Thursday, May 9, 2024
25.7 C
Jayapura

Diduga Pengetap BBM Subsidi, 25 Kendaraan di Merauke Terblokir Secara Sistem 

MERAUKE – Diduga sebagai pengetap BBM subsidi, tercatat 25 kendaraan dari berbagai jenis di Merauke terblokir oleh sistem. Karena  terblokir oleh sistem, maka  ke-25 kendaraan tersebut tidak dapat melakukan pengisian BBM subsidi.

‘’Kalau informasi dari pusat kemarin, untuk Merauke dan sekitarnya, sudah tercatat 25 kendaraan  terblokir. Terblokir karena diduga mobil-mobil tersebut mengetap BBM Subsidi di SPBU. Di SPBU kita ada kamera pengintai CCTV dan  dan kita ada sistem. Dimana ada alogaritmanya kendaraan yang terindikasi  mengetap dengan sendirinya akan terblokir,’’ kata Sales Branch Manager III Papua, PT Pertamina Anwar Hidayat, melalui selulernya, Senin (09/10/2023).

Anwar Hidayat menjelaskan bahwa kendaraan yang sudah terblokir tersebut tidak bisa lagi melakukan pengisian BBM Subsidi.  Sehingga kendaraan tersebut harus menggunakan BBM non subsidi. ‘’Sistem ini sudah berjalan sekitar 2 bulan terakhir ini,’’ katanya.   

Baca Juga :  Kontraktor Diberi Perpanjangan Waktu 50 Hari

Pihaknya lanjut dia, juga sudah terintegrasi data dengan Samsat, sehingga kendaraan-kendaraan yang belum terdaftar di Samsat Merauke sevara otomatis tidak dapat melakukan pengisian BBM Subsidi untuk kendaraan yang secara aturan dapat menggunakan BBM subsidi baik itu solar maupun Pertalite.

‘’Kita  juga ada  deteksi secara otomatis apabila ada kendaraan yang  diindikasi penyalagunaan maka di sistem kita secara otomatis akan terblokir. Dan itu sudah tercatat 25 kendaraan terblokir karena diduga menjadi pengetap,’’  terangnya.

Diketahui bahwa antrian kendaraan untuk mengisi BBM subsidi ke SPBU yang ada di Merauke di 3 lokasi atau titik SPBU yang ada semakin mengekor. Dibandingkan saat baru penerapan Barcode Mypertamina, antrian kendaraan ini sempat hilang dan hanya bertahap beberapa bulan. Namun dalam 2-3 bulan terakhir ini, antrian mengular tersebut semakin panjang.

Baca Juga :  Satu Lagi Korban Terserat Arus Sungai Mile 28 Ditemukan

Anwar  mengaku jika antrian memanjang itu terjadi akibat  sinyal atau jaringan internet sempat hilang di Merauke menyulitkan untuk pengisian dengan menggunakan Barcode tersebut. ‘’Tapi, hari ini antrian  sudah mulai berkurang karena jaringan internet sudah  bagus kembali,’’ kata Anwar Hidayat  memberi alasan. (ulo)

MERAUKE – Diduga sebagai pengetap BBM subsidi, tercatat 25 kendaraan dari berbagai jenis di Merauke terblokir oleh sistem. Karena  terblokir oleh sistem, maka  ke-25 kendaraan tersebut tidak dapat melakukan pengisian BBM subsidi.

‘’Kalau informasi dari pusat kemarin, untuk Merauke dan sekitarnya, sudah tercatat 25 kendaraan  terblokir. Terblokir karena diduga mobil-mobil tersebut mengetap BBM Subsidi di SPBU. Di SPBU kita ada kamera pengintai CCTV dan  dan kita ada sistem. Dimana ada alogaritmanya kendaraan yang terindikasi  mengetap dengan sendirinya akan terblokir,’’ kata Sales Branch Manager III Papua, PT Pertamina Anwar Hidayat, melalui selulernya, Senin (09/10/2023).

Anwar Hidayat menjelaskan bahwa kendaraan yang sudah terblokir tersebut tidak bisa lagi melakukan pengisian BBM Subsidi.  Sehingga kendaraan tersebut harus menggunakan BBM non subsidi. ‘’Sistem ini sudah berjalan sekitar 2 bulan terakhir ini,’’ katanya.   

Baca Juga :  Uskup Mandagi Tahbiskan 3 Imam Baru

Pihaknya lanjut dia, juga sudah terintegrasi data dengan Samsat, sehingga kendaraan-kendaraan yang belum terdaftar di Samsat Merauke sevara otomatis tidak dapat melakukan pengisian BBM Subsidi untuk kendaraan yang secara aturan dapat menggunakan BBM subsidi baik itu solar maupun Pertalite.

‘’Kita  juga ada  deteksi secara otomatis apabila ada kendaraan yang  diindikasi penyalagunaan maka di sistem kita secara otomatis akan terblokir. Dan itu sudah tercatat 25 kendaraan terblokir karena diduga menjadi pengetap,’’  terangnya.

Diketahui bahwa antrian kendaraan untuk mengisi BBM subsidi ke SPBU yang ada di Merauke di 3 lokasi atau titik SPBU yang ada semakin mengekor. Dibandingkan saat baru penerapan Barcode Mypertamina, antrian kendaraan ini sempat hilang dan hanya bertahap beberapa bulan. Namun dalam 2-3 bulan terakhir ini, antrian mengular tersebut semakin panjang.

Baca Juga :  Babinsa Okaba Bersihkan Rumah Warga yang Terdampak Banjir Rob

Anwar  mengaku jika antrian memanjang itu terjadi akibat  sinyal atau jaringan internet sempat hilang di Merauke menyulitkan untuk pengisian dengan menggunakan Barcode tersebut. ‘’Tapi, hari ini antrian  sudah mulai berkurang karena jaringan internet sudah  bagus kembali,’’ kata Anwar Hidayat  memberi alasan. (ulo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya