Tuesday, April 23, 2024
31.7 C
Jayapura

Penghubung KKB Nduga Mencari Senjata dan Amunisi

Peran Oknum ASN yang Kedapatan Bawa Ratusan Amunisi

JAYAPURA-Polda Papua masih terus melakukan penyidikan terkait ditangkapnya seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial AN yang kedapatan membawa senjata rakitan dan 615 butir amunisi saat melintas di Elelim, Kabupaten Yalimo, Rabu (29/6) lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol. Dr. Faizal Rahmadani, S.Sos., SIK., MH., mengungkapkan bahwa pihaknya melihat benang merah dari terungkapnya oknum ASN berinisial AN. Ini dikatakan masih ada kaitannya dengan kelompok pembunuh Bripda Diego, anggota Brimob yang tewas dibacok di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (18/6) lalu.

Menurut Faizal  AN merupakan ASN di Kabupaten Nduga dan memiliki hubungan dengan KKB di wilayah tersebut. “Dia (AN) termasuk di jaringan kelompok Nduga. Jadi kita yakin sekali dia bawa amunisi itu ke Nduga. Setelah kami kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego dengan temuan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” tambah Faizal.

Baca Juga :  Mandenas Ajak Masyarakat Awasi Dana Otsus

AN diyakini merupakan penghubung yang dipakai KKB di Nduga untuk mencari amunisi dan senjata api mengingat kelompok Nduga termasuk kelompok yang paling aktif mencari amunisi dan senjata dan memiliki jaringan paling luas.

“Untuk sumber dana bagaimana bisa membeli sebesar itu masih kami telusuri, saya belum mendapatkan laporannya,” imbuh Faisal.

Sementara itu, oknum ASN berinisial AN  yang kedapatan membawa sejumlah amunisi dan senjata api rakitan akhirnya direspon oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Sebby Sembom. Dalam rekaman yang diterima Cenderawasih Pos, nada suara Sebby terdengar tinggi.

Disini ia menyampaikan bahwa sejatinya bukan hanya AN yang terlibat melainkan masih banyak ASN lainnya yang juga berjuang untuk Papua merdeka. Hanya hingga kini mereka belum terungkap. Karenanya ia meminta pemerintah pusat jangan berpikir bahwa yang berjuang untuk Papua merdeka hanyalah TPN OPM, KNPB dan masyarakat yang  pro Papua merdeka. Pasalnya ia meyakini banyak pejabat di Papua yang juga menginginkan Papua merdeka.

Baca Juga :  Selandia Baru Sesalkan Indonesia Lambat Dalam Bebaskan Pilot Susi Air

“Saya mau katakan seperti  itu, hati  mereka (pejabat) itu Papua merdeka. Mulut mereka Indonesia tapi dipakai untuk menipu Indonesia dengan mengatakan cinta NKRI. Orang asli Papua itu mau merdeka dan tidak ada yang tahu isi hati orang Papua,” klaim Sebby, Jumat (1/7).

Ia meyakini ada banyak orang,  baik warga sipil mapun pegawai yang sebenarnya sudah muak dengan Indonesia. Hanya saja karena masih mencari makan dan masih menjadi budak sehingga saling menipu dengan Jakarta. “Kami belum perintahkan perang terbuka. Sebab ketika kami sudah perintahkan perang terbuka maka itu ada banyak pegawai negeri yang akan angkat senjata usir penjajah ketimbang hanya mengurus pemekaran saja. Kalau dunia salahkan kami maka kami akan bilang bahwa kami membela diri. ASN beli senjata ia beli seperti itu hanya tunggu waktu saja,” tutupnya sambil tertawa. (ade/nat)

Peran Oknum ASN yang Kedapatan Bawa Ratusan Amunisi

JAYAPURA-Polda Papua masih terus melakukan penyidikan terkait ditangkapnya seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial AN yang kedapatan membawa senjata rakitan dan 615 butir amunisi saat melintas di Elelim, Kabupaten Yalimo, Rabu (29/6) lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol. Dr. Faizal Rahmadani, S.Sos., SIK., MH., mengungkapkan bahwa pihaknya melihat benang merah dari terungkapnya oknum ASN berinisial AN. Ini dikatakan masih ada kaitannya dengan kelompok pembunuh Bripda Diego, anggota Brimob yang tewas dibacok di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (18/6) lalu.

Menurut Faizal  AN merupakan ASN di Kabupaten Nduga dan memiliki hubungan dengan KKB di wilayah tersebut. “Dia (AN) termasuk di jaringan kelompok Nduga. Jadi kita yakin sekali dia bawa amunisi itu ke Nduga. Setelah kami kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego dengan temuan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” tambah Faizal.

Baca Juga :  PRP Target Turunkan 2.000 Massa

AN diyakini merupakan penghubung yang dipakai KKB di Nduga untuk mencari amunisi dan senjata api mengingat kelompok Nduga termasuk kelompok yang paling aktif mencari amunisi dan senjata dan memiliki jaringan paling luas.

“Untuk sumber dana bagaimana bisa membeli sebesar itu masih kami telusuri, saya belum mendapatkan laporannya,” imbuh Faisal.

Sementara itu, oknum ASN berinisial AN  yang kedapatan membawa sejumlah amunisi dan senjata api rakitan akhirnya direspon oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Sebby Sembom. Dalam rekaman yang diterima Cenderawasih Pos, nada suara Sebby terdengar tinggi.

Disini ia menyampaikan bahwa sejatinya bukan hanya AN yang terlibat melainkan masih banyak ASN lainnya yang juga berjuang untuk Papua merdeka. Hanya hingga kini mereka belum terungkap. Karenanya ia meminta pemerintah pusat jangan berpikir bahwa yang berjuang untuk Papua merdeka hanyalah TPN OPM, KNPB dan masyarakat yang  pro Papua merdeka. Pasalnya ia meyakini banyak pejabat di Papua yang juga menginginkan Papua merdeka.

Baca Juga :  Persipura Tolak Liga 1 Tanpa Degradasi

“Saya mau katakan seperti  itu, hati  mereka (pejabat) itu Papua merdeka. Mulut mereka Indonesia tapi dipakai untuk menipu Indonesia dengan mengatakan cinta NKRI. Orang asli Papua itu mau merdeka dan tidak ada yang tahu isi hati orang Papua,” klaim Sebby, Jumat (1/7).

Ia meyakini ada banyak orang,  baik warga sipil mapun pegawai yang sebenarnya sudah muak dengan Indonesia. Hanya saja karena masih mencari makan dan masih menjadi budak sehingga saling menipu dengan Jakarta. “Kami belum perintahkan perang terbuka. Sebab ketika kami sudah perintahkan perang terbuka maka itu ada banyak pegawai negeri yang akan angkat senjata usir penjajah ketimbang hanya mengurus pemekaran saja. Kalau dunia salahkan kami maka kami akan bilang bahwa kami membela diri. ASN beli senjata ia beli seperti itu hanya tunggu waktu saja,” tutupnya sambil tertawa. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya