Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Di Atas  Terlihat Indah, di Bawah Jadi Lokasi Pesta Miras dan Disebut Angker

Menengok Kondisi dan Pemanfaatan  Kolong Jembatan Youtefa di Kota Jayapura

Jembatan Youtefa di atas pintu masuk teluk Youtefa kini memang menjadi ikon di Kota Jayapura. Jembatan ini menjadi penggerak roda ekonomi, biaik dunia pariwisata  maupun kuliner sepanjang pantai Hamadi dan Holtekamp. 

Laporan: Robert Mboik _Jayapura

Kehadiran Jembatan Youtefa atau yang sering dikenal dengan nama Jembatan Merah menjadi salah satu ikon baru di Kota Jayapura terutama dari sektor pariwisata.  Jembatan yang terbentang di atas teluk Youtefa, menghubungkan Hamadi dan Holtekamp itu, cukup terkenal dengan keindahannya.

   Dengan dibangunnya jembatan cantik ini telah memberikan  kontribusi yang besar terutama dalam menyumbang  pertumbuhan  ekonomi di Kota Jayapura.  Ini terlihat dari banyaknya cafe, restoran serta rumah makan yang dibangun oleh  pihak swasta di sepanjang pesisir pantai holtekamp. Sudah jelas bahwa ini merupakan dampak positif dari kehadiran jembatan tersebut.     

Baca Juga :  Dilibatkan dalam Pencegahan Stunting

   Tidak hanya di bagian permukaan jembatan itu  yang menampilkan kesan yang indah dan menarik, tetapi di bagian  bawah atau kolong  jembatan itu, sebenarnya  juga  menawarkan panorama yang tidak kalah indahnya.

   Keindahan itu sejatinya sudah terbentuk secara alami. Pintu masuk yang menghubungkan teluk youtefa dengan laut bebas ini kini dihubungkan jembatan itu. Disisi barat dari jembatan, ada dua kampung asli, yakni  Tobati dan Enggros yang sama-sama dipagari hutan Manggrove di bagian sisi timur kampung itu.

   Namun, panorama alam yang terkesan alami itu, mulai ternoda dengan aktivitas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Aksi vandalisme pada bagian kaki/tiang dan pondasi jembatan, mengalihfungsikan lahan kosong di bawah jembatan sebagai tempat pesta miras, jelas sangat kontras dengan apa yang orang orang tahu tentang jembatan itu.

Baca Juga :  Kepemimpinan di Bidang Pendidikan Harus Lebih Kepada Pendayagunaan Potensi 

   “Hampir setiap malam, orang minum mabuk di sini, anak kecil, perempuan laki laki, orang tua juga mereka minum dan ribut disini,” kata mama Yolanda Sanyi, Kamis (2/11).

Menengok Kondisi dan Pemanfaatan  Kolong Jembatan Youtefa di Kota Jayapura

Jembatan Youtefa di atas pintu masuk teluk Youtefa kini memang menjadi ikon di Kota Jayapura. Jembatan ini menjadi penggerak roda ekonomi, biaik dunia pariwisata  maupun kuliner sepanjang pantai Hamadi dan Holtekamp. 

Laporan: Robert Mboik _Jayapura

Kehadiran Jembatan Youtefa atau yang sering dikenal dengan nama Jembatan Merah menjadi salah satu ikon baru di Kota Jayapura terutama dari sektor pariwisata.  Jembatan yang terbentang di atas teluk Youtefa, menghubungkan Hamadi dan Holtekamp itu, cukup terkenal dengan keindahannya.

   Dengan dibangunnya jembatan cantik ini telah memberikan  kontribusi yang besar terutama dalam menyumbang  pertumbuhan  ekonomi di Kota Jayapura.  Ini terlihat dari banyaknya cafe, restoran serta rumah makan yang dibangun oleh  pihak swasta di sepanjang pesisir pantai holtekamp. Sudah jelas bahwa ini merupakan dampak positif dari kehadiran jembatan tersebut.     

Baca Juga :  Malu Mengaku Buta Aksara, Berdayakan PKBM yang Tersebar di 16 Tiik

   Tidak hanya di bagian permukaan jembatan itu  yang menampilkan kesan yang indah dan menarik, tetapi di bagian  bawah atau kolong  jembatan itu, sebenarnya  juga  menawarkan panorama yang tidak kalah indahnya.

   Keindahan itu sejatinya sudah terbentuk secara alami. Pintu masuk yang menghubungkan teluk youtefa dengan laut bebas ini kini dihubungkan jembatan itu. Disisi barat dari jembatan, ada dua kampung asli, yakni  Tobati dan Enggros yang sama-sama dipagari hutan Manggrove di bagian sisi timur kampung itu.

   Namun, panorama alam yang terkesan alami itu, mulai ternoda dengan aktivitas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Aksi vandalisme pada bagian kaki/tiang dan pondasi jembatan, mengalihfungsikan lahan kosong di bawah jembatan sebagai tempat pesta miras, jelas sangat kontras dengan apa yang orang orang tahu tentang jembatan itu.

Baca Juga :  Kampung Tobati Masuk 50 Besar ADWI 2022

   “Hampir setiap malam, orang minum mabuk di sini, anak kecil, perempuan laki laki, orang tua juga mereka minum dan ribut disini,” kata mama Yolanda Sanyi, Kamis (2/11).

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya