Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kasus Mutilasi di Timika, Jangan Sampai Ada Konflik Baru 

JAYAPURA – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Thimotius Murib mengutuk tindakan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan aparat keamanan terhadap empat warga sipil dari Kabupaten Nduga.

“Aparat ikut melakukan tindakan kejahatan dengan melakukan mutilasi terhadap empat warga Kabupaten Nduga dan saya pikir ini tindakan dan perilaku yang sangat keji maka kami kutuk pelaku itu,” katanya di Entrop Rabu  (31/8) kemarin.

Ketua MPR menduga aksi ini merupakan aksi balas dendam yang dilakukan karena hanya melibatkan satu suku dimana sebelumnya telah terjadi pembantaian, hal seperti ini harus dihentikan.

“Hal ini harus kita waspadai bersama-sama, ada masyarakat yang ingin membeli senjata namun mereka ditipu sehingga uang mereka diambil dan mereka dibunuh seperti yang kita lihat saat ini maka harus waspada jangan sampai ada konflik baru,” katanya.

Baca Juga :  Terus Dipantau Pasca Pengumuman MSG

Dia meminta agar pihak aparat untuk memberikan hukuman seadil-adilnya dan terbuka secara umum.

Dia mengatakan konflik di Papua telah terjadi di beberapa wilayah seperti Intan Jaya, Nduga, Puncak dan Ilaga sehingga hal ini perlu dicegah karena akan menimbulkan konflik baru.

“Hal ini perlu dicegah mereka bisa saja balas di kota-kota lain karena melihat keluarga mereka yang korban dan ini bisa saja terjadi dari masyarakat non Papua terhadap masyarakat Papua maka masyarakat Papua harus waspada, sebab aksi seperti ini kadang mereka tidak melihat dari suku mana tetapi jika itu orang Papua bisa saja mereka dibunuh sebagai aksi balas dendam untuk itu bagi orang Papua harus menjaga diri di manapun berada, padahal tidak ada sangkut paut dengan konflik yang terjadi di beberapa wilayah di Papua,” katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  10 Pemain Resmi Pamit dari Persipura

JAYAPURA – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Thimotius Murib mengutuk tindakan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan aparat keamanan terhadap empat warga sipil dari Kabupaten Nduga.

“Aparat ikut melakukan tindakan kejahatan dengan melakukan mutilasi terhadap empat warga Kabupaten Nduga dan saya pikir ini tindakan dan perilaku yang sangat keji maka kami kutuk pelaku itu,” katanya di Entrop Rabu  (31/8) kemarin.

Ketua MPR menduga aksi ini merupakan aksi balas dendam yang dilakukan karena hanya melibatkan satu suku dimana sebelumnya telah terjadi pembantaian, hal seperti ini harus dihentikan.

“Hal ini harus kita waspadai bersama-sama, ada masyarakat yang ingin membeli senjata namun mereka ditipu sehingga uang mereka diambil dan mereka dibunuh seperti yang kita lihat saat ini maka harus waspada jangan sampai ada konflik baru,” katanya.

Baca Juga :  Kasus Hukum Gubernur Tak Pengaruhi Iklim Investasi di Papua

Dia meminta agar pihak aparat untuk memberikan hukuman seadil-adilnya dan terbuka secara umum.

Dia mengatakan konflik di Papua telah terjadi di beberapa wilayah seperti Intan Jaya, Nduga, Puncak dan Ilaga sehingga hal ini perlu dicegah karena akan menimbulkan konflik baru.

“Hal ini perlu dicegah mereka bisa saja balas di kota-kota lain karena melihat keluarga mereka yang korban dan ini bisa saja terjadi dari masyarakat non Papua terhadap masyarakat Papua maka masyarakat Papua harus waspada, sebab aksi seperti ini kadang mereka tidak melihat dari suku mana tetapi jika itu orang Papua bisa saja mereka dibunuh sebagai aksi balas dendam untuk itu bagi orang Papua harus menjaga diri di manapun berada, padahal tidak ada sangkut paut dengan konflik yang terjadi di beberapa wilayah di Papua,” katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  Aparat Penembak Warga Sipil Harus Diproses Hukum

Berita Terbaru

Artikel Lainnya