Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Sejumlah Toko di Jalan Yos Sudarso Wamena Memilih Tutup

JAYAWIJAYA-Aksi demo yang dipelopori PRP juga digelar di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya. Dalam aksi demo kemarin, ribuan pendemo melakukan long march dari beberapa titik yaitu Sinakma, Pikhe, Potikelek dan Wouma. Para pendemo berjalan kaki menuju gedung DPRD Jayawijaya untuk menyampaikan aspirasi.

Adapun aspirasi atau tuntutan yang disampaikan yaitu menolak DOB dan minta DPRD se-Lapago gelar sidang istimewa tolak Otsus jilid II

Meskipun aksi demo di Wamena ini berjalan tertib dan mendapat pengawalan aparat keamanan, namun tak sedikit pelaku usaha yang memilih menutup trempat usahanya selama demo berlangsung.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, sejumlah tempat usaha di Jalan Irian dan Yos Sudarso memilih tidak membuka tempat usaha mereka selama demo berlangsung.

“Kami lebih memilih tutup sementara waktu dulu sampai penyampaian aspirasi selesai dilakukan. Kami tak punya kepentingan politik apapun dan kami hanya melakukan aktivitas perekonomian. Oleh karena itu kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan menutup sementara tempat usaha kami,” ungkap Syawal salah satu pedagang di Jalan Irian kepada Cenderawasih pos jumat (3/6) kemarin.

Baca Juga :  Buka Pintu Gerbang Halaman Rumah, Seorang Pria Ditikam OTK

Syawal mengakui aksi demo yang dilakukan di Wamena selalu berlangsung dengan aman dibawah pengamanan aparat TNI-Polri. Meskipun demikian, menurutnya sebagian besar pedagang yang menutup sementara tempat usahanya kemarin, kemungkinan masih trauma dengan aksi beberapa tahun lalu sehingga mereka lebih memilih tutup apabila ada aksi demo.

“Sebenarnya setiap kali pelaksanaan demo itu aman, hanya saja mungkin masih ada sedikit trauma dari masyarakat khususnya pengusaha. Sehingga lebih memilih menutup sementara tempat usahanya dan kebetulan juga memang ini hari Jumat sehingga banyak yang melakukan salat Jumat juga,” bebernya

Sementara salah satu penjaga kios di Jalan Yos Sudarso, Jambri Ginting mengatakan meskipun ia membuka kios namun tetap ada rasa was-was juga. “Kalau tidak buka kios bagaimana saya bisa makan bang. Jadi saya memilih buka kios saja tetapi sambil melihat situasi juga. Sebab kalau ada demo seperti ini pembeli juga sepi atau tak ada orang yang melakukan aktivitas,” tutupnya

Baca Juga :  Kelola Situs Budaya untuk Tingkatkan PAD

 Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, sejak pagi aparat Kepolisian telah meminta kepada pedagang BBM eceran agar tidak memajang jualannya di pinggir jalan sementara waktu. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga selama pelaksanaan demo tak ada BBM yang diperjual belikan sementara waktu.

 Sejak pengumpulan masa yang berada di Sinakma, Pikhe, Wouma dan Potikelek, pengusaha kios dan toko terlihat sudah menutup tempat usahanya, dan hingga siang hari tak banyak kios dan toko yang buka untuk melakukan aktivitas jual beli. Dari pantauan Cenmderawasih Pos hanya beberapa kios kecil saja yang membuka tempat usahanya.

Selain tempat usaha, perkantoran baik dari Pemda Jayawijaya maupun instansi vertikal dan perbankan yang ada di Wamena tak melakukan aktivitas perkantoran.(oel/ade/ulo/jo/nat)

JAYAWIJAYA-Aksi demo yang dipelopori PRP juga digelar di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya. Dalam aksi demo kemarin, ribuan pendemo melakukan long march dari beberapa titik yaitu Sinakma, Pikhe, Potikelek dan Wouma. Para pendemo berjalan kaki menuju gedung DPRD Jayawijaya untuk menyampaikan aspirasi.

Adapun aspirasi atau tuntutan yang disampaikan yaitu menolak DOB dan minta DPRD se-Lapago gelar sidang istimewa tolak Otsus jilid II

Meskipun aksi demo di Wamena ini berjalan tertib dan mendapat pengawalan aparat keamanan, namun tak sedikit pelaku usaha yang memilih menutup trempat usahanya selama demo berlangsung.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, sejumlah tempat usaha di Jalan Irian dan Yos Sudarso memilih tidak membuka tempat usaha mereka selama demo berlangsung.

“Kami lebih memilih tutup sementara waktu dulu sampai penyampaian aspirasi selesai dilakukan. Kami tak punya kepentingan politik apapun dan kami hanya melakukan aktivitas perekonomian. Oleh karena itu kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan menutup sementara tempat usaha kami,” ungkap Syawal salah satu pedagang di Jalan Irian kepada Cenderawasih pos jumat (3/6) kemarin.

Baca Juga :  HKJM Wilayah DOB Segera Dibentuk

Syawal mengakui aksi demo yang dilakukan di Wamena selalu berlangsung dengan aman dibawah pengamanan aparat TNI-Polri. Meskipun demikian, menurutnya sebagian besar pedagang yang menutup sementara tempat usahanya kemarin, kemungkinan masih trauma dengan aksi beberapa tahun lalu sehingga mereka lebih memilih tutup apabila ada aksi demo.

“Sebenarnya setiap kali pelaksanaan demo itu aman, hanya saja mungkin masih ada sedikit trauma dari masyarakat khususnya pengusaha. Sehingga lebih memilih menutup sementara tempat usahanya dan kebetulan juga memang ini hari Jumat sehingga banyak yang melakukan salat Jumat juga,” bebernya

Sementara salah satu penjaga kios di Jalan Yos Sudarso, Jambri Ginting mengatakan meskipun ia membuka kios namun tetap ada rasa was-was juga. “Kalau tidak buka kios bagaimana saya bisa makan bang. Jadi saya memilih buka kios saja tetapi sambil melihat situasi juga. Sebab kalau ada demo seperti ini pembeli juga sepi atau tak ada orang yang melakukan aktivitas,” tutupnya

Baca Juga :  DOB Aspirasi Masyarakat Jalan Menuju Kesejahteraan Papua

 Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, sejak pagi aparat Kepolisian telah meminta kepada pedagang BBM eceran agar tidak memajang jualannya di pinggir jalan sementara waktu. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga selama pelaksanaan demo tak ada BBM yang diperjual belikan sementara waktu.

 Sejak pengumpulan masa yang berada di Sinakma, Pikhe, Wouma dan Potikelek, pengusaha kios dan toko terlihat sudah menutup tempat usahanya, dan hingga siang hari tak banyak kios dan toko yang buka untuk melakukan aktivitas jual beli. Dari pantauan Cenmderawasih Pos hanya beberapa kios kecil saja yang membuka tempat usahanya.

Selain tempat usaha, perkantoran baik dari Pemda Jayawijaya maupun instansi vertikal dan perbankan yang ada di Wamena tak melakukan aktivitas perkantoran.(oel/ade/ulo/jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya