Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Satu Anggota OPM Tewas, Dua Luka-Luka

Pasca Kontak Tembak di Wilayah Kabupaten Nduga

JAKARTA – Kontak tembak antara TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi pada Jumat pekan lalu (26/7). Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III mengonfirmasi bahwa seorang anggota KST tewas pasca kontak tembak tersebut.

Anggota KST itu teridentifikasi dengan nama Engabub. Dia merupakan salah seorang anak buah Egianus Kogoya yang memimpin OPM di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon menyampaikan bahwa tindakan tegas yang dilakukan oleh prajurit TNI merupakan salah satu upaya untuk melindungi masyarakat dari gangguan OPM.

”Upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata jenderal bintang tiga TNI AD itu kepada awak media kemarin (30/7). Dia memastikan bahwa TNI-Polri berusaha sekuat tenaga melindungi masyarakat.

Baca Juga :  Amankan Pilkada, 25 Personel Brimob Dikirim ke Asmat

Berdasar laporan yang dia terima, kontak tembak antara TNI dengan OPM di Kabupaten Nduga terjadi setelah para prajurit mendeteksi gerak-gerik mencurigakan. Personel yang bertugas di Pos Satuan Tugas (Satgas) TNI di Distrik Yigi. Mereka mendekat dengan kelompok kecil. Salah satu diantaranya terlihat membawa senjata api.

”Bergerak memasuki Kampung Yigi mengarah ke Pos Satgas TNI,” ungkap Kapen Kogabwilhan III Kolonel Infanteri Winaryo.

Pergerakan OPM yang dikomando oleh Egianus Kogoya itu langsung direspons dengan upaya pengamanan Pos Satgas TNI. Mereka terlibat baku tembak sampai kelompok OPM itu tersudut, mundur, dan meninggalkan Distrik Yigi.

”Hasil penindakan tersebut didapatkan satu orang OPM tewas ditembak aparat keamanan,” jelas Winaryo. Selain itu mereka juga mendeteksi dua orang anggota OPM yang terluka.

Namun demikian, Kogabwilhan III masih berusaha mencari tahu Identitas dua orang anggota OPM yang mengalami luka-luka tersebut.

Baca Juga :  Pleno Penetapan Anggota MRPS Ricuh 

”Pasca peristiwa penindakan terhadap OPM, beberapa tokoh masyarakat Kampung Yigi bergerak menuju Pos Satgas TNI,” kata dia. Kepada petugas di Pos Satgas tersebut, tokoh masyarakat Kampung Yigi menyampaikan keluhannya atas gangguan yang bersumber dari aktivitas OPM.

Mereka meminta prajurit TNI tidak berhenti mengamankan Distrik Yigi.  Para tokoh masyarakat itu juga memastikan bahwa warga di Distrik Yigi mendukung tugas yang tengah dilaksanakan oleh para prajurit TNI. Kogabwilhan III memastikan bahwa komunikasi antara prajurit TNI yang bertugas di Distrik Yigi dengan masyarakat setempat memang terjalin dengan baik. Sehingga masyarakat tidak segan meminta bantuan dan pertolongan kepada TNI. (syn)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Pasca Kontak Tembak di Wilayah Kabupaten Nduga

JAKARTA – Kontak tembak antara TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi pada Jumat pekan lalu (26/7). Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III mengonfirmasi bahwa seorang anggota KST tewas pasca kontak tembak tersebut.

Anggota KST itu teridentifikasi dengan nama Engabub. Dia merupakan salah seorang anak buah Egianus Kogoya yang memimpin OPM di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon menyampaikan bahwa tindakan tegas yang dilakukan oleh prajurit TNI merupakan salah satu upaya untuk melindungi masyarakat dari gangguan OPM.

”Upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata jenderal bintang tiga TNI AD itu kepada awak media kemarin (30/7). Dia memastikan bahwa TNI-Polri berusaha sekuat tenaga melindungi masyarakat.

Baca Juga :  Kalah di Sidang Pra Peradilan, Gakkum LHK Dihukum Sesuai Tuntutan

Berdasar laporan yang dia terima, kontak tembak antara TNI dengan OPM di Kabupaten Nduga terjadi setelah para prajurit mendeteksi gerak-gerik mencurigakan. Personel yang bertugas di Pos Satuan Tugas (Satgas) TNI di Distrik Yigi. Mereka mendekat dengan kelompok kecil. Salah satu diantaranya terlihat membawa senjata api.

”Bergerak memasuki Kampung Yigi mengarah ke Pos Satgas TNI,” ungkap Kapen Kogabwilhan III Kolonel Infanteri Winaryo.

Pergerakan OPM yang dikomando oleh Egianus Kogoya itu langsung direspons dengan upaya pengamanan Pos Satgas TNI. Mereka terlibat baku tembak sampai kelompok OPM itu tersudut, mundur, dan meninggalkan Distrik Yigi.

”Hasil penindakan tersebut didapatkan satu orang OPM tewas ditembak aparat keamanan,” jelas Winaryo. Selain itu mereka juga mendeteksi dua orang anggota OPM yang terluka.

Namun demikian, Kogabwilhan III masih berusaha mencari tahu Identitas dua orang anggota OPM yang mengalami luka-luka tersebut.

Baca Juga :  Tangkap Mata-mata Kelompok OPM  di Mapia

”Pasca peristiwa penindakan terhadap OPM, beberapa tokoh masyarakat Kampung Yigi bergerak menuju Pos Satgas TNI,” kata dia. Kepada petugas di Pos Satgas tersebut, tokoh masyarakat Kampung Yigi menyampaikan keluhannya atas gangguan yang bersumber dari aktivitas OPM.

Mereka meminta prajurit TNI tidak berhenti mengamankan Distrik Yigi.  Para tokoh masyarakat itu juga memastikan bahwa warga di Distrik Yigi mendukung tugas yang tengah dilaksanakan oleh para prajurit TNI. Kogabwilhan III memastikan bahwa komunikasi antara prajurit TNI yang bertugas di Distrik Yigi dengan masyarakat setempat memang terjalin dengan baik. Sehingga masyarakat tidak segan meminta bantuan dan pertolongan kepada TNI. (syn)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya