Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Sejumlah Obat Tradisional Disinyalir Tidak Berizin

Hindari Obat Tradisional yang Berbahaya

JAYAPURA-BBPOM Jayapura mengelar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang Perkuat Sinergitas Penta Heliks Dalam Penanganan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia, di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (1/11).

  Kepala Balai Besar POM, Mojaza Sirait mengatakan tujuan adanya kegiatan tersebut untuk membangun hubungan  kerjasama dengan masyarakat maupun stakholder yang ada dalam hal mengatasi persoalan penanganan obat tradisional mengandung bahan kimia yang ada di Papua.

  “Kami (BBPOM) Jayapura berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti ini, peserta yang hadir bisa menjadi penyalur informasi kepada masyarakat luas,” ujarnya.

  Menurut dia, bahwa selama ini obat tradisional yang dijual di Papua justru lebih banyak impor dari luar Papua, sehingga harapannya dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti itu bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait jenis obat tradisional yang sesuai dengan standard BPOM.

Baca Juga :  Tipu Nasabah Hingga Rp 1 M, Oknum Marketing Bank BUMN Kabur

  “Terkadang kita ini terpengaruh dengan iklan ataupun tawaran harga barang yang terjangkau murah, namun tidak memperhatikan standar penggunaannya apakah sesuai dengan standar BPOM atau tidak,” katanya

  Terlepas dari pada itu, Mozasa juga meminta kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan label obat sebelum digunakan. “Jangan mudah terpengaruh dengan jangkauan harga maupun iklan produk, tetapi hal utamanya adalah memeperhatikan produk tersebut sudah ada label izin edar dari BPOM atau belum,” bebernya

  Mojaza Sirait, juga mengungkapkan selain peserta kegiatan peran media baik media sosial maupun media masa dan juga media cetak sangat membantu pihak BPOM untuk mengedukasi kepada masyarakat.

  “Kita tahu bahwa SDM yang dimiliki oleh BPOM Jayapura sangat terbatas sehingga kami harapkan peran dari teman teman wartawan sangat berdampak besar untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya

Baca Juga :  Mojok Sambil Ngelinting, 4 Oknum Mahasiswa Diamankan

  Lebih lanjut dia sampaikan bahwa balai besar POM Jayapura akan terus melakukan pengawasan dan pendampingan kepada masyarakat dalam menghindari pengunaan obat-obat tradisional yang berbahaya.

  “Kami akan rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran obat tradisional yang ada di Papua, demi keselamatan masyarakat luas,”ujarnya. (rel)

Hindari Obat Tradisional yang Berbahaya

JAYAPURA-BBPOM Jayapura mengelar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang Perkuat Sinergitas Penta Heliks Dalam Penanganan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia, di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (1/11).

  Kepala Balai Besar POM, Mojaza Sirait mengatakan tujuan adanya kegiatan tersebut untuk membangun hubungan  kerjasama dengan masyarakat maupun stakholder yang ada dalam hal mengatasi persoalan penanganan obat tradisional mengandung bahan kimia yang ada di Papua.

  “Kami (BBPOM) Jayapura berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti ini, peserta yang hadir bisa menjadi penyalur informasi kepada masyarakat luas,” ujarnya.

  Menurut dia, bahwa selama ini obat tradisional yang dijual di Papua justru lebih banyak impor dari luar Papua, sehingga harapannya dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti itu bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait jenis obat tradisional yang sesuai dengan standard BPOM.

Baca Juga :  Satu Pemain Asing Persipura Sudah Di Jakarta

  “Terkadang kita ini terpengaruh dengan iklan ataupun tawaran harga barang yang terjangkau murah, namun tidak memperhatikan standar penggunaannya apakah sesuai dengan standar BPOM atau tidak,” katanya

  Terlepas dari pada itu, Mozasa juga meminta kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan label obat sebelum digunakan. “Jangan mudah terpengaruh dengan jangkauan harga maupun iklan produk, tetapi hal utamanya adalah memeperhatikan produk tersebut sudah ada label izin edar dari BPOM atau belum,” bebernya

  Mojaza Sirait, juga mengungkapkan selain peserta kegiatan peran media baik media sosial maupun media masa dan juga media cetak sangat membantu pihak BPOM untuk mengedukasi kepada masyarakat.

  “Kita tahu bahwa SDM yang dimiliki oleh BPOM Jayapura sangat terbatas sehingga kami harapkan peran dari teman teman wartawan sangat berdampak besar untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya

Baca Juga :  KI Akui Masih Banyak Informasi Publik yang Tersumbat

  Lebih lanjut dia sampaikan bahwa balai besar POM Jayapura akan terus melakukan pengawasan dan pendampingan kepada masyarakat dalam menghindari pengunaan obat-obat tradisional yang berbahaya.

  “Kami akan rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran obat tradisional yang ada di Papua, demi keselamatan masyarakat luas,”ujarnya. (rel)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya