“Disini pontang panting, di luar sana hidupnya enak – enak saja. Saya juga mau katakan bahwa tidak akan PBB datang kesini sebab permasalahannya sudah ditutup. Omong kosong kalau menyebut bahwa PBB akan datang dan membahas lagi soal dekolonisasi Papua,” tegasnya.
Lalu berkaitan dengan penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens kata Pangdam, pihaknya tetap melakukan pencarian dan mengedepankan pemerintah daerah untuk bernegosiasi. Hanya disini Izak melihat sang pilot nampaknya baik – baik saja.
“Soal pembebasan itu biasa, kalau sudah tenang nanti dibuat ribut lagi. Kalau kami lihatnya pilotnya sedang baik – baik saja. Setiap muncul ke media baik – baik saja jadi buat apa kita ribut. Kalau Sebby mau bebaskan ya silahkan saja,” singgung Pangdam.
Terkait pengamanan Pemilu disampaikan bahwa personil yang disiapkan sebanyak 4.579 pasukan organik dan 6300 personel dari Satgas. Selain itu tak ada penebalan khusus pada wilayah tertentu dan Kodam masih memaksimalkan pasukan yang memang sudah ada di lokasi.
“Memang ada yang khusus untuk Papua Tengah dimana hanya 2 yang tidak menggunakan system noken yakni Nabire dan Mimika sedangkan di Papua Pegunungan itu Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo yang tidak menggunakan system noken. Selebihnya masih menerapkan noken,” paparnya.