Pengungkapan ini bermula dari informasi yang diterima Tim Subsatgas Lidik Gakkum pada awal Maret 2025 mengenai pergeseran senjata dari Jayapura ke Wamena. Senjata yang dibeli Yuni Enumbi dari Bojonegoro, Jawa Timur berjumlah enam pucuk senjata api dan 882 butir amunisi kaliber 9 mm dan 5,6 mm disembunyikan dalam tabung mesin kompresor sebelum dikirim menggunakan kapal laut ke Jayapura.
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan monitoring, Yuni akhirnya ditangkap pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 22.50 WIT di KM 76, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom. Penangkapan ini membuka jaringan yang lebih luas terkait suplai senjata kepada kelompok bersenjata di wilayah pegunungan tengah Papua.
Menurut Patrige seluruh capaian ini merupakan refleksi dari tema Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, yakni Polri untuk Masyarakat. Tema ini menjadi pengingat sekaligus bahan introspeksi agar Polri semakin profesional dan humanis dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat adalah subjek utama pelayanan Polri. Masyarakat harus berada di atas Polri, dan mendapatkan pelayanan terbaik dari Polri.
“Kami terus berbenah, agar di usia ke 80 nanti, Polri menjadi institusi yang benar-benar presisi dan dicintai masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Polri harus mampu menerjemahkan harapan masyarakat ke dalam tindakan nyata dalam bentuk perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara maksimal.
“Melaksanakan tugas sebaik-baiknya adalah bentuk nyata dari interpretasi terhadap impian masyarakat. Ini komitmen kami,” pungkasnya (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos