Diketahui saat ini pihaknya masih telusuri keberadaan sekelompok orang tersebut namun beberapa sumber mengatakan sekelompok orang tersebut telah melepas para pekerja tersebut.
“Saat ini masih ditelusuri, namun menurut beberapa sumber bahwa setelah membuat video tersebut, OPM telah melepas para pekerja bangunan tersebut,” tutup Candra.
Diketahui video berdurasi 2 menit 13 detik memperlihatkan sekelompok orang menenteng senjata sembari mengerumuni para pekerja Rumah Sakit Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Dalam video yang beredar itu, salah satu warga menyebut video itu untuk kepentingan bangunan Rumah Sakit Sinak Barat.
“Biaya sensor kayu belum dibayar hingga saat ini, padahal bangunan sudah jadi,” ungkap seorang pria dalam rekaman video yang beredar. Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito membenarkan kejadian itu terjadi pada Sabtu (30/11).
“Benar kejadian itu, sekarang para pekerja sudah melanjutkan pekerjaannya dan nasibnya baik-baik saja,” ucap Rudi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (1/12).
Terkait dengan motif pembuatan video tersebut, Rudi enggan berkomentar terlalu jauh. “Mereka seperti itu kategorinya agar dana cepat turun,” kata Pangdam.
Menurut Pangdam, hingga saat ini belum ada kabar dari ke-14 pekerja tersebut terluka.
“Sampai saat ini belum ada permintaan perlindungan keamanan dari pihak kontraktor kepada aparat keamanan setempat,” kata Pangdam.
“Informasi yang saya dapatkan dari Dandim, Forkopimda (bupati-red) sudah mengambil langkah untuk memberikan dana talangan pembangunan Puskesmas tersebut, sambil menunggu dana turun dari pusat. Sebab, dana pembangunan puskesmas bersumber dari DAK,” pungkasnya. (fia/kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos