Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

1 Juli, Situasi di Papua Kondusif

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan bahwa situasi di wilayah Papua kondusif pada 1 Juli yang bukan hanya menjadi peringatan Hari Bhayangkara, namun juga diperingati simpatisan papua merdeka sebagai hari lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM).

KUE ULTAH: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memberikan potongan kue ulang tahun kepada salah satu anggota TNI di Kabupaten Keerom, Rabu (1/7). (FOTO: Elfira/Cepos)

“Situasi kondusif termasuk wilayah Kabupaten Keerom yang tadinya ada informasi pergerakan hingga kita sudah perbantukan anggota Brimob. Tapi kita lihat tidak ada masalah dan tetap kondusif,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw saat merayakan Hari Bhayangkara ke 74 di Kabupaten Keerom, Rabu (1/7).

Kondusifnya situasi di 1 Juli lanjut Kapolda, dimungkinkan karena anak bangsa yang masih berbeda pandangan sudah menyadari hal itu. Sehingga mereka cukup melakukan ibadah dan doa saja.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan kita. Artinya mereka paham bahwa berbeda sedikit pandangan tentang 1 Juli. Tapi mereka juga memahami tentang keadaan kita. Jadi mereka cukup berdoa di rumah saja,” tuturnya.

Baca Juga :  14 RS di Papua Turun Kelas

Menurut Kapolda, kondusifnya situasi di 1 Juli lantaran ada komunikasi yang telah dibangun oleh anggota di lapangan melalui Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Binmas para Kapolres dan Kapolsek.

“Jajaran terus bersinergi membangun komunikasi dengan kelompok ini, sehingga situasi tetap kondusif,” ucapnya.

Sebagaimana lanjut Kapolda, ada yang memerlukan bantuan pangan maka Polri membantu. “Secara manusiawi  selama ini kan humanis dan kita baik-baik saja. Kalau tidak ada persoalan ya kita tidak lakukan langkah-langkah tegas kalau saling menghormati,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri diterjunkan untuk mengawasi situasi Kamtibmas di wilayah Kota Jayapura pada 1 Juli 2020. Adapun 500 personel ditempatkan di beberapa titik di wilayah hukum Polresta Jayapura. Melakukan patroli dan mengawasi situasi Kamtibmas.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas menyampaikan, pihaknya tetap melaksanakan tugas rutin juga melakukan kegiatan Kepolisiaan yang ditingkatkan berupa patroli dan sweeping selektif. Dengan melibatkan personel Polresta dan jajaran Polsek, satuan fungsi di Polda Papua.

Baca Juga :  Atap GOR Waringin Runtuh

Sementara itu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan dalam memperingati 1 Juli yang merupakan HUT Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), diperingati dalam bentuk ibadah. 

“Tangal 1 Juli ini hari nasional dimana bangsa Papua Barat dideklarasikan. Sama dengan tanggal 1 Desember, sehingga Papua wajib menghormati. Kami mengimbau warga sipili merayakannya dengan ibadah di gereja dan rumah masing-masing,” ungkap Ketua I KNPB, Warius Wetipo di Abepura, Selasa, (21/6). 

“TPNPB di seluruh Papua Barat akan tetap upacara di markas TPNPB dengan mengubarkan bendera bintang fajar,” sambungnya. 

Warius Wetipo mengatakan, apabila ada pergerakan lain yang memanfaatkan momen 1 Juli dengan menaikkan bendera atau melakukan gerekan tambahan, hal itu di luar dari tanggung jawab KNPB. Sebab KNPB menurutnya hanya mengimbau untuk melakukan ibadah. 

“Jika ada gerakan sipil yang menaikkan bintang fajar atau melakukan anarkis maka kami tegaskan itu bukan kami. Jika ada kelompok manapun yang kibarkan bendera itu bukan kami. Itu aparat atau KNPB gadungan yang menghancurkan perjuangan murni KNPB maka  kami tidak bertanggung jawab,” tambahnya. 

Ditambahkan, dalam momen ini KNPB dan TPNPB tetap berkomitmen untuk menuju pembebasan Papua Barat dari negara Indonesia.  (fia/oel/nat)

JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan bahwa situasi di wilayah Papua kondusif pada 1 Juli yang bukan hanya menjadi peringatan Hari Bhayangkara, namun juga diperingati simpatisan papua merdeka sebagai hari lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM).

KUE ULTAH: Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memberikan potongan kue ulang tahun kepada salah satu anggota TNI di Kabupaten Keerom, Rabu (1/7). (FOTO: Elfira/Cepos)

“Situasi kondusif termasuk wilayah Kabupaten Keerom yang tadinya ada informasi pergerakan hingga kita sudah perbantukan anggota Brimob. Tapi kita lihat tidak ada masalah dan tetap kondusif,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw saat merayakan Hari Bhayangkara ke 74 di Kabupaten Keerom, Rabu (1/7).

Kondusifnya situasi di 1 Juli lanjut Kapolda, dimungkinkan karena anak bangsa yang masih berbeda pandangan sudah menyadari hal itu. Sehingga mereka cukup melakukan ibadah dan doa saja.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan kita. Artinya mereka paham bahwa berbeda sedikit pandangan tentang 1 Juli. Tapi mereka juga memahami tentang keadaan kita. Jadi mereka cukup berdoa di rumah saja,” tuturnya.

Baca Juga :  Atap GOR Waringin Runtuh

Menurut Kapolda, kondusifnya situasi di 1 Juli lantaran ada komunikasi yang telah dibangun oleh anggota di lapangan melalui Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Binmas para Kapolres dan Kapolsek.

“Jajaran terus bersinergi membangun komunikasi dengan kelompok ini, sehingga situasi tetap kondusif,” ucapnya.

Sebagaimana lanjut Kapolda, ada yang memerlukan bantuan pangan maka Polri membantu. “Secara manusiawi  selama ini kan humanis dan kita baik-baik saja. Kalau tidak ada persoalan ya kita tidak lakukan langkah-langkah tegas kalau saling menghormati,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri diterjunkan untuk mengawasi situasi Kamtibmas di wilayah Kota Jayapura pada 1 Juli 2020. Adapun 500 personel ditempatkan di beberapa titik di wilayah hukum Polresta Jayapura. Melakukan patroli dan mengawasi situasi Kamtibmas.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas menyampaikan, pihaknya tetap melaksanakan tugas rutin juga melakukan kegiatan Kepolisiaan yang ditingkatkan berupa patroli dan sweeping selektif. Dengan melibatkan personel Polresta dan jajaran Polsek, satuan fungsi di Polda Papua.

Baca Juga :  Jangan Lagi Ada Ego Tertentu

Sementara itu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan dalam memperingati 1 Juli yang merupakan HUT Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), diperingati dalam bentuk ibadah. 

“Tangal 1 Juli ini hari nasional dimana bangsa Papua Barat dideklarasikan. Sama dengan tanggal 1 Desember, sehingga Papua wajib menghormati. Kami mengimbau warga sipili merayakannya dengan ibadah di gereja dan rumah masing-masing,” ungkap Ketua I KNPB, Warius Wetipo di Abepura, Selasa, (21/6). 

“TPNPB di seluruh Papua Barat akan tetap upacara di markas TPNPB dengan mengubarkan bendera bintang fajar,” sambungnya. 

Warius Wetipo mengatakan, apabila ada pergerakan lain yang memanfaatkan momen 1 Juli dengan menaikkan bendera atau melakukan gerekan tambahan, hal itu di luar dari tanggung jawab KNPB. Sebab KNPB menurutnya hanya mengimbau untuk melakukan ibadah. 

“Jika ada gerakan sipil yang menaikkan bintang fajar atau melakukan anarkis maka kami tegaskan itu bukan kami. Jika ada kelompok manapun yang kibarkan bendera itu bukan kami. Itu aparat atau KNPB gadungan yang menghancurkan perjuangan murni KNPB maka  kami tidak bertanggung jawab,” tambahnya. 

Ditambahkan, dalam momen ini KNPB dan TPNPB tetap berkomitmen untuk menuju pembebasan Papua Barat dari negara Indonesia.  (fia/oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya