Friday, April 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Dipastikan Masih di Sekitar Jayapura

*Kapolda: Saya Kecewa Dengan Sering Kaburnya Tahanan Covid-19

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memastikan enam tahanan titipan Polresta Jayapura Kota yang melarikan diri dari Tahanan Polsek Abepura pada Minggu (5/7) subuh masih berada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

Adapun enam tahanan yang melarikan diri dari tahanan Polsek Abepura berinisial LW, NK, FDE, TKS, AS dan KW. Tiga diantara enam tahanan tersebut dinyatakan terpapar Covid-19.

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( FOTO: Elfira/Cepos)

“Anggota masih melakukan pencarian di lapangan. Enam orang yang kabur ini tidak lari ke mana-mana. Pasti ada di sekitaran Kota Jayapura, Sentani dan Kabupaten Keerom,” ucap Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Selasa (7/7).

Baca Juga :  Elisa Kambu: Pemekaran Provinsi Papua Selatan Sudah Final!

Kapolda memerintahkan para anggota agar keenam orang ini harus dicari dan ditemukan. Sebab, mereka rentan terhadap penyebaran Covid-19. Selain itu, mereka juga dalam proses pertanggungjawaban hukum harus dilakukan.

“Ini menjadi evaluasi, yang jelas saya kecewa dengan keseringan kaburnya para tahanan Covid-19. Namun ini menjadi catatan kami untuk intropeksi diri,” ungkap Kapolda.

Lanjutnya, apakah ini berkaitan juga dengan perlengkapan APD yang dimiliki  masih relevan atau tidak yang membuat anggota harus punya kepercayaan diri untuk membantu mengecek terhadap para tahanan Covid-19.

“Yang membuat dilema adalah sebagian anggota polisi juga ikut terpapar Covid-19, sehingga ini yang membuat dilema. Di satu sisi, kita dituntut untuk memperlakukan tahanan secara manusiawi tetapi disisi lain kami punya keterbatasan untuk mengecek bersentuhan dengan mereka. Namun, ini menjadi evaluasi kami kepada Kapolresta dan Polsek Jajaran,” paparnya.

Baca Juga :  Disinyalir Ada Pelaku Baru yang Akan Masuk DPO

Menurut Kapolda, bangunan Polsek Abepura kurang layak. Dimana ruangannya cukup besar tapi bangunannnya tidak ada jeruji di atas plafon tahanan dan jendela tidak dipasang teralis sehingga memudahkan mereka (tahanan-red) kabur. (fia/nat)

*Kapolda: Saya Kecewa Dengan Sering Kaburnya Tahanan Covid-19

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memastikan enam tahanan titipan Polresta Jayapura Kota yang melarikan diri dari Tahanan Polsek Abepura pada Minggu (5/7) subuh masih berada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

Adapun enam tahanan yang melarikan diri dari tahanan Polsek Abepura berinisial LW, NK, FDE, TKS, AS dan KW. Tiga diantara enam tahanan tersebut dinyatakan terpapar Covid-19.

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( FOTO: Elfira/Cepos)

“Anggota masih melakukan pencarian di lapangan. Enam orang yang kabur ini tidak lari ke mana-mana. Pasti ada di sekitaran Kota Jayapura, Sentani dan Kabupaten Keerom,” ucap Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Selasa (7/7).

Baca Juga :  Plh Gubernur Papua Diminta Sudahi Polemik Direktur RSUD Dok II Jayapura

Kapolda memerintahkan para anggota agar keenam orang ini harus dicari dan ditemukan. Sebab, mereka rentan terhadap penyebaran Covid-19. Selain itu, mereka juga dalam proses pertanggungjawaban hukum harus dilakukan.

“Ini menjadi evaluasi, yang jelas saya kecewa dengan keseringan kaburnya para tahanan Covid-19. Namun ini menjadi catatan kami untuk intropeksi diri,” ungkap Kapolda.

Lanjutnya, apakah ini berkaitan juga dengan perlengkapan APD yang dimiliki  masih relevan atau tidak yang membuat anggota harus punya kepercayaan diri untuk membantu mengecek terhadap para tahanan Covid-19.

“Yang membuat dilema adalah sebagian anggota polisi juga ikut terpapar Covid-19, sehingga ini yang membuat dilema. Di satu sisi, kita dituntut untuk memperlakukan tahanan secara manusiawi tetapi disisi lain kami punya keterbatasan untuk mengecek bersentuhan dengan mereka. Namun, ini menjadi evaluasi kami kepada Kapolresta dan Polsek Jajaran,” paparnya.

Baca Juga :  KPU Papua Kumpulkan Data yang Tercecer

Menurut Kapolda, bangunan Polsek Abepura kurang layak. Dimana ruangannya cukup besar tapi bangunannnya tidak ada jeruji di atas plafon tahanan dan jendela tidak dipasang teralis sehingga memudahkan mereka (tahanan-red) kabur. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya