Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Kualitas Segel Pemilu 2019 Dikeluhkan

SEGEL PEMILU: Sekretaris KPU Nduga, Bliher Simanjuntak saat memperlihatkan segel Pemilu 2019 yang kurang bagus dan mudah sobek, sehingga tidak bisa digunakan.( FOTO : Denny/Cepos )

Di Pegunungan Ditemukan Segel yang Tak Bisa Digunakan

WAMENA-Kualitas segel Pemilu 2019 yang akan digunakan pada Pemilu Legislatif (Pileg) serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April mendatang dipertanyakan kualitasnya. Pasalnya di wilayah pegunungan tengah Papua, ditemukan segel Pemilu yang mudah sobek serta rusak saat dilepas dan ditempelkan, sehingga tidak dapat digunakan.

Kualitas segel Pemilu yang kurang bagus tersebut tidak hanya ditemukan oleh KPU Nduga, namun KPU Jayawijaya dan KPU Yalimo juga menemukan segel Pemilu dengan kualitas yang kurang bagus. 

Sekretaris KPU Nduga, Bliher Simanjuntak mengakui untuk masalah logistik surat suara yang akan digunakan pada Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Nduga sudah selesai dilipat. Dimana saat ini pihaknya sedang melakukan penyortiran untuk 5 distrik. 

Namun sayangnya, pihaknya menemukan stiker atau segel Pemilu yang rusak dan tidak dapat digunakan. “Stiker atau segel ini tidak bisa digunakan sehingga memang harus ditarik oleh KPU Provinsi Papua maupun KPU RI untuk diganti. Masalahnya ini rentan sekali, karena tidak bisa ditempelkan,” ungkap Simanjuntak saat ditemui di Sekretariat KPU nduga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (12/3). 

Baca Juga :  Kasus Penjualan Senpi Meningkat, 13 Anggota KKB Diamankan

Segel Pemilu yang kualitasnya jelek ini menurut Simanjuntak dikhawatirkan bisa menjadi celah atau ruang terjadinya konflik. Bahkan lebih parah lagi, KPU bisa dituding atau dicurigai apabila terjadi kerusakan pada segel Pemilu. Oleh sebab itu, pihaknya sudah menyampaikan ke KPU Papua terkait segel Pemilu yang kualitasnya kurang bagus tersebut. 

“Kami sudah mendapat informasi jika semua stiker atau segel yang ada di KPU kabupaten dan kota di Papua akan ditarik dan diganti,” tuturnya. 

Kondisi yang sama juga ditemukan di KPU Jayawijaya. Dimana segel Pemilu yang sudah diterima, sulit untuk dilepas dan bahkan sangat mudah sobek. 

Sekretaris KPU Jayawijaya, Joy Bukorsyom juga mengakui menemukan segel Pemilu yang sangat rapuh sehingga tidak bisa digunakan. “Memang kita sudah mulai melakukan pelipatan surat suara. Namun saat dilakukan pengecekan, kami temukan segel yang tidak bisa digunakan karena sangat rapuh. Ini beda dengan Pemilu sebelumnya,” ungkap Joy Bukorsyom saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca Juga :  Pemekaran Perlu Dikaji dengan Rasional Bukan Emosi

Kualitas segel Pemilu yang kurang baik juga ditemukan KPU Yalimo. Daud salah seorang Staf KPU Yalimo yang dihubungi Cenderawasih Pos mengatakan, segel Pemilu 2019 yang diterima KPU Yalimo sebenarnya bisa ditempelkan. Namun sayangnya, segel tersebut sangat rapuh dan mudah sobek jika dilepas. “Kemungkinan persoalan ini sama dengan KPU lain di wilayah pegunungan tengah Papua. Karena memang satu percetakan,” pungkasnya. (jo/nat)

SEGEL PEMILU: Sekretaris KPU Nduga, Bliher Simanjuntak saat memperlihatkan segel Pemilu 2019 yang kurang bagus dan mudah sobek, sehingga tidak bisa digunakan.( FOTO : Denny/Cepos )

Di Pegunungan Ditemukan Segel yang Tak Bisa Digunakan

WAMENA-Kualitas segel Pemilu 2019 yang akan digunakan pada Pemilu Legislatif (Pileg) serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April mendatang dipertanyakan kualitasnya. Pasalnya di wilayah pegunungan tengah Papua, ditemukan segel Pemilu yang mudah sobek serta rusak saat dilepas dan ditempelkan, sehingga tidak dapat digunakan.

Kualitas segel Pemilu yang kurang bagus tersebut tidak hanya ditemukan oleh KPU Nduga, namun KPU Jayawijaya dan KPU Yalimo juga menemukan segel Pemilu dengan kualitas yang kurang bagus. 

Sekretaris KPU Nduga, Bliher Simanjuntak mengakui untuk masalah logistik surat suara yang akan digunakan pada Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Nduga sudah selesai dilipat. Dimana saat ini pihaknya sedang melakukan penyortiran untuk 5 distrik. 

Namun sayangnya, pihaknya menemukan stiker atau segel Pemilu yang rusak dan tidak dapat digunakan. “Stiker atau segel ini tidak bisa digunakan sehingga memang harus ditarik oleh KPU Provinsi Papua maupun KPU RI untuk diganti. Masalahnya ini rentan sekali, karena tidak bisa ditempelkan,” ungkap Simanjuntak saat ditemui di Sekretariat KPU nduga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (12/3). 

Baca Juga :  Diduga Bocor, Kapal Tongkang Wara 1 Tenggelam

Segel Pemilu yang kualitasnya jelek ini menurut Simanjuntak dikhawatirkan bisa menjadi celah atau ruang terjadinya konflik. Bahkan lebih parah lagi, KPU bisa dituding atau dicurigai apabila terjadi kerusakan pada segel Pemilu. Oleh sebab itu, pihaknya sudah menyampaikan ke KPU Papua terkait segel Pemilu yang kualitasnya kurang bagus tersebut. 

“Kami sudah mendapat informasi jika semua stiker atau segel yang ada di KPU kabupaten dan kota di Papua akan ditarik dan diganti,” tuturnya. 

Kondisi yang sama juga ditemukan di KPU Jayawijaya. Dimana segel Pemilu yang sudah diterima, sulit untuk dilepas dan bahkan sangat mudah sobek. 

Sekretaris KPU Jayawijaya, Joy Bukorsyom juga mengakui menemukan segel Pemilu yang sangat rapuh sehingga tidak bisa digunakan. “Memang kita sudah mulai melakukan pelipatan surat suara. Namun saat dilakukan pengecekan, kami temukan segel yang tidak bisa digunakan karena sangat rapuh. Ini beda dengan Pemilu sebelumnya,” ungkap Joy Bukorsyom saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca Juga :  Solar Tumpah, Banyak Kendaraan Nyaris Kecelakaan

Kualitas segel Pemilu yang kurang baik juga ditemukan KPU Yalimo. Daud salah seorang Staf KPU Yalimo yang dihubungi Cenderawasih Pos mengatakan, segel Pemilu 2019 yang diterima KPU Yalimo sebenarnya bisa ditempelkan. Namun sayangnya, segel tersebut sangat rapuh dan mudah sobek jika dilepas. “Kemungkinan persoalan ini sama dengan KPU lain di wilayah pegunungan tengah Papua. Karena memang satu percetakan,” pungkasnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya