. Jika ada selisih itu juga diselesaikan secara aturan dan kami minta jangan lagi ada yang membawa massa sebab nantinya menjadi korban dari kontestasi ini.

“Masing – masing pihak menahan diri. Jika tidak sesuai maka  pastinya sudah paham apa yang harus dilakukan, bukan dengan menurunkan massa sebab akan kami cek,” beber Victor Mackbon.

Dari insiden ini kata Kapolresta pihaknya mengevaluasi untuk melakukan penebalan pasukan dengan melibatkan Kodim dan Lantamal X yang terlibat dalam operasi Satgas Mantap Praja Cartenz 2024. “Sekali lagi kami ingatkan untuk tidak membawa massa dalam proses pleno,” tegasnya. Massa akhirnya bisa dilerai dan dibubarkan sekira pukul 16.00 WIT dan situasi kembali normal. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Pleno rekapitulasi suara KPU Kota Jayapura, yang digelar di Grand Abe Hotel, Jumat (6/12) berlangsung ricuh.  Kericuhan berawal ketika masa dua pendukung pasangan calon walikota dan wakil Walikota Jayapura bertemu disekitar lokasi pleno dan karena situasi terus memanas akhirnya pecah.

Ketika itu massa dari paslon 2, Jhony Banua Rouw-Darwis Massi berada disekitar hotel sementara massa dari paslon 4, Abisai Rollo-Rustan Saru berada diseberang jalan.  Jarak keduanya hanya sekitar 30 meter yang dipisahkan oleh jalan dua arah. Sebelumnya pada Jumat dini hari sudah terjadi aksi massa di depan hotel namun ini bisa diredam.

Aksi massa pecah sekira pukul 15.00 WIT dimana menurut informasi berawal dari saling melempar orasi yang akhirnya lebih mirip saling ganggu. Disitulah ada salah satu oknum pendukung melempar nasi bungkus ke pendukung lain dan mulai terjadi saling lempar menggunakan batu. Akibat saling lempar ini beberapa kaca hotel pecah. Tak hanya itu Wakapolsek Abepura, AKP Frangky juga terkena lemparan batu.

Meski telah diperingatkan namun massa dari seberang jalan masih terus melempar sehingga aparat terpaksa melepaskan tembakan gas air mata. Beberapa kali tembakan membuat jalan utama disekiar pusat perbelanjaan ini penuh dengan asap. Banyak warga akhirnya berlarian menghindari asap dari gas air mata tersebut. Meski tak ada korban namun  kejadian ini  sempat membuat pertokoan disekitar lokasi memilih tutup  dan menutup ruas jalan.

Baca Juga :  Sepeda Listrik Dilarang Beroperasi di Jalan
Dua aparat keamanan mengamankan diri saat gas air mata meledak di tengah aksi ricuh di depan Hotel Grand Abe, Jumat (6/12).

Adapun saat itu KPU Kota Jayapura sedang mempleno surat suara PPD Jayapura Selatan. Kapolrestas Jayapura Kota, Kombes Pol  Victor Mackbon mengatakan kericuhan itu berawal masa antara pendukung pasangan calon mendatangi lokasi pleno.  Kedua kubu ini datang sejak pagi hingga siang, awalnya hanya segelintir orang namun semakin siang jumlah semakin banyak. “Tadi saat penghitungan suara memang ada massa yang menunggu dari hasil penghitungan dan kami TNI Polri sudah melakukan penyekatan. Namun karena ada provokasi akhirnya terjadi insiden kecil namun kami bisa lakukan penguraian massa,” jelas Kapolres Mackbon.

Massa kubu paslon 2 menempati areal Loby Hotel sementara dari massa paslon 4 berorasi diseberang jalan. Namun lama – lama massa ingin memantau langsung proses pleno di lantai 7 hotel. Akan tetapi aparat tidak mengizinkan karena dianggap tidak sesuai mekanisme mengingat sudah ada saksi masing – masing paslon. Kapolres yang ketika itu didampingi Dandim 1701/Jayapura, Kol Inf Hendry Widodo juga ikut menanyakan warga yang ingin masuk ke hotel.

Kapolres menanyakan kepentingan warga yang terlihat masih wira wiri. Dikatakan jika tak memiliki kepentingan maka tak boleh memasuki hotel.  Kapolres juga mengaku ada personelnya yang terkena lemparan. “Sementara sudah ditangani, tadi Wakapolsek Abe yang sempat terkena lemparan batu tapi tidak fatal,” ungkap Vicktor.Disini ia menegaskan akan mengusut dalang dibalik kericuhan tersebut. “Yang memobilisasi masa ke TKP akan kami cari karena peristiwa ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada yang provokasi,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Natalis Akui 3 Warga yang Tewas Bukan KKSB

Kapolres mengatakan untuk semua menyerahkan kepada mekanisme yang ada. Jika ada selisih itu juga diselesaikan secara aturan dan kami minta jangan lagi ada yang membawa massa sebab nantinya menjadi korban dari kontestasi ini.

“Masing – masing pihak menahan diri. Jika tidak sesuai maka  pastinya sudah paham apa yang harus dilakukan, bukan dengan menurunkan massa sebab akan kami cek,” beber Victor Mackbon.

Dari insiden ini kata Kapolresta pihaknya mengevaluasi untuk melakukan penebalan pasukan dengan melibatkan Kodim dan Lantamal X yang terlibat dalam operasi Satgas Mantap Praja Cartenz 2024. “Sekali lagi kami ingatkan untuk tidak membawa massa dalam proses pleno,” tegasnya. Massa akhirnya bisa dilerai dan dibubarkan sekira pukul 16.00 WIT dan situasi kembali normal. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/