Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Tak Datang Tiga Kali Perintahkan Palang Jalan

JAYAPURA-Selang beberapa jam kemudian  ketua DPRD Kota Jayapura yang juga sebagai Ondoafi Skouw Abisai Rollo langsung turun ke lokasi pemalangan, pada Rabu (2/8), malam.

Abisai Rollo datang menemui langsung sejumlah perwakilan keluarga pemilik ulayat  dan meminta masyarakat untuk menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepadanya.

“Saya sudah dengar, jadi kalau pemerintah panggil kamu tidak mau datang, saya yang akan panggil mereka. Kasih waktu ke saya, serahkan masalah ini ke saya, saya ondoafi, saya tidak tipu dan malam ini kita buka sama-sama,” kata Abisai Rolo di hadapan sejumlah warga, Rabu (2/8) tadi malam.

Dia menyatakan dalam waktu dekat dirinya akan mengundang Plh Gubenur Papua, Ridwan Rumasukun, Asisten II Setda Provinsi Papua, Suzana Wanggai, Kadis PU Papua Amos Wenda, Kepala Balai Jalan Papua, Benyamin Elieser Pasurnay guna meminta pertanggung jawaban mereka dalam menyelesaikan persoalan ini.

Baca Juga :  Penyaluran Dana Kampung di Mamberamo Tengah Dilakukan Terbuka

Karena itu dia meminta agar pemerintah provinsi Papua tidak lepas tangan menyikapi persoalan ini. Bagaimanapun pemerintah harus segera tuntaskan masalah ini.

“Saya undang pertama kamu tidak datang, saya undang kedua, saya undang lagi tidak datang, sampai tiga kali, saya akan perintahkan palang,” tegasnya.

Usai berdiskusi dengan sejumlah perwakilan masyarakat tersebut, Abisai Rollo bersama dengan sejumlah warga langsung mendatangi lokasi pemalangan dan membuka palang jalan batang kayu kelapa itu dengan cara dipotong menggunakan mesin chain saw.

Sementara itu mewakili keluarga Agustina Merauje selaku pemilik ulayat, Wellem Reba menjelaskan, jalan itu terpaksa dipalang karena pemerintah provinsi Papua tidak menyelesaikan tuntutan ganti rugi atas lahan mereka seluas 218 meter x 26 meter.

Baca Juga :  Tolak Penyelesaian Non Yudisial

“Ini sudah palang sudah ketiga kali palang, palang pertama pemerintah janji, Kadis PU Amos Wenda janji dua minggu ternyata sampai 3 bulan. Kami ke kantornya  tapi dia lari, akhirnya palang lagi kedua. Kemudian asisten 2 dan kepala bapeda janji lagi, datangi sampai empat kali, tapi ternyata sampai hari ini tidak ada,” ujarnya.

“Kami merasa kecewa, mereka lempar masalah ini seperti bola, ke sana ke mari, banyak janji,” pungkasnya. (ade/roy/wen)

JAYAPURA-Selang beberapa jam kemudian  ketua DPRD Kota Jayapura yang juga sebagai Ondoafi Skouw Abisai Rollo langsung turun ke lokasi pemalangan, pada Rabu (2/8), malam.

Abisai Rollo datang menemui langsung sejumlah perwakilan keluarga pemilik ulayat  dan meminta masyarakat untuk menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepadanya.

“Saya sudah dengar, jadi kalau pemerintah panggil kamu tidak mau datang, saya yang akan panggil mereka. Kasih waktu ke saya, serahkan masalah ini ke saya, saya ondoafi, saya tidak tipu dan malam ini kita buka sama-sama,” kata Abisai Rolo di hadapan sejumlah warga, Rabu (2/8) tadi malam.

Dia menyatakan dalam waktu dekat dirinya akan mengundang Plh Gubenur Papua, Ridwan Rumasukun, Asisten II Setda Provinsi Papua, Suzana Wanggai, Kadis PU Papua Amos Wenda, Kepala Balai Jalan Papua, Benyamin Elieser Pasurnay guna meminta pertanggung jawaban mereka dalam menyelesaikan persoalan ini.

Baca Juga :  Pemkot Mulai Tertibkan PKL

Karena itu dia meminta agar pemerintah provinsi Papua tidak lepas tangan menyikapi persoalan ini. Bagaimanapun pemerintah harus segera tuntaskan masalah ini.

“Saya undang pertama kamu tidak datang, saya undang kedua, saya undang lagi tidak datang, sampai tiga kali, saya akan perintahkan palang,” tegasnya.

Usai berdiskusi dengan sejumlah perwakilan masyarakat tersebut, Abisai Rollo bersama dengan sejumlah warga langsung mendatangi lokasi pemalangan dan membuka palang jalan batang kayu kelapa itu dengan cara dipotong menggunakan mesin chain saw.

Sementara itu mewakili keluarga Agustina Merauje selaku pemilik ulayat, Wellem Reba menjelaskan, jalan itu terpaksa dipalang karena pemerintah provinsi Papua tidak menyelesaikan tuntutan ganti rugi atas lahan mereka seluas 218 meter x 26 meter.

Baca Juga :  Wakapolda Ingatkan Jelang Pemilu Rantis Harus Prima

“Ini sudah palang sudah ketiga kali palang, palang pertama pemerintah janji, Kadis PU Amos Wenda janji dua minggu ternyata sampai 3 bulan. Kami ke kantornya  tapi dia lari, akhirnya palang lagi kedua. Kemudian asisten 2 dan kepala bapeda janji lagi, datangi sampai empat kali, tapi ternyata sampai hari ini tidak ada,” ujarnya.

“Kami merasa kecewa, mereka lempar masalah ini seperti bola, ke sana ke mari, banyak janji,” pungkasnya. (ade/roy/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya