Saturday, October 5, 2024
30.7 C
Jayapura

Momentum Hari Pancasila, Dua Guru Besar Uncen Jadi Pengibar Bendera

JAYAPURA-Memperingati hari lahir Pancasila, segenap Civitas Akademika Universitas Cendrawasih menggelar apel bersama di Halaman Auditorium Uncen, Selasa (1/10). Menariknya momentum sejarah seperti ini biasanya, pengibar bendera dihandle oleh anak muda, namun berbeda dengan upacara kali ini yang dilakukan Uncen.

Penggerek bendera  justru diambil alih oleh dua orang guru besar. Keduanya yaitu Prof. Avelinus Lefaan, MS Guru Besar Sosiologi Pedesaan Uncen dan Prof. Akbar Silo, MS, Guru Besar Ekologi Administrasi Uncen.

Meski sudah berusia senja, namun semangat dari kedua profesor ini tidak kalah dari anak anak muda. Tampak dari hentakan kaki, serta kerapian mereka saat langkah menuju tiang bendera layaknya sang jendral yang sedang memimpin pasukannya di medan perang. Setelah berhasil mengibarkan bendera, serempak peserta apel riuh riang bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi kepada kedua guru besar tersebut.

Baca Juga :  BEM dan MPM Tolak Kerja Sama Uncen- Korem 172/PWY

Kepada Cendrawasih Pos, Prof. Avelinus Lefaan mengatakan seorang guru besar menjadi pengibar bendera memang menjadi sejarah baru bagi Uncen bahkan di Indonesia pada umumnya. Keduanya memilih menjadi bagian dari momentum sejarah itu bukan karena permintaan panitia, tapi atas usulan sendiri.

“Kami ingin menunjukan bahwa Pancasila masih hidup dan akan tetap menjadi wadah persatuan dan kesatuan bangsa indonesia,” jelas Prof Lefaan. Dikatakan 1 Oktober bukan sebagai momentum seremonial tapi bentuk semangat rakyat Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

JAYAPURA-Memperingati hari lahir Pancasila, segenap Civitas Akademika Universitas Cendrawasih menggelar apel bersama di Halaman Auditorium Uncen, Selasa (1/10). Menariknya momentum sejarah seperti ini biasanya, pengibar bendera dihandle oleh anak muda, namun berbeda dengan upacara kali ini yang dilakukan Uncen.

Penggerek bendera  justru diambil alih oleh dua orang guru besar. Keduanya yaitu Prof. Avelinus Lefaan, MS Guru Besar Sosiologi Pedesaan Uncen dan Prof. Akbar Silo, MS, Guru Besar Ekologi Administrasi Uncen.

Meski sudah berusia senja, namun semangat dari kedua profesor ini tidak kalah dari anak anak muda. Tampak dari hentakan kaki, serta kerapian mereka saat langkah menuju tiang bendera layaknya sang jendral yang sedang memimpin pasukannya di medan perang. Setelah berhasil mengibarkan bendera, serempak peserta apel riuh riang bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi kepada kedua guru besar tersebut.

Baca Juga :  Kehadiran YPK di Merauke Sudah Banyak Cetak SDM Mumpuni 

Kepada Cendrawasih Pos, Prof. Avelinus Lefaan mengatakan seorang guru besar menjadi pengibar bendera memang menjadi sejarah baru bagi Uncen bahkan di Indonesia pada umumnya. Keduanya memilih menjadi bagian dari momentum sejarah itu bukan karena permintaan panitia, tapi atas usulan sendiri.

“Kami ingin menunjukan bahwa Pancasila masih hidup dan akan tetap menjadi wadah persatuan dan kesatuan bangsa indonesia,” jelas Prof Lefaan. Dikatakan 1 Oktober bukan sebagai momentum seremonial tapi bentuk semangat rakyat Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya