Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hebat, Dua Puteri Papua Menjadi Pilot Garuda

Vanda Korisano dan Martha Itaar

NEW ZEALAND- Dua perempuan asal Papua membuktikan jika perempuan tak kalah dengan laki-laki. Mereka bahkan berhasil membuktikan perempuan bisa menjadi pilot penerbangan nasional. Mereka adalah Vanda Korisano dan Martha Itaar.

Keduanya berhasil mengejar mimpinya menjadi pilot (ab-initio) angkatan pertama puteri Papua yang direkrut maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia per Juni 2019. Vanda diterima sebagai pilot di Garuda Indonesia, sedangkan Martha diterima di Citilink.

  Keduanya tiba di negeri Kiwi – New Zealand  pada tahun 2014. Mereka adalah mahasiswi asal Papua dari sekitar 150 orang pelajar dan mahasiswa Papua penerima beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pemerintah propinsi Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru. 

  Dalam Press Rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari KBRI Selandia Baru menyebtukan, Duta Besar RI, Tantowi Yahya sebagai Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Selandia Baru dalam setiap pertemuan dengan para pelajar dan mahasiswa Indonesia termasuk dari Papua senantiasa mendorong agar mereka dapat belajar dengan tekun, berprestasi dan kelak dapat memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.

  Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam pernyataannya pada kesempatan bertemu dengan para mahasiswa Papua tanggal 14 Juli 2019 di sela-sela kegiatan menghadiri acara 1st  Pacific Exposition di Auckland, menegaskan agar tugas utama pelajar dan mahasiswa Papua di luar negeri adalah belajar. Jangan terpengaruh yang macam-macam. 

Baca Juga :  Ribuan Botol Miras Ilegal Dimusnahkan

  Beliau berharap agar putra putri Papua yang sedang menimba ilmu di luar negeri bisa memberikan masukan yang konstruktif terhadap pembangunan di Papua. “Kalian-kalian ini tidak wajib untuk pulang ke Papua setelah selesai kuliah nanti. Kalo kalian nanti mau bekerja di sini atau di Australia atau di mana saja, silahkan. Nanti kita yang di Papua akan bangga jika mendengar bahwa ada orang Papua yang kerja di perusahaan-perusahaan besar,” kata Gubernur Enembe. 

Marveys Ayomi, Pengajar di International Pacific University (IPU) New Zealand  yang selama ini menjadi mentor para mahasiswa Indonesia di Kampus dan sebagai orang tua/penanggunjawab mahasiswa Papua 

di Selandia Baru dalam pesannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Dubes Tantowi serta jajaran di KBRI Wellington atas 

upayanya dalam  membantu dan memberikan perhatian kepada para mahasiswa Papua selama mereka menempuh pendidikan di Selandia Baru. 

  KBRI dalam setiap kegiatan seperti kegiatan seminar, olahraga dan budaya  selalu melibatkan pelajar dan  mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa dari Papua. Pelajar dan mahasiswa banyak dilibatkan di Pacific Exposition 2019 yang di dilaksanakan di Auckland tanggal 11-14 Juli lalu. Kedekatan anak Papua dengan KBRI Wellington khususnya Dubes RI Tantowi terlihat dari cara berkomunikasi yang dilakukan langsung kepada Dubes tanpa rasa sungkan.

Baca Juga :  Striker Serie A Brasil Resmi Gabung Persipura

  Sementara itu, Direktur Utama Garuda,  Ari Askhara mengungkapkan rasa bangganya dapat merekrut puteri Papua terbaik. Hal ini membuktikan bahwa siapapun bisa menjadi pilot asalkan berprestasi dan mampu.     

   Menurut Ari, untuk menjadi bagian dari cockpit crew Garuda Indonesia Group harus  melewati standard kualifikasi yang tinggi dan proses yang panjang. Ari berharap langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putera/puteri Papua lainnya di Garuda Indonesia.

  Vanda dan Marta yang tiba di Selandia Baru pada tahun 2014, tercatat pernah mendapatkan penghargaan sebagai penerbang terbaik sepanjang tahun untuk mahasiswa internasional (Best all round flying performance for international students). Mereka mendapatkan sertifikasi berupa; 

Private Pilot License, Commercial Pilot License dan Multi Engine Instrument Rating. Setelah lulus dari Selandia Baru pada awal Januari 2018, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penerbangan Ganesha, Jakarta. Disini, mereka mendapatkan sertifikasi Indonesian DGCA Pilot License. Pada bulan Juni 2019, kerja Keras dan perjuangan mereka akhirnya terbayarkan, mimpinya untuk menjadi pilot maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia terpenuhi.(luc)

Vanda Korisano dan Martha Itaar

NEW ZEALAND- Dua perempuan asal Papua membuktikan jika perempuan tak kalah dengan laki-laki. Mereka bahkan berhasil membuktikan perempuan bisa menjadi pilot penerbangan nasional. Mereka adalah Vanda Korisano dan Martha Itaar.

Keduanya berhasil mengejar mimpinya menjadi pilot (ab-initio) angkatan pertama puteri Papua yang direkrut maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia per Juni 2019. Vanda diterima sebagai pilot di Garuda Indonesia, sedangkan Martha diterima di Citilink.

  Keduanya tiba di negeri Kiwi – New Zealand  pada tahun 2014. Mereka adalah mahasiswi asal Papua dari sekitar 150 orang pelajar dan mahasiswa Papua penerima beasiswa dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pemerintah propinsi Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru. 

  Dalam Press Rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari KBRI Selandia Baru menyebtukan, Duta Besar RI, Tantowi Yahya sebagai Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Selandia Baru dalam setiap pertemuan dengan para pelajar dan mahasiswa Indonesia termasuk dari Papua senantiasa mendorong agar mereka dapat belajar dengan tekun, berprestasi dan kelak dapat memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.

  Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam pernyataannya pada kesempatan bertemu dengan para mahasiswa Papua tanggal 14 Juli 2019 di sela-sela kegiatan menghadiri acara 1st  Pacific Exposition di Auckland, menegaskan agar tugas utama pelajar dan mahasiswa Papua di luar negeri adalah belajar. Jangan terpengaruh yang macam-macam. 

Baca Juga :  Korban Salah Sasaran, Tiga Orang Jadi Tersangka

  Beliau berharap agar putra putri Papua yang sedang menimba ilmu di luar negeri bisa memberikan masukan yang konstruktif terhadap pembangunan di Papua. “Kalian-kalian ini tidak wajib untuk pulang ke Papua setelah selesai kuliah nanti. Kalo kalian nanti mau bekerja di sini atau di Australia atau di mana saja, silahkan. Nanti kita yang di Papua akan bangga jika mendengar bahwa ada orang Papua yang kerja di perusahaan-perusahaan besar,” kata Gubernur Enembe. 

Marveys Ayomi, Pengajar di International Pacific University (IPU) New Zealand  yang selama ini menjadi mentor para mahasiswa Indonesia di Kampus dan sebagai orang tua/penanggunjawab mahasiswa Papua 

di Selandia Baru dalam pesannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Dubes Tantowi serta jajaran di KBRI Wellington atas 

upayanya dalam  membantu dan memberikan perhatian kepada para mahasiswa Papua selama mereka menempuh pendidikan di Selandia Baru. 

  KBRI dalam setiap kegiatan seperti kegiatan seminar, olahraga dan budaya  selalu melibatkan pelajar dan  mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa dari Papua. Pelajar dan mahasiswa banyak dilibatkan di Pacific Exposition 2019 yang di dilaksanakan di Auckland tanggal 11-14 Juli lalu. Kedekatan anak Papua dengan KBRI Wellington khususnya Dubes RI Tantowi terlihat dari cara berkomunikasi yang dilakukan langsung kepada Dubes tanpa rasa sungkan.

Baca Juga :  Perang Saudara di Beoga Berakhir

  Sementara itu, Direktur Utama Garuda,  Ari Askhara mengungkapkan rasa bangganya dapat merekrut puteri Papua terbaik. Hal ini membuktikan bahwa siapapun bisa menjadi pilot asalkan berprestasi dan mampu.     

   Menurut Ari, untuk menjadi bagian dari cockpit crew Garuda Indonesia Group harus  melewati standard kualifikasi yang tinggi dan proses yang panjang. Ari berharap langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putera/puteri Papua lainnya di Garuda Indonesia.

  Vanda dan Marta yang tiba di Selandia Baru pada tahun 2014, tercatat pernah mendapatkan penghargaan sebagai penerbang terbaik sepanjang tahun untuk mahasiswa internasional (Best all round flying performance for international students). Mereka mendapatkan sertifikasi berupa; 

Private Pilot License, Commercial Pilot License dan Multi Engine Instrument Rating. Setelah lulus dari Selandia Baru pada awal Januari 2018, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penerbangan Ganesha, Jakarta. Disini, mereka mendapatkan sertifikasi Indonesian DGCA Pilot License. Pada bulan Juni 2019, kerja Keras dan perjuangan mereka akhirnya terbayarkan, mimpinya untuk menjadi pilot maskapai terbesar Indonesia, Garuda Indonesia terpenuhi.(luc)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya