Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Air Cycloop Keruh, Ada Pemukiman di Hulu Sungai

AIR KERUH: Sejumlah bocah sedang bermain di Sungai Phara, Kampung Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, yang airnya keruh, Kamis (28/2). ( FOTO : Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Sejumlah warga di daerah Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura menemukan adanya aktivitas masyarakat di daerah pegunungan Cycloop tepatnya di atas sumber mata air Cycloop.

Selain pemukiman,  juga ditemukan adanya pembukaan lahan perkebunan masyarakat di daerah tersebut.

”Ada pemukiman di sana dan ini yang menyebabkan terjadinya longsor di mata air Cycloop,” ungkap Freddy Suebu salah seorang warga Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/2). 

Sudah hampir sebulan, warga mengeluhkan air PDAM yang berasal dari mata air pegunungan  Cycloop. Air yang dialirkan ke rumah warga keruh sehingga tidak bisa dimanfaatkan.

Beberapa warga menyebutkan, kondisi air yang keruh diduga akibat terjadinya longsor di hulu sungai yang menjadi sumber air bagi warga Sentani dan sekitarnya. 

“Di atas itu ada kebun masyarakat, tepat di atas hulu Cycloop. longsor itu menutup tiga mata air yang ada di sana dan kami sudah melihat itu,” tutur Freddy Suebu yang diamini warga lainnya. 

Baca Juga :  Golkar All Out Menangkan Prabowo

Dia memprediksi kondisi air yang keruh ini bakal berlangsung lama apabila tidak ada upaya untuk membersihkannya. Namun untuk membersihkan longsor tersebut menurut Freddy tidak bisa menggunakan tenaga manusia.

”Kalau pakai alat berat bisa tapi mau bawa ke sana bagaimana. Ini longsornya bukan kecil tapi lokasinya besar sekali dan ini akan berlangsung sangat lama. Bahkan bisa  sampai satu tahun ke depan,” pungkasnya. 

Secara terpisah Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan ini. 

Diakuinya,  kondisi air yang keruh seperti saat ini menyulitkan pelanggan PDAM Sentani. Dirinya berharap warga tetap bersabar dan menanti upaya-upaya pekerjaan yang sedang dilakukan oleh pihak PDAM. 

Sementara ini untuk persoalan air keruh,  PDAM Jayapura menurut Entis Sutisna menggunakan alat instalasi pengolahan air yang berada di Kampung Sereh. Alat ini berfungsi untuk menjernihkan air.
“Namun saat ini yang bisa kita operasikan itu baru 12,5 liter  per detik. Ini upaya maksimal kami untuk tetap menjangkau para pelanggan yang ada di kota Sentani,” jelasnya.

Baca Juga :  MRP Tolak Wacana Pemekaran Provinsi

Meskipun upaya ini belum maksimal menjernihkan air, namun pihaknya juga akan mencarikan solusi yang terbaik mengatasi kekurangan air bersih bagi masyarakat di Sentani dan sekitarnya.

”Air ini memang belum layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu sementara ini pasokan  ke pelanggan kita hentikan dulu,” tambahnya.

Air menurut Entis Sutisna baru akan kembali dialirkan ke pelanggan apabila hasil penyaringan sudah bisa maksimal. ”Tapi kalau tidak bisa, kami akan carikan upaya lain,” pungkasnya. (roy/nat)

AIR KERUH: Sejumlah bocah sedang bermain di Sungai Phara, Kampung Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, yang airnya keruh, Kamis (28/2). ( FOTO : Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Sejumlah warga di daerah Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura menemukan adanya aktivitas masyarakat di daerah pegunungan Cycloop tepatnya di atas sumber mata air Cycloop.

Selain pemukiman,  juga ditemukan adanya pembukaan lahan perkebunan masyarakat di daerah tersebut.

”Ada pemukiman di sana dan ini yang menyebabkan terjadinya longsor di mata air Cycloop,” ungkap Freddy Suebu salah seorang warga Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/2). 

Sudah hampir sebulan, warga mengeluhkan air PDAM yang berasal dari mata air pegunungan  Cycloop. Air yang dialirkan ke rumah warga keruh sehingga tidak bisa dimanfaatkan.

Beberapa warga menyebutkan, kondisi air yang keruh diduga akibat terjadinya longsor di hulu sungai yang menjadi sumber air bagi warga Sentani dan sekitarnya. 

“Di atas itu ada kebun masyarakat, tepat di atas hulu Cycloop. longsor itu menutup tiga mata air yang ada di sana dan kami sudah melihat itu,” tutur Freddy Suebu yang diamini warga lainnya. 

Baca Juga :  Bentrok di Mappi,  Sejumlah Warga dan Aparat Terluka

Dia memprediksi kondisi air yang keruh ini bakal berlangsung lama apabila tidak ada upaya untuk membersihkannya. Namun untuk membersihkan longsor tersebut menurut Freddy tidak bisa menggunakan tenaga manusia.

”Kalau pakai alat berat bisa tapi mau bawa ke sana bagaimana. Ini longsornya bukan kecil tapi lokasinya besar sekali dan ini akan berlangsung sangat lama. Bahkan bisa  sampai satu tahun ke depan,” pungkasnya. 

Secara terpisah Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan ini. 

Diakuinya,  kondisi air yang keruh seperti saat ini menyulitkan pelanggan PDAM Sentani. Dirinya berharap warga tetap bersabar dan menanti upaya-upaya pekerjaan yang sedang dilakukan oleh pihak PDAM. 

Sementara ini untuk persoalan air keruh,  PDAM Jayapura menurut Entis Sutisna menggunakan alat instalasi pengolahan air yang berada di Kampung Sereh. Alat ini berfungsi untuk menjernihkan air.
“Namun saat ini yang bisa kita operasikan itu baru 12,5 liter  per detik. Ini upaya maksimal kami untuk tetap menjangkau para pelanggan yang ada di kota Sentani,” jelasnya.

Baca Juga :  Antisipasi Dampak yang Muncul di Mimika, Polri Gandeng TNI Rapatkan Barisan

Meskipun upaya ini belum maksimal menjernihkan air, namun pihaknya juga akan mencarikan solusi yang terbaik mengatasi kekurangan air bersih bagi masyarakat di Sentani dan sekitarnya.

”Air ini memang belum layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu sementara ini pasokan  ke pelanggan kita hentikan dulu,” tambahnya.

Air menurut Entis Sutisna baru akan kembali dialirkan ke pelanggan apabila hasil penyaringan sudah bisa maksimal. ”Tapi kalau tidak bisa, kami akan carikan upaya lain,” pungkasnya. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya