Mengikuti Kunker Anggota Komisi I DPR RI Yan P Mandenas di Asmat dan Mappi (Bag-II/Habis)
Hari kedua kunjungan reses anggota DPR RI Yan P Mandenas, dilakukan di Kabupaten Mappi, Rabu (3/8). Selain menggelar pertemuan dengan Penjabat Bupati Mappi, anggota DPRD, ASN, TNI-Polri dan sejumlah tokoh masyarakat, Yan Mandenas beserta romobongan juga meninjau progress pembangunan BTS di kabupaten yang dijuluki Kabupaten Sejuta Rawa ini.
Laporan: Agung Tri Handono_Kepi
PAGI masih gelap, rombongan kunjungan reses anggota DPR RI Yan P Mandenas, mulai bersiap untuk berangkat ke Mappi. Pagi itu, sekira pukul 06.00, cuaca masih dingin, apalagi rintik belum benar-benar reda, Bupati Eliza Kambu dengan celana pendek dan jaket coklat tebal, sudah datang siap untuk mengantar dan melepas rombongan yang menginap di Hotel Permai untuk berangkat ke Mappi.
Sesaat setelah sarapan, satu per satu langsung membonceng ojek motor listrik yang sudah menunggu di depan penginapan di atas rawa. Kendaraan melaju pelan, sebab hujan semalam membuat jembatan kayu/jeramba terlihat licin.
Tak lama, rombongan sampai di dermaga. Laut yang mulai pasang surut, membuat arus sungai Akat terlihat kencang. Motoris speedboat harus pintar-pintar mengendalikan supaya tidak berbenturan speedboat lainnya karena terbawa arus.
Setelah semua naik, speedboat langsung melaju kencang. Apalagi, informasi menyebutkan pesawat sudah mendarat di Bandara Ewer.
Tak lama tiba di Bandara, semua rombongan langsung terbang dengan pesawat Rimbun Air menuju Mappi, yang ditempuh sekira 35 menit.
Saat tiba di Bandara, Penjabat Mappi, Michael Rooney Gomar, SSTP., M.Si., bersama pimpinan OPD terkait sudah siap menyambut. Setelah sempat singgah untuk menaruh barang di Guess House Pemkab Mappi, rombongan langsung menuju GOR Mappi.
Suasana di luar GOR memang ramai, sejumlah anak-anak SMA/SMK terlihat serius berlatih Paskibra persiapan upacara Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Sementara di sudut lapangan, sejumlah masyarakat dengan pakaian adat, ramai mengikuti lomba panah tradisional.
Dalam ruangan GOR, sejumlah kursi yang disediakan sudah dipenuhi sejumlah tamu undangan. Di bagian depan, terpampang back drop yang cukup besar, bertuliskan Pertemuan Reses Anggota DPR RI Yan P Mandenas bersama Plt. Bupati, Forkompimda, ASN, TNI-Polri dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Mappi.
Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar langsung menjadi moderator dalam diskusi yang berlangsung cukup lama dari sekira pukul 10.00 WIT, hingga mendekati pukul 14. 00 WIT. Sebagaimana dalam pertemuan di Asmat, dalam pertemuan kali ini pun anggota DPR RI Komisi I Yan P Mandenas, S.Sos., M.Si., juga memaparkan sejumlah poin penting yang berkaitan dengan perkembangan terakhir di Papua.
Yan Mandenas menyebut hadirnya Provinsi Papua Selatan harus disyukuri oleh masyarakat di Papua Selatan, termasuk di Kabupaten Mappi. Menurutnya, revisi undang-undang Otsus menjadi pintu masuk, terbentuknya tiga provinsi baru di Papua, yakni Papua Selatan, Papua Pengunungan dan Papua Tengah. “Hal ini patut kita syukuri, diharapkan dengan terbentuknya Provinsi Papua Selatan ini, semakin mendorong kemajuan di Kabupaten Mappi,” ujar Yan Mandenas.
Poin kedua yang disampaikan, terkait revisi UU Otsus ini juga telah memberi peluang untuk mengakomodir anggota DPRD kabupaten/kota dari jalur pengangkatan masyarakat adat. Di sini Yan Mandenas mengingatkan bahwa kursi pengangkatan ini harus benar-benar mewakili kepentingan masyarakat adat, jangan sampai orang atau pengurus partai politik ikut berebut dalam kursi pengangkatan ini.
Poin ketiga, dengan UU Otsus yang baru ini, maka kebijakan penyaluran dana Otsus, yang sebelumnya disalurkan dan diatur oleh pemerintah provinsi, kini alokasi dana tersebut langsung dicairkan ke kabupaten/kota. Hal ini berdampak pada peningkatan yang cukup signifikan dari alokasi dana Otsus yang diterima kabupaten/kota. Dimana, saat ini alokasinya rata-rata di atas Rp 100 miliar per kabupaten/kota.
Selanjutnya, dengan adanya pemekaran DOB ini juga memberikan peluang bagi OAP untuk mengisi sejumlah jabatan. Dimana ada kebijakan bagi OAP, untuk honorer yang bisa diangkat menjadi PNS toleransi batas umur sampai 50 tahun. Kebijakan kuota 80 : 20 untuk orang asli Papua juga harus diterapkan.
Usai pertemuan, dan istirahat sebentar untuk menikmati nasi kotak, rombongan langsung bergerak untuk meninjau salah satu BTS yang dibangun BAKTI Kominfo di Mappi. Mengingat waktu sudah menjelang pukul 14.30, salah satu BTS memungkinkan ditinjau adalah di Kampung Katan, Distrik Nambay.
Sesaat setelah keluar dari batas kota Kepi, iring-iringan kendaraan tak bisa melaju kencang. Pasalnya, sejumlah ruas jalan terlihat masih banyak yang rusak. Di beberapa titik, banyak kubangan yang cukup besar yang dalam bisa mencapai sekira pinggang orang dewasa. Lebarnya pun hanya pas dilewati satu kendaraan double garda. Beruntung hari itu cuaca mendukung, tidak ada hujan. Andai hujan, pasti akan lebih sulit melintasi jalanan yang rusak ini.
Di Kampung Katan ini, BTS memang sudah beroperasi, masyarakat kampung yang jauh dari kota ini sudah bisa menikmati jaringan seluler, termasuk internet. Bahkan, kepala kampung setempat mewakili masyarakat sangat berterima kasih atas hadirnya BTS di kampung mereka. “Tidak hanya telephone, kami juga bisa lakukan video call dengan keluarga yang ada di luar Mappi atau yang kuliah di Jawa,”ujar kepala kampung saat menyambut rombongan.
Sementara itu, anggota DPR RI, Yan P Mandenas, S.Sos., M.Si., mengungkapkan bahwa saat pertama kali datang ke Kepi tahun 2020, memang jaringan belum terlalu bagus. Kini selama dua tahun ini, dari BAKTI Kominfo bekerja keras untuk membangun tower BTS untuk mencover daerah blank spot. Kala itu, Diskominfo Kabupaten Mappi hanya mengusulkan sekira 20 BTS, namun Kominfo memberikan 100 lebih BTS untuk dibangun di Mappi yang masuk daerah 3 T (Tertinggal, Terluar dan Terisolir).
“Syukur kita bisa datang lagi ke sini untuk mengecek. Ternyata ada perkembangan baik, dimana kampung-kampung yang jauh dari kota juga mendapatkan pelayanan yang sama dalam telekomunikasi seluler maupun jaringan internet seperti di kota,”ungkap Yan Mandenas yang berharap semua daerah yang tidak tercover layanan operator Telkom, dari BAKTI Kominfo bisa memberikan akes pelayanan jaringan.
Dengan dibangunnya sejumlah BTS BAKTI Kominfo ini, ke depan akan didorong untuk memaksimalkan adanya wifi gratis di sekolah-sekolah di distrik atau kampung, termasuk Puskesmas dalam pelayanan kesehatan. “Wifi gratis sudah beberapa dipasang, kita dorong di kampung-kampung di Papua, sekolah dan masyarakat bisa dapat akses internet gratis. Karena tahun ini sampai tahun 2023 kita focus bangun BTS-BTS BAKTI yang jumlahnya sekira 9.000 lebih di seluruh tanah Papua,”jelasnya.
Untuk jangka pendek, selain dilakukan upgrade kapasistas jaringan dari BTS yang sudah ada, juga memanfaatkan semua BTS yang dalam proses pembangunan saat ini. Sementara untuk jangka panjang, Yan Mandenas berharap BAKTI Kominfo bisa membuat kajian dan perencanaan detail untuk pembangunan jaringan kabel atau fiber optic, yang pastinya memiliki kapasitas dan kekuatan jaringan seluler dan internet yang lebih baik.
Dimana saat ini jaringan kabel optik bawah laut ini sudah terhubung, tinggal membangun jaringan kabel optik masuk di wilayah darat yang bisa menghubungkan semua kabupaten/kota yang ada di Papua. Dengan begitu, pihak operator Telkom bisa diminta untuk tingkatkan kapasistas jaringan yang ada.
“Kalau sudah ada jalur kabel optic, Telkom bisa hubungakan titik-tik sentral dari jaringan palapa ring, tarik koneksinya ke BTS yang dibangun Telkom, sehingga Telkom tinggal pasang perangkat, untuk bisa pancarkan signal 4 G bagi masyarakat pengguna jaringan telekomunikasi seluler dan internet.” jelasnya.
Untuk meningkatkan jaringan layanan Telkom dengan fiber optic di Mappi, Yan Mandenas mendorong Pemkab Mappi untuk melakukan penandatangan MoU atau kerja sama dengan pihak Telkom. Dengan adanya manfaat yang bagi pihak Telkom, tentu Telkom mau investasi untuk peningkatan kapasitas jaringan dan pemanfaatan BTS yang sudah dibangun BAKTI.
Yan Mandenas mencontohkan, seperti di Paniai, sudah ada jalur fiber optik di darat, tapi saat itu, Telkom tidak bisa gunakan jaringan yang ada untuk tingkatkan kapasitas jaringan seluler dan internet di daerah itu. Namun setelah ada MoU, Telkom bisa mengkoneksikan jaringan optik dari site Palapa Ring Kominfo ke BTS milik Telkom. Dengan begitu, jaringan bisa stabil, masyarakat bisa mendapatkan akses jaringan yang lebih baik.
“Hal ini yang juga akan kita dorong ke Pemda Mappi, sehingga semua kampung bisa tercover jaringan telekomunikasi seluler dan internet, tidak hanya bagi operator telkomsel tapi juga XL dan lainnya bisa masuk, itu yang untuk rencana jangka panjang,” tandasnya.
Untuk itu, pihaknya minta kepada BAKTI untuk menyelesaikan semua pembangunan BTS di daerah 3T untuk mengcover daerah blank spot. “Kita akan lakukan evaluasi dengan Kominfo, supaya alokasi anggaran ke depan, bisa digunakan untuk membangun jaringan optik darat,”pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Mappi, Michael Roonery Gomar, S.STP, M.SI mengaku terkait saran kerja sama dengan Kominfo dan Telkom dalam bentuk MoU, pihaknya pada prinsipnya siap. Dimana kerja sama ini dalam rangka tingkatkan layanan jaringan seluler dan internet di Mappi.
Sebab, dalam kondisi geografis distrik dan kampung yang sudah sulit dijangkau, kehadiran Kominfo dan Bakti sangat membantu daerah blank spot atau tidak ada jaringan seluler, bisa tercover dan terlayani, sehingga masyarakat bisa berkomunikasi dengan keluarga baik yang ada di Mappi maupun di luar kabupaten ini.
“Pada prinsipnya kami siap, untuk tingkatkan pelayanan. Kami selain menunggu konfirmasi dari Pak Yan Mandenas dengan pihak Telkom, kami juga menyurat sendiri untuk koordinasi langsung untuk MoU ini, sehingga tahun 2023 diharapkan bisa mulai,” harapnya. (*)