JAYAPURA – Gubernur Provinsi Papua, Matius Fakhiri mendadak datangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Selasa (4/11). Inspeksi dadakan (sidak) ini merupakan langkah nyata dari Gubernur Fakhiri, untuk segera membenahi dan menata kembali pelayanan kesehatan di RSUD milik pemerintah tersebut. Ia juga banyak menerima laporan terkait kondisi rumah sakit yang ‘masih sakit’ ini.
“Saya pastikan hari ini saya memberhentikan Direktur RSUD Dok II, dan nanti seterusnya semua manajemen saya berhentikan,” tegasnya.“Ada perombakan baru, saya mau pelayanan di dok ini (RSUD Jayapura) lebih baik. Setelah itu saya akan datang ke rumah sakit lain, datangnya kapan tunggu setelah dari sini” sambungnya.
Fakhiri mengaku bahwa keluhan buruknya pelayanan rumah sakit pemerintah sudah sering ia dengar langsung dari masyarakat sejak masa kampanye. la menilai, hal itu merupakan bentuk pengabaian terhadap hak dasar masyarakat Papua.
“Hari ini saya cek dan ternyata benar, bahwa di sisi belakang (bangunan) saya temukan yang harusnya bisa diperbaiki dengan baik dan benar,” kata gubernur, kepada wartawan.
Bagi Fakhiri, kesehatan sangatlah penting. Dan dari perjalanan kampanye yang ia lakukan, banyak keluhan tentang pelayanan kesehatan yang tidak berjalan dengan baik.
“Itu bukan karena para dokter atau tenaga medis yang tidak mempunyai kemampuan, tetapi pengelolan manajemen di rumah sakit maupun di dinas terkait sangat semrawut,” tegasnya.
Mantan Kapolda Papua ini mengenang RSUD Jayapura yang memiliki nilai historis dan simbolik bagi pelayanan kesehatan di tanah Papua. Terutama saat zaman belanda dulu. “Di zaman Belanda, rumah sakit ini sangat hebat dan saya ingin mengembalikan citra dan marwahnya agar lebih baik dari sekarang,” ucapnya.
JAYAPURA – Gubernur Provinsi Papua, Matius Fakhiri mendadak datangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Selasa (4/11). Inspeksi dadakan (sidak) ini merupakan langkah nyata dari Gubernur Fakhiri, untuk segera membenahi dan menata kembali pelayanan kesehatan di RSUD milik pemerintah tersebut. Ia juga banyak menerima laporan terkait kondisi rumah sakit yang ‘masih sakit’ ini.
“Saya pastikan hari ini saya memberhentikan Direktur RSUD Dok II, dan nanti seterusnya semua manajemen saya berhentikan,” tegasnya.“Ada perombakan baru, saya mau pelayanan di dok ini (RSUD Jayapura) lebih baik. Setelah itu saya akan datang ke rumah sakit lain, datangnya kapan tunggu setelah dari sini” sambungnya.
Fakhiri mengaku bahwa keluhan buruknya pelayanan rumah sakit pemerintah sudah sering ia dengar langsung dari masyarakat sejak masa kampanye. la menilai, hal itu merupakan bentuk pengabaian terhadap hak dasar masyarakat Papua.
“Hari ini saya cek dan ternyata benar, bahwa di sisi belakang (bangunan) saya temukan yang harusnya bisa diperbaiki dengan baik dan benar,” kata gubernur, kepada wartawan.
Bagi Fakhiri, kesehatan sangatlah penting. Dan dari perjalanan kampanye yang ia lakukan, banyak keluhan tentang pelayanan kesehatan yang tidak berjalan dengan baik.
“Itu bukan karena para dokter atau tenaga medis yang tidak mempunyai kemampuan, tetapi pengelolan manajemen di rumah sakit maupun di dinas terkait sangat semrawut,” tegasnya.
Mantan Kapolda Papua ini mengenang RSUD Jayapura yang memiliki nilai historis dan simbolik bagi pelayanan kesehatan di tanah Papua. Terutama saat zaman belanda dulu. “Di zaman Belanda, rumah sakit ini sangat hebat dan saya ingin mengembalikan citra dan marwahnya agar lebih baik dari sekarang,” ucapnya.