Saturday, September 6, 2025
21.1 C
Jayapura

Massa Desak TNI Non Organik Segera Ditarik

Jika Tak Ditanggapi Akan Turunkan Massa yang Lebih Besar untuk Demo Jilid II

WAMENA – Ratusan massa dari beberapa organisasi seperti PMKRI, HMI, GMNI, GMKI, GAMKI, Forum Pribumi dan forum penolakan militer non organik, mendatangi kantor DPRK Jayawijaya guna meminta DPRK Jayawijaya membentuk pansus untuk menarik anggota TNI non organik 3 distrik.

Dalam aksi tersebut massa meminta kepada Pemkab dan anggota DPRK Jayawijaya untuk segera menindaklanjuti penarikan militer non organik di Distrk Ibele, Tailarek dan Walaik, sebab kehadiran mereka disana menimbulkan trauma bagi masyarakat, warga juga tak bebas beraktifitas dikebun karena selalu di curigai.

Penanggungjawab asksi Wakol Yelipele menegaskan menindaklanjuti kehadiran militer non organik, DPRK Jayawijaya harus membentuk pansus, sebab massalah ini sudah pernah disuarakan bahkan komisi A sudah memanggil pimpinan dari aparat TNI/Polri, bahkan juga wakil Bupati Jayawijaya, namun sampai saat ini tidak ada solusi.

Baca Juga :  1 Syawal Momentum Tebarkan Contoh Kebaikan di Tengah Masyarakat

“Kami meminta DPRK Jayawijaya serius menanggapi massalah ini kalau tidak kita akan menggerakan massa yang lebih besar dari 8 kabupaten untuk melumpuhkan Kota Wamena, agar diketahui bahwa masyarakat tak membutuhkan militer non organik,”ungkapnya di kantor DPRK Jayawijaya Selasa (2/9).

Menurutnya, apabila aksi hari ini tak ditindaklanjuti atau diproses semua aspirasi yang sudah disampaikan cipayung dan OKP akan menurunkan massa yang lebih besar, karena situasi yang dihadapi warga Jayawijaya sama dengan yang dihadapi masyarakat Lanny Jaya dan Yahukimo.

“Sebagai langkah awal kita lakukan aksi inikota Wamena, namun kalau aspirasi ini tidak ditindaklanjuti kami akan konsulidasi massa besar -besaran dari Kabupaten Yahukimo dan Lanny Jaya dan beberapa kabupaten lainnya untuk melakukan aksi jilid II,” jelas Wakol Yelipele.

Wakol juga menegaskan untuk pertemuan berikutnya pada jumat mendatang diharapkan semua hadir, baik DPRK dan Bupati Jayawijaya Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya semuanya bisa hadir, karena dari pertemuan awal yang dilakukan itu yang lain hadir dan lainnya tak hadir.

Baca Juga :  Memulai Upaya Penjemputan Rekapitulasi Penghitungan Suara Dari 40 Distrik

“Untuk pertemuan berikutnya kami mengharapkan semua harus hadir menyikapi situasi ini, untuk bagaimanan mengambil langkah agar militer non organik ini ditarik dari Jayawijaya atau Papua Pegunungan,”tegasnya

Di tempat yang sama penanggungjawab aksi dari Distrik Ibele Harun Mosib mengaku sangat berterimakasih kepada Polres Jayawijaya karena telah membuka ruang demokrasi untuk masyarakat, kami juga apresiasi kepada Dandim 1702/ Jayawijaya dan Komisi A dan anggota DPRK yang lainnya.

“Seluruh keluh kesah dari kehadiran militer non organik 3 distrik sudah disampaikan dan harus di jawab, karena kehadiran mereka membuat masyarakat tertanggu, ini aspirasi terakhir yang harus dijawab sesuai harapan masyarakat,”katanya

Jika Tak Ditanggapi Akan Turunkan Massa yang Lebih Besar untuk Demo Jilid II

WAMENA – Ratusan massa dari beberapa organisasi seperti PMKRI, HMI, GMNI, GMKI, GAMKI, Forum Pribumi dan forum penolakan militer non organik, mendatangi kantor DPRK Jayawijaya guna meminta DPRK Jayawijaya membentuk pansus untuk menarik anggota TNI non organik 3 distrik.

Dalam aksi tersebut massa meminta kepada Pemkab dan anggota DPRK Jayawijaya untuk segera menindaklanjuti penarikan militer non organik di Distrk Ibele, Tailarek dan Walaik, sebab kehadiran mereka disana menimbulkan trauma bagi masyarakat, warga juga tak bebas beraktifitas dikebun karena selalu di curigai.

Penanggungjawab asksi Wakol Yelipele menegaskan menindaklanjuti kehadiran militer non organik, DPRK Jayawijaya harus membentuk pansus, sebab massalah ini sudah pernah disuarakan bahkan komisi A sudah memanggil pimpinan dari aparat TNI/Polri, bahkan juga wakil Bupati Jayawijaya, namun sampai saat ini tidak ada solusi.

Baca Juga :  Hari ini Instruksi Walikota Jayapura Mulai Berlaku

“Kami meminta DPRK Jayawijaya serius menanggapi massalah ini kalau tidak kita akan menggerakan massa yang lebih besar dari 8 kabupaten untuk melumpuhkan Kota Wamena, agar diketahui bahwa masyarakat tak membutuhkan militer non organik,”ungkapnya di kantor DPRK Jayawijaya Selasa (2/9).

Menurutnya, apabila aksi hari ini tak ditindaklanjuti atau diproses semua aspirasi yang sudah disampaikan cipayung dan OKP akan menurunkan massa yang lebih besar, karena situasi yang dihadapi warga Jayawijaya sama dengan yang dihadapi masyarakat Lanny Jaya dan Yahukimo.

“Sebagai langkah awal kita lakukan aksi inikota Wamena, namun kalau aspirasi ini tidak ditindaklanjuti kami akan konsulidasi massa besar -besaran dari Kabupaten Yahukimo dan Lanny Jaya dan beberapa kabupaten lainnya untuk melakukan aksi jilid II,” jelas Wakol Yelipele.

Wakol juga menegaskan untuk pertemuan berikutnya pada jumat mendatang diharapkan semua hadir, baik DPRK dan Bupati Jayawijaya Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya semuanya bisa hadir, karena dari pertemuan awal yang dilakukan itu yang lain hadir dan lainnya tak hadir.

Baca Juga :  Minta Maaf, BTM Siap Kembalikan Persipura ke Liga1

“Untuk pertemuan berikutnya kami mengharapkan semua harus hadir menyikapi situasi ini, untuk bagaimanan mengambil langkah agar militer non organik ini ditarik dari Jayawijaya atau Papua Pegunungan,”tegasnya

Di tempat yang sama penanggungjawab aksi dari Distrik Ibele Harun Mosib mengaku sangat berterimakasih kepada Polres Jayawijaya karena telah membuka ruang demokrasi untuk masyarakat, kami juga apresiasi kepada Dandim 1702/ Jayawijaya dan Komisi A dan anggota DPRK yang lainnya.

“Seluruh keluh kesah dari kehadiran militer non organik 3 distrik sudah disampaikan dan harus di jawab, karena kehadiran mereka membuat masyarakat tertanggu, ini aspirasi terakhir yang harus dijawab sesuai harapan masyarakat,”katanya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/