Guru Besar Bidang Sosiologi Uncen Prof Dr Ave Lefaan,MS Soal Pemilih Pemula
Pemilu 2024 mendatang merupakan pemilu bersejarah di Indonesia, karena pemilu digelar serentak di seluruh Indonesia. Banyak hal yang perlu menjadi perhatian, baik penyelenggara, pengawas, maupuan pengamanan. Satu hal lagi, adalah partisipasi pemilih pemula yang merupakan mayoritas pemilih pada pemilu mendatang. Lantas seperti apa pendapat dari Guru Besar Bidang Sosiologi Pedesaan Uncen Prof. Dr. Ave Lefaan, M.S?
Laporan: Carolus Daot_Jayapura
Dari kegiatan sosialisasi partisipasi pemilih milineal pada pemilu 2024 mendatang yang digelar di Hotel Horison Abepura di Padang Bulan, Rabu (24/5), selain dari pihak KPU Papua, bersama Bawaslu yang melakukan sosialiasi, juga ada Guru Besar Sosiologi Uncen sebagai Narasumber.
 Dia adalah Prof Dr Ave Lefaan MS. Menurutnya, dalam rangka mensukseskan pemilu 2024 mendatang, memang sangat penting bagi pemerintah dalam hal ini penyelenggara pemilu, memberikan sosialisasi kepada generasi muda sebagai pemilih pemula.
 Sebab menurut dia, pemahaman pemilih pemula ini, tentang demokrasi masih sangat terbatas. Namun melalui sosialisasi yang rutin, maka dengan sendirinya cara pandang mereka tentang demokrasi mulai diisi secara perlahan.
 Dia pun mengatakan upaya untuk mendorong pembangunan politik di Indonesia adalah dengan mengikutsertakan para pemilih pemula dalam sistem demokrasi. Sebab mensukseskan pemilu bukan saja tentang keterlibatan pemilih pemula dalam memberikan hak suaranya.
  Tetapi bagaimana mereka diberikan ruang untuk berpartisipasi untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang proses demokrasi yang cerdas. “Keikutsertaan mereka bukan saja sebagai pemilih, tetapi bagaimana mereka bisa berpartisipasi untuk menentukan masa depan bangsa,” kata Prof. Dr. Ave Lefaan, di Jayapura Rabu (24/5).
“Pemilih pemula inikan pikirannya tentang pemilu masih kosong, oleh sebab itu butuh peran pemerintah memberikan sosilisasi kepada mereka sebagai pemilih pemula,” sambungnya.
 Penting adanya sosialiasi kepada pemilih pemula, lanjut dia agar dengan begitu mereka bisa menggunakan hak pilihnya dengan rasional, yang tentunya didukung dengan pengetahuan yang cukup.
 “Pemilih pemula ini merupakan subyek yang bisa memimpin bangsa ini kedepan, oleh sebab itu penting bagi pemerintah memberikan sosialiasi tentang demokrasi kepada pemilih pemula,” ujarnya.
 Dikatakan pemilih pemula adalah pondasi bangsa agar menjadi kuat, oleh sebab itu agar cara pandang mereka matang tentang demokrasi. Harus dipupuk dengan ilmu pengetahuan yang cukup. Salah satunya melalui sosiliasi yang rutin oleh penyelenggara pemilu itu sendiri.
 Prof. Dr. Ave Lefaan, menyatakan pemimpin yang baik bukan pemimpin yang primordialisme. Oleh sebab itu, bagaimana agar para elit politik yang sedang berkontestasi betul-betul dipilih menjadi wakil rakyat, maka harus didasari dengan cara pandang yang matang dari masyarakat sebagai pemilih.
 “Bagaimana agar masyarakat menjadi kritis tentunya dia harus melakukan ekternalisasi, internalisasi maupun sosialisasi tentang bagaimana kehidupan berbangsa dengan baik,” ujarnya.
  Dengan begitu, masyarakat yang punya hak pilih, termasu para pemilih pemula ini benar-benar bisa menggunakan hak pilihnya secara rasional saat pemilu mendatang.
 “Saya berharap setiap pemilih pemula di Papua, mampu menjadi pemilih yang cerdas pemilih yang kritis terhadap pilihannya, sehingga suara yang dia berikan saat pemilu bermanfaat untuk pembangunan politik di Indomesia,” tuutupnya. (*/tri)