Monday, May 19, 2025
22 C
Jayapura

LMA Biak Harap Prioritaskan Anak asli Isi Kursi DPRD Usungan Partai Politik

BIAK – Ketua Lembaga Masyaraka Adat Kabupaten Biak Numfor, David Rumansara berharap pemerintah daerah setempat dapat memprioritaskan anak-anak setempat pada pengisian kursi anggota DPRD Biak Numfor usungan partai politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Pihaknya berharap demikian karena anak-anak asli setempat memiliki daya saing dan nilai tawar yang rendah bila di banding dengan warga bukan asli setempat sehingga tidak mungkin bisa mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD kabupaten / kota pada salah satu daerah di luar Papua.

“Saya pikir sudah sangat jelas skali bahwa kita anak-anak asli Biak ini mana mungkin bisa calonkan diri sebagai calon anggota DPRD kabupaten / kota di luar Papua. Kita hanya bisa calonkan diri di daerah kita sendiri jadi perlu ada perhatian dan pemberian prioritas,”ucapnya saat ditemui di Biak, Kamis,(12/10).

Baca Juga :  Butuh Dana Rp 67,8 Miliar untuk Pemilu 2024

Menurutnya, ini dilakukan agar ada proteksi dan keberpihakan terhahap orang asli setempat pada aspek politik, sehingga ada perwakilan orang asli di DPRD setempat sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat setempat pun bisa disampaikan dan mendapat jawaban dari pemerintah daerah.

Wakil Ketua 2 Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia ( APDESI ) Cabang Biak Numfor, Yunus Demas Rumsarwir pun mengatakan bila pemerintah daerah tidak memprioritaskan anak-anak setempat maka akan mengalami kekalahan dan menjadi penonton diatas negeri sendiri.

Sebab daya saing anak-anak asli setempat bila di bandingkan dengan anak-anak bukan asli setempat terbilang jauh sehingga dengan sendirinya akan kalah dalam pertarungan politik pada Pemilu 2024 dan menjadi penonton bila tidak mendapat dukungan, support dan bantuan pemerintah daerah setempat.

Baca Juga :  Wisuda 43 Mahasiswa ATB Dilakukan Dalam Protokol Covid-19

Akhirnya apa yang menjadi harapan pemerintah pusat dengan diberikannya Otonomi Khusus bagi orang asli Papua pun tidak terwujudnya dan masyarakat terus berteriak tentang ketidakadilan (ren )

BIAK – Ketua Lembaga Masyaraka Adat Kabupaten Biak Numfor, David Rumansara berharap pemerintah daerah setempat dapat memprioritaskan anak-anak setempat pada pengisian kursi anggota DPRD Biak Numfor usungan partai politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Pihaknya berharap demikian karena anak-anak asli setempat memiliki daya saing dan nilai tawar yang rendah bila di banding dengan warga bukan asli setempat sehingga tidak mungkin bisa mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD kabupaten / kota pada salah satu daerah di luar Papua.

“Saya pikir sudah sangat jelas skali bahwa kita anak-anak asli Biak ini mana mungkin bisa calonkan diri sebagai calon anggota DPRD kabupaten / kota di luar Papua. Kita hanya bisa calonkan diri di daerah kita sendiri jadi perlu ada perhatian dan pemberian prioritas,”ucapnya saat ditemui di Biak, Kamis,(12/10).

Baca Juga :  Bawaslu Supiori Itens Bangun Komunikasi Dengan Panwaslu Disrtik dan kampung

Menurutnya, ini dilakukan agar ada proteksi dan keberpihakan terhahap orang asli setempat pada aspek politik, sehingga ada perwakilan orang asli di DPRD setempat sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat setempat pun bisa disampaikan dan mendapat jawaban dari pemerintah daerah.

Wakil Ketua 2 Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia ( APDESI ) Cabang Biak Numfor, Yunus Demas Rumsarwir pun mengatakan bila pemerintah daerah tidak memprioritaskan anak-anak setempat maka akan mengalami kekalahan dan menjadi penonton diatas negeri sendiri.

Sebab daya saing anak-anak asli setempat bila di bandingkan dengan anak-anak bukan asli setempat terbilang jauh sehingga dengan sendirinya akan kalah dalam pertarungan politik pada Pemilu 2024 dan menjadi penonton bila tidak mendapat dukungan, support dan bantuan pemerintah daerah setempat.

Baca Juga :  Satpam Turut Berikan Kontribusi Dalam Jaga Kamtibmas

Akhirnya apa yang menjadi harapan pemerintah pusat dengan diberikannya Otonomi Khusus bagi orang asli Papua pun tidak terwujudnya dan masyarakat terus berteriak tentang ketidakadilan (ren )

Berita Terbaru

Artikel Lainnya