Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Pembentukan Tim Siaga Bencana Masih Belum Perlu

Maksimalkan Koordinasi dengan TNI/Polri, dan Stakeholder Lainnya

JAYAPURA – Hingga kini, gempa susulan masih terjadi di wilayah jayapura. Warga pun kerap dibuat panik dengan gempa tersebut belum lagi soal informasi hoax yang kerap dibagikan orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Lantas, bagaimana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dalam menghadapi bencana tersebut ? Kepala BPBD Provinsi Papua, Welliam R Manderi menyebut, pembentukan tim adalah bagian yang penting.

Namun lanjut Manderi, yang penting semua waspada terlepas dari bagaimana tim-tim yang akan melaksanakan tugas atau mengimbau ke masyarakat supaya tetap waspada.

“Kita punya gerakan terpadu penanggulangan tanggap darurat bencana. Dimana ada tim tim yang akan melaksanakan tugas tugas mereka, tetapi dalam situasi gempa seperti ini ada komunikasi yang kita bangun baik BPBD dengan BMKG tetapi juga dengan TNI-Polri dan  forum-forum yang bisa membackup dalam ragka memberikan mitigasi penguatan kepada masyarakat berkaitan dengan gempa,” tutur Manderi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (4/1).

Baca Juga :  Diberi Honor Rp 1,2 Juta dan Ditanggung BPJS Kesehatan

Dengan begitu kata Manderi, masyarakat paham dan mengerti sehingga dapat mengurangi rIsiko dampak dari bencana gempa yang terjadi.

Menurut Manderi, untuk pembentukan tim belum dilakukan sebab situasi ini masih berlanjut. Yang terpenting tim-tim yang ada saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Kami di BPBD Papua tetap memberikan informasi dan membantu pemerintah kota untuk menyampaikan informasi berkaitan dengan bencana gempa yang sampai dengan saat ini masih terus terjadi,” kata Manderi.

Dikatakan Manderi, pihaknya terus memberikan informasi kepada masyarakat melalui informasi dari BMKG. Ia berharap teman teman di kota juga selalu menyampaikan ke masyarakat agar menghindar dari bangunan bangunan yang retak.

“Gempa masih terus terjadi, sehingga masyarakat diminta selalu waspada dan hati hati. Khusus mereka yang sedang masak kalau bisa kompor dimatikan, aliran listrik dipadamkan  sebab bisa berpotensi terjadinya kebakaran,” imbau Manderi.

Baca Juga :  Harus Ada Solusi Untuk Masa Depan Papua, Tidak Dengan Senjata

Ia pun tak memungkiri jika pada Selasa (3/1) hingga Rabu (4/1) dini hari, akibat panik ada beberapa warga di areal dok yang mengungsi di beberapa titik seperti di ATR/BPN, Kantor  Dinas P dan P, sepanjang jalur Dok IX, Pasar Inpres Dok IX.

“Kepala warga yang sempat mencari tempat aman sudah saya sampaikan ke mereka untuk tidak panik,” ucapnya.

Manderi berharap potensi gempa susulan segera berakhir, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa tanpa dipenuhi kecemasan.

“Jika masih ada potensi gempa susulan yang lebih besar, kita juga sudah memikirkan membuat titik kumpul dan mereka (warga-red) bisa diamankan di suatu tempat supaya mereka merasa aman,” kata Manderi.

Ia juga meminta warga untuk tidak panik dan mudah percaya dengan informasi dari sumber yang tidak bertanggung jawab. Sebagaimana informasi yang bisa dipertanggung jawabkan kata  Manderi adalah BMKG. (fia/wen)

Maksimalkan Koordinasi dengan TNI/Polri, dan Stakeholder Lainnya

JAYAPURA – Hingga kini, gempa susulan masih terjadi di wilayah jayapura. Warga pun kerap dibuat panik dengan gempa tersebut belum lagi soal informasi hoax yang kerap dibagikan orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Lantas, bagaimana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dalam menghadapi bencana tersebut ? Kepala BPBD Provinsi Papua, Welliam R Manderi menyebut, pembentukan tim adalah bagian yang penting.

Namun lanjut Manderi, yang penting semua waspada terlepas dari bagaimana tim-tim yang akan melaksanakan tugas atau mengimbau ke masyarakat supaya tetap waspada.

“Kita punya gerakan terpadu penanggulangan tanggap darurat bencana. Dimana ada tim tim yang akan melaksanakan tugas tugas mereka, tetapi dalam situasi gempa seperti ini ada komunikasi yang kita bangun baik BPBD dengan BMKG tetapi juga dengan TNI-Polri dan  forum-forum yang bisa membackup dalam ragka memberikan mitigasi penguatan kepada masyarakat berkaitan dengan gempa,” tutur Manderi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (4/1).

Baca Juga :  Kontras Sebut Januari-Februari 6 Luka-luka, 4 Tewas

Dengan begitu kata Manderi, masyarakat paham dan mengerti sehingga dapat mengurangi rIsiko dampak dari bencana gempa yang terjadi.

Menurut Manderi, untuk pembentukan tim belum dilakukan sebab situasi ini masih berlanjut. Yang terpenting tim-tim yang ada saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Kami di BPBD Papua tetap memberikan informasi dan membantu pemerintah kota untuk menyampaikan informasi berkaitan dengan bencana gempa yang sampai dengan saat ini masih terus terjadi,” kata Manderi.

Dikatakan Manderi, pihaknya terus memberikan informasi kepada masyarakat melalui informasi dari BMKG. Ia berharap teman teman di kota juga selalu menyampaikan ke masyarakat agar menghindar dari bangunan bangunan yang retak.

“Gempa masih terus terjadi, sehingga masyarakat diminta selalu waspada dan hati hati. Khusus mereka yang sedang masak kalau bisa kompor dimatikan, aliran listrik dipadamkan  sebab bisa berpotensi terjadinya kebakaran,” imbau Manderi.

Baca Juga :  Diberi Honor Rp 1,2 Juta dan Ditanggung BPJS Kesehatan

Ia pun tak memungkiri jika pada Selasa (3/1) hingga Rabu (4/1) dini hari, akibat panik ada beberapa warga di areal dok yang mengungsi di beberapa titik seperti di ATR/BPN, Kantor  Dinas P dan P, sepanjang jalur Dok IX, Pasar Inpres Dok IX.

“Kepala warga yang sempat mencari tempat aman sudah saya sampaikan ke mereka untuk tidak panik,” ucapnya.

Manderi berharap potensi gempa susulan segera berakhir, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa tanpa dipenuhi kecemasan.

“Jika masih ada potensi gempa susulan yang lebih besar, kita juga sudah memikirkan membuat titik kumpul dan mereka (warga-red) bisa diamankan di suatu tempat supaya mereka merasa aman,” kata Manderi.

Ia juga meminta warga untuk tidak panik dan mudah percaya dengan informasi dari sumber yang tidak bertanggung jawab. Sebagaimana informasi yang bisa dipertanggung jawabkan kata  Manderi adalah BMKG. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya