JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri melihat bahwa ada upaya yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk terus melakukan kekacauan di Intan Jaya.
Ini bisa dilihat dari rangkaian aksi mulai dari menembak warga sipil kemudian membakar bangunan sekolah dan berulang kali melakukan kontak tembak. Disini aparat memang tidak merespon aktif melainkan menunggu waktu yang tepat untuk dilakukan tindakan tegas dan terukur.
Hanya Kapolda menyayangkan karena KKB justru merusak fasilitas umum maupun mengorbankan masyarakat sipil yang tidak berdosa. Iapun meminta jika KKB ingin beradu tembak sebaiknya jangan di dalam kota karena nyawa masyarakat sipil menjadi sangat rawan. Kapolda menegaskan untuk berhadapan dengan aparat di lokasi yang bebas dari warga sipil.
“Untuk Intan Jaya kemarin malam kami sudah rapatkan dan saat ini tim sedang mempersipakn helikopter untuk ke Intan Jaya guna mengantisipasi jika eskalasi meningkat. Kami coba jaga ke titik – titik yang selama ini dijadikan aksi KKB di Sugapa namun kami masih menunggu dan kemungkinan akan menggunakan armada heli dari TNI,” jelas Mathius Fakhiri kepada wartawan di Hotel Horison Kotaraja, Rabu (1/5).
Masih terkait situasi di Intan Jaya dikatakan Polda tengah mempersialna personil tambahan untuk diperbantukan ke Intan Jaya.
“Kami dari Polda juga sudah meminta Dansat Brimob menyiapkan personil apakah dari Jayapura atau dari daerah pegunungan. Pembackupan ini agar warga di Intan Jaya bisa lebih aman dan tenang. Saya juga masyarakat berharap harus mau turut serta membantu aparat dan jangan membiarkan wilayahnya dibuat mencekam oleh KKB,” kata Kapolda.
Diakui beberapa hari terakhir ada pembakaran dan ada kontak tembak antara aparat dan KKB namun ia mengintruksikan agar anggota siaga terutama untuk lindung tembak. Semua harus terparameter dengan baik agar jangan sampai ada anggota yang tertembak.
“Saya bilang Kapolres tidak perlu datang ke lokasi TKP atau mengejar tapi tunggu sampai semuanya kondusif baru ke lokasi dan harus mementingkan nyawa pasukan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar KKB jangan menjadi pengecut dengan membakar sekolah, puskesmas termausk mengintimidasi masyarakat.
“Jangan dibakar sekolah maupun fasilitas umum lainnya sebab itu penting untuk orang Papua. Bagaimana orang Papua mau pintar jika sekolahnya dibakar. Bagaimana orang Papua mau sehat jika puskesmasnya dibakar dan perawatnya diintimidasi. Saya katakan kepada yang pegang senjata itu untuk berfikir, jangan pikir diri sendiri tapi pikir generasimu. Saya bilang masyarakat coba bantu tapi ada kesan warga disetting untuk diintimitasi,” imbuhnya.