Empat Perusahaan Multi Nasional Siap Diturunkan
MERAUKE– Presiden Prabowo nampaknya serius mewujudkan mega proyek di wilayah Selatan Papua yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Setelah menurunkan pengusaha-pengusahan kaliber sekelas H. Isyam, kini akses jalan mulai dibuka. Jalur untuk mendorong Program Strategis Nasional (PSN) juga segera digarap.
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disiapkan melewati APBD Papua. Pemerintah nampaknya tetap berkomitmen untuk mensukseskan agenda ini meski riak-riak dari masyarakat adat termasuk NGO lingkungan masih melakukan penolakan. Di lokasi PSN ini selain membangun jaringan irigasi dan saluran drainase untuk penanganan banjir di Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, pemerintah pusat juga membangun jalan sepanjang 138,5 kilometer dari Wanam-Muting, Distrik Muting, Kabupaten Merauke.

Kepala Pelaksana Jalan Nasional Papua Selatan David Hendriko Pasaribu menjawab bahwa untuk pembangunan jalan sepanjang 138,5 kilometer tersebut didukung langsung lewat APBN. ‘’Jalan tersebut terdiri dari 2 sengmen. Sengmen I dari kilo 0-57 sedangkan sengmen II dari kilometer 58-138,5,’’ kata David Hendriko Pasaribu di Merauke, Rabu (3/12). Dijelaskan bahwa rata-rata lebar jalan yang dibangun adalah 20-30 meter.
David menjelaskan, yang sudah dilakukan kontrak adalah sengmen II dengan nilai kontrak yang cukup fantastis sebesar Rp 4,2 triliun. Sebanyak 4 perusahaan multi nasional memenangkan tender dan menandatangani kontrak pembangunan jalan ini. David menjelaskan, pembangunan jalan yang dimaksud mulai dari pembentukan badan jalan sampai dengan pengaspalan.
‘’Yang dikerjakan, mulai pembentukan badan jalan sampai pengaspalan denga target pelaksanaan pekerjaan sampai tahun 2027 mendatang,’’ jelasnya.
Disinggung soal pro kontra masyarakat terhadap pembangunan jalan tersebut, David Hendriko Pasaribu mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi sekaligus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat dapat menerima pembangunan jalan tersebut.
‘’Tujuan kita adalah membangun jalan. Jadi kami terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat terkait manfaat dari pembangunan jalan ini,’’ tandasnya.
Lebih lanjut apakah pemerintah pusat juga menyediakan anggaran tali asih kepada masyarakat yang tanah ulayatnya terdampak dari pembangunan jalan ini, kata David untuk sementara belum diputuskan dan masih melihat ke depannya.
“Karena teman-teman dari satker masih sosialisasi. Nanti kita lihat perkembangan ke depannya seperti apa,” tutupnya. (ulo/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos