MERAUKE-Polsek Okaba bersama dengan TNI dan Linmas bersinergi melakukan operasi minuman keras lokal di Kampung Makaling, dan Kampung Okaba, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Senin (7/8). Operasi Miras lokal ini dalam rangka menciptakan kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, S.I.K melalui Kapolsek Okaba, Ipda Muh.Syamsuri Bakri, menjelaskan, sinergitas antara Polsek Okaba dengan Pemerintahan Distrik Okaba, Koramil Okaba dan Pemerintah Kampung Okaba melaksanakan operasi Miras lokal di Kampung Makaling dan Kampung Okaba, Senin, (7/8), kemarin.
Dari operasi yang dilakukan itu berhasil diamankan 25 liter Saguer, 3 liter air Saguer yang sudah disuling atau lebih dikenal warga Merauke Sopi, 2 tabung wadah suling dan mengamankan puluhan mayang-mayang kelapa untuk dijadikan barang bukti.
Dalam operasi ini, masyarakat di 2 kampung tersebut diingatkan untuk tidak lagi memproduksi miniuman keras karena minuman keras selama ini sebagai pemicu terjadinya berbagai tindak pidana yang terjadi baik kekerasan dalam rumah tangga maupun di masyarakat. (ulo/tho)
MERAUKE-Polsek Okaba bersama dengan TNI dan Linmas bersinergi melakukan operasi minuman keras lokal di Kampung Makaling, dan Kampung Okaba, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Senin (7/8). Operasi Miras lokal ini dalam rangka menciptakan kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, S.I.K melalui Kapolsek Okaba, Ipda Muh.Syamsuri Bakri, menjelaskan, sinergitas antara Polsek Okaba dengan Pemerintahan Distrik Okaba, Koramil Okaba dan Pemerintah Kampung Okaba melaksanakan operasi Miras lokal di Kampung Makaling dan Kampung Okaba, Senin, (7/8), kemarin.
Dari operasi yang dilakukan itu berhasil diamankan 25 liter Saguer, 3 liter air Saguer yang sudah disuling atau lebih dikenal warga Merauke Sopi, 2 tabung wadah suling dan mengamankan puluhan mayang-mayang kelapa untuk dijadikan barang bukti.
Dalam operasi ini, masyarakat di 2 kampung tersebut diingatkan untuk tidak lagi memproduksi miniuman keras karena minuman keras selama ini sebagai pemicu terjadinya berbagai tindak pidana yang terjadi baik kekerasan dalam rumah tangga maupun di masyarakat. (ulo/tho)
