Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Teror KKB, 500 Warga Mengungsi

MENGUNGSI: Tampak sejumlah warga bersiap-siap untuk mengungsi pasca adanya gangguan yang dilakukan KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Senin (30/9). (FOTO : Diskominfo Puncak for Cepos)

JAYAPURA- Situasi Ilaga, Kabupaten Puncak masih siaga. Kurang lebih 500 warga Kabupaten Puncak dilaporkan mengungsi ke sejumlah Pos Pengamanan TNI-Polri di wilayah Ilaga. Hal ini dikarenakan  teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi sejak sepekan terakhir di daerah tersebut.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Ary Purwanto mengatakan, aktivitas pendidikan di wilayah Puncak belum berjalan atau diliburkan akibat teror KKB. Sementara aparat keamanan masih bersiaga untuk mengantisipasi gangguan susulan dari kelompok ini.

Dikatakan, sekira 100 aparat kepolisian telah dikerahkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan KKB di wilayah hukumnya itu. “Situasi sementara aman, namun kami masih bersiaga. Sekolah untuk sementara diliburkan. Sebagian pedagang juga memilih untuk tidak berjualan” ungkap Kapolres Ary Purwanto saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Senin (30/9).

Siang kemarin lanjut Kapolres, Bupati Puncak Willem Wandik telah meninjau para pengungsi yang berlindung di Pos-pos TNI-Polri. “Tadi bapak bupati sudah meninjau pengungsi. Bupati sampaikan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada,” tuturnya.

Baca Juga :  Dekai Diterjang Banjir, Pemkab Yahukimo Lirik Amdal

Lanjutnya, pihak kepolisian tidak melarang warga yang ingin mengevakuasikan diri ke wilayah Timika. Namun dia juga tidak menganjurkan warga untuk keluar dari wilayah Puncak. “Tadi ada 2 penerbangan, saya tidak anjurkan untuk mengungsi keluar karena situasi sudah aman,” katanya.

Disinggung terkait adanya informasi korban penambakan dari aparat keamanan dalam kontak tembak, Ary memastikan informasi itu adalah hoaks. “Tidak betul, hoaks itu,” tegasnya.

Secara terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto saat dikonfirmasi membantah adanya korban jiwa dari aparat dalam kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Ilaga. “Tidak ada. Memang Sabtu (28/9) malam ada pembakaran honai. Kemudian Minggu (29/9) pagi dikejar oleh tim gabungan mereka kabur sambil nembak-nembak,” terangnya.

Baca Juga :  Akhirnya Enam WNA Dievakuasi ke Australia

Soal kabar pengungsi, Eko membenarkan. Dimana 500 warga di Puncak mengungsi karena takut keselamatan jiwanya terancam. Aktivitas pendidikan dan perkantoran juga belum berjalan sebagaimana biasanya.

“Aparat keamanan masih meningkatkan kewaspadaan di wilayah Puncak. Situasi masih siaga untuk mengamankan masyarakat yang mengungsi. Jumlah personel cukup, untuk bisa mengatasi kelompok di Ilaga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga yang di Ilaga yang enggan disebutkan namanya mengatakan Senin (30/9) masih terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan TPN-OPM. Namun kontak tembak tersebut tidak berlangsung lama.

“Kontak tembaknya sebentar saja. Sekira pukul 11.00 WIT hingga 11.30 WIT. Setelah itu tidak ada lagi kontak tembak,” ungkapnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya.

Ia menyebut bahwa situasi di Ilaga, Kabupaten Puncak sudah aman. Namun masyarakat masih mengungsi. (fia/nat)

MENGUNGSI: Tampak sejumlah warga bersiap-siap untuk mengungsi pasca adanya gangguan yang dilakukan KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Senin (30/9). (FOTO : Diskominfo Puncak for Cepos)

JAYAPURA- Situasi Ilaga, Kabupaten Puncak masih siaga. Kurang lebih 500 warga Kabupaten Puncak dilaporkan mengungsi ke sejumlah Pos Pengamanan TNI-Polri di wilayah Ilaga. Hal ini dikarenakan  teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi sejak sepekan terakhir di daerah tersebut.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Ary Purwanto mengatakan, aktivitas pendidikan di wilayah Puncak belum berjalan atau diliburkan akibat teror KKB. Sementara aparat keamanan masih bersiaga untuk mengantisipasi gangguan susulan dari kelompok ini.

Dikatakan, sekira 100 aparat kepolisian telah dikerahkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan KKB di wilayah hukumnya itu. “Situasi sementara aman, namun kami masih bersiaga. Sekolah untuk sementara diliburkan. Sebagian pedagang juga memilih untuk tidak berjualan” ungkap Kapolres Ary Purwanto saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Senin (30/9).

Siang kemarin lanjut Kapolres, Bupati Puncak Willem Wandik telah meninjau para pengungsi yang berlindung di Pos-pos TNI-Polri. “Tadi bapak bupati sudah meninjau pengungsi. Bupati sampaikan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada,” tuturnya.

Baca Juga :  Tak Terbukti Langgar Pasal Makar

Lanjutnya, pihak kepolisian tidak melarang warga yang ingin mengevakuasikan diri ke wilayah Timika. Namun dia juga tidak menganjurkan warga untuk keluar dari wilayah Puncak. “Tadi ada 2 penerbangan, saya tidak anjurkan untuk mengungsi keluar karena situasi sudah aman,” katanya.

Disinggung terkait adanya informasi korban penambakan dari aparat keamanan dalam kontak tembak, Ary memastikan informasi itu adalah hoaks. “Tidak betul, hoaks itu,” tegasnya.

Secara terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto saat dikonfirmasi membantah adanya korban jiwa dari aparat dalam kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Ilaga. “Tidak ada. Memang Sabtu (28/9) malam ada pembakaran honai. Kemudian Minggu (29/9) pagi dikejar oleh tim gabungan mereka kabur sambil nembak-nembak,” terangnya.

Baca Juga :  Bertambah 15 Kasus Positif Covid-19

Soal kabar pengungsi, Eko membenarkan. Dimana 500 warga di Puncak mengungsi karena takut keselamatan jiwanya terancam. Aktivitas pendidikan dan perkantoran juga belum berjalan sebagaimana biasanya.

“Aparat keamanan masih meningkatkan kewaspadaan di wilayah Puncak. Situasi masih siaga untuk mengamankan masyarakat yang mengungsi. Jumlah personel cukup, untuk bisa mengatasi kelompok di Ilaga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga yang di Ilaga yang enggan disebutkan namanya mengatakan Senin (30/9) masih terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan TPN-OPM. Namun kontak tembak tersebut tidak berlangsung lama.

“Kontak tembaknya sebentar saja. Sekira pukul 11.00 WIT hingga 11.30 WIT. Setelah itu tidak ada lagi kontak tembak,” ungkapnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya.

Ia menyebut bahwa situasi di Ilaga, Kabupaten Puncak sudah aman. Namun masyarakat masih mengungsi. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya