Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Arang, Abu dan Pecahan Lampu Diamankan

JAYAPURA-Tim Bidlabfor Polda Papua didampingi 10 anggota Unit Reskrim Polresta Jayapura Kota dan Polsek Abepura melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran di Blok B Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Rabu (22/7). 

Dalam olah TKP, tersebut, tim gabungan mengamankan barang bukti berupa arang, abu dan pecahan lampu yang nantinya diuji di laboratorium.

Tim Gabungan Polda Papua, Polresta Jayapura Kota dan Polsek Abepura saat melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Blok B Pasar Youtefa, Abepura, Rabu (22/7). ( FOTO: Humas Polsek Abepura for Cepos)

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Abepura, AKP. Clief G Philipus Duwith menyampaikan, untuk penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Karena sedang dalam tahapan pengumpulan hasil olah TKP.

“Untuk saksi-saksi yang diperiksa sedang dicocokan kembali keterangannya. Hal ini untuk bisa menyimpulkan penyebab kebakaran sebagaimana barang bukti yang diamankan di TKP,”  terang Kapolsek saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Hingga saat ini lanjut Kapolsek, sebanyak empat saksi yang telah dimintai keterangannya. Para saksi menyebutkan api berasal dari Los B bagian tengah Pasar Youtefa. Namun, kepastiannya harus berdasarkan  bukti olah TKP.

“TKP masih kita pasang police line, hal ini mengingat masih  dalam tahapan olah TKP. Takutnya ada  bukti baru yang kita temukan,” kata  Kapolsek.

Baca Juga :  Menko Airlangga Optimis Ekonomi Tumbuh 7-8 Persen pada Kuartal II

Untuk pengamanan di area pasar sendiri menurut Clief Duwith masih dilakukan oleh anggota Polsek Abepura dan Satpol PP Kota Jayapura.

Sementara itu, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengatakan, pemerintah tetap akan memikirkan jalan keluar terkait tempat jualan yang terbakar tersebut. 

Namun BTM meminta pedagang untuk bersabar. Pasalnya, saat ini Pemkot Jayapura sedang mengalami defisit keuangan. Dimana tidak ada PAD (Pendapatan Asli Daerah) beberapa bulan ini karena pandemi Covid-19.

“Saya sudah memerintahkan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Jayapura untuk segera mendata secara jelas dan lengkap. Berapa jumlah pedagang yang lapak atau kiosnya terbakar. Saya juga meminta dilakukan investigasi penyebab kebakaran tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin.

Wali Kota BTM juga telah meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas PUPR PKP Kota Jayapura, BPBD Kota Jayapura dan Satpol PP Kota Jayapura serta Dinas Sosial untuk membantu dalam penanganan musibah kebakaran tersebut. Baik dalam membersihkan puing-puing sisa kebakaran atau lainnya sesuai Tupoksinya.

 “Dengan adanya keterbatasan dana dari pemerintah, kalau  dapat pedagang bisa membangun lagi di lokasi tersebut dengan baik. Jika memang pemerintah ada dana, pemerintah tidak janji tetap akan membantu dalam pembangunan lapak dan kios yang terbakar itu,” tuturnya. 

Baca Juga :  Kualitas Segel Pemilu 2019 Dikeluhkan

BTM juga minta Kadis Perindagkop untuk memfungsikan Pasar Baru Youtefa apabila pasar tersebut sudah bisa difungsikan. Sehingga pedagang bisa lebih mendapatkan tempat layak di pasar itu.

  Secara tersebut, Kadis Perindagkop dan UKM Robert LN Awi, ST.,MT., mengatakan, akan mendata secara detail pedagang yang kios atau lapaknya di Blok B yang terbakar. 

“Di blok B pedagangnya terdiri dari pedagang ayam hidup, ayam potong, ayam beku, telur, sayur, sembako dan lainnya. Diperkirakan ada sekira 500-an pedagang yang jadi korban kebakaran,” ujarnya. 

Robert Awi mengatakan, hingga kemarin pedagang yang jadi korban kebakaran belum bisa beraktivitas karena masih dilakukan penyelidikan dan olah TKP oleh pihak Kepolisian. Selain itu, Pemkot Jayapura juga akan membersihkan lokasi kebakaran, Jumat atau Sabtu ini. 

 Diakuinya, pedagang yang tempat jualannya terbakar belum bisa dipindahkan ke Pasar Baru Youtefa di Kotaraja. Pasalnya, bangunan pasar baru modelnya terbuka, sementera pedagang yang berjualan di Blok B rata-rata berjualan di kios permanen. “Untuk itu, mereka tetap berjualan di Pasar Youtefa dan akan dicarikan tempat. Jika memang sudah diizinkan wali kota bisa bangun sendiri, silakan namun tetap ikuti aturan,” pintanya. 

Sebelumnya, Pasar Sentral Youtefa yang berlokasi di Kelurahan Waimhorock, Distrik Abepura, Selasa (21/7) sekira pukul 01:30 WIT dilahap si jago merah. Sebanyak 39 unit kios di Los B1, 54 unit Kios Los B2 dan 328 lapak pedagang  kelontongan,  konter, penjual ayam, telur,  sayur penjual pakaian dan lainnya terbakar. (fia/bet/dil/nat)

JAYAPURA-Tim Bidlabfor Polda Papua didampingi 10 anggota Unit Reskrim Polresta Jayapura Kota dan Polsek Abepura melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran di Blok B Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Rabu (22/7). 

Dalam olah TKP, tersebut, tim gabungan mengamankan barang bukti berupa arang, abu dan pecahan lampu yang nantinya diuji di laboratorium.

Tim Gabungan Polda Papua, Polresta Jayapura Kota dan Polsek Abepura saat melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Blok B Pasar Youtefa, Abepura, Rabu (22/7). ( FOTO: Humas Polsek Abepura for Cepos)

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Abepura, AKP. Clief G Philipus Duwith menyampaikan, untuk penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Karena sedang dalam tahapan pengumpulan hasil olah TKP.

“Untuk saksi-saksi yang diperiksa sedang dicocokan kembali keterangannya. Hal ini untuk bisa menyimpulkan penyebab kebakaran sebagaimana barang bukti yang diamankan di TKP,”  terang Kapolsek saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Hingga saat ini lanjut Kapolsek, sebanyak empat saksi yang telah dimintai keterangannya. Para saksi menyebutkan api berasal dari Los B bagian tengah Pasar Youtefa. Namun, kepastiannya harus berdasarkan  bukti olah TKP.

“TKP masih kita pasang police line, hal ini mengingat masih  dalam tahapan olah TKP. Takutnya ada  bukti baru yang kita temukan,” kata  Kapolsek.

Baca Juga :  Jatuh di Kamar Mandi, Lukas Enembe Alami Pendarahan di Rongga Kepala

Untuk pengamanan di area pasar sendiri menurut Clief Duwith masih dilakukan oleh anggota Polsek Abepura dan Satpol PP Kota Jayapura.

Sementara itu, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengatakan, pemerintah tetap akan memikirkan jalan keluar terkait tempat jualan yang terbakar tersebut. 

Namun BTM meminta pedagang untuk bersabar. Pasalnya, saat ini Pemkot Jayapura sedang mengalami defisit keuangan. Dimana tidak ada PAD (Pendapatan Asli Daerah) beberapa bulan ini karena pandemi Covid-19.

“Saya sudah memerintahkan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Jayapura untuk segera mendata secara jelas dan lengkap. Berapa jumlah pedagang yang lapak atau kiosnya terbakar. Saya juga meminta dilakukan investigasi penyebab kebakaran tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin.

Wali Kota BTM juga telah meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas PUPR PKP Kota Jayapura, BPBD Kota Jayapura dan Satpol PP Kota Jayapura serta Dinas Sosial untuk membantu dalam penanganan musibah kebakaran tersebut. Baik dalam membersihkan puing-puing sisa kebakaran atau lainnya sesuai Tupoksinya.

 “Dengan adanya keterbatasan dana dari pemerintah, kalau  dapat pedagang bisa membangun lagi di lokasi tersebut dengan baik. Jika memang pemerintah ada dana, pemerintah tidak janji tetap akan membantu dalam pembangunan lapak dan kios yang terbakar itu,” tuturnya. 

Baca Juga :  Jaringan Wifi Argapura – Entrop Terganggu, Ini Penyebabnya

BTM juga minta Kadis Perindagkop untuk memfungsikan Pasar Baru Youtefa apabila pasar tersebut sudah bisa difungsikan. Sehingga pedagang bisa lebih mendapatkan tempat layak di pasar itu.

  Secara tersebut, Kadis Perindagkop dan UKM Robert LN Awi, ST.,MT., mengatakan, akan mendata secara detail pedagang yang kios atau lapaknya di Blok B yang terbakar. 

“Di blok B pedagangnya terdiri dari pedagang ayam hidup, ayam potong, ayam beku, telur, sayur, sembako dan lainnya. Diperkirakan ada sekira 500-an pedagang yang jadi korban kebakaran,” ujarnya. 

Robert Awi mengatakan, hingga kemarin pedagang yang jadi korban kebakaran belum bisa beraktivitas karena masih dilakukan penyelidikan dan olah TKP oleh pihak Kepolisian. Selain itu, Pemkot Jayapura juga akan membersihkan lokasi kebakaran, Jumat atau Sabtu ini. 

 Diakuinya, pedagang yang tempat jualannya terbakar belum bisa dipindahkan ke Pasar Baru Youtefa di Kotaraja. Pasalnya, bangunan pasar baru modelnya terbuka, sementera pedagang yang berjualan di Blok B rata-rata berjualan di kios permanen. “Untuk itu, mereka tetap berjualan di Pasar Youtefa dan akan dicarikan tempat. Jika memang sudah diizinkan wali kota bisa bangun sendiri, silakan namun tetap ikuti aturan,” pintanya. 

Sebelumnya, Pasar Sentral Youtefa yang berlokasi di Kelurahan Waimhorock, Distrik Abepura, Selasa (21/7) sekira pukul 01:30 WIT dilahap si jago merah. Sebanyak 39 unit kios di Los B1, 54 unit Kios Los B2 dan 328 lapak pedagang  kelontongan,  konter, penjual ayam, telur,  sayur penjual pakaian dan lainnya terbakar. (fia/bet/dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya