Monday, May 13, 2024
27.7 C
Jayapura

Moeldoko: TNI-Polri Ambil Langkah Lebih Tegas terhadap Separatis Papua

Jakarta- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan TNI dan Polri akan mengambil langkah lebih tegas terhadap kelompok separatis di Papua, khususnya di tiga kabupaten yang masuk zona merah, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak.

“Saya mengingatkan, TNI, Polri akan mengambil langkah-langkah yang lebih tegas demi apa? Demi melindungi masyarakat, demi melindungi bangsa dan negara,” tegas Moeldoko dalam tayangan video yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Moeldoko mengatakan kelompok separatis di Papua telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sungguh luar biasa pada masyarakat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dengan bentuk pembunuhan dan pemerkosaan.

Menurutnya, cara kerja jaringan separatis Papua adalah melakukan teror berupa tindakan kekerasan agar memunculkan rasa takut di tengah masyarakat, sehingga masyarakat Papua selalu berada dalam pengaruhnya.

“Saya ingin tegaskan bahwa dengan adanya pembangunan Papua yang semakin baik dari waktu ke waktu, maka muncul rasa kekhawatiran itu dari pihak separatis. Karena apa? Karena mereka akan kehilangan pengaruh dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Baca Juga :  Beri Semangat, Dandim 1702/JWY Pimpin Upacara Bendera Hari Senin

Moeldoko menekankan pihak separatis berharap dengan melakukan tindakan kekerasan, maka Pemerintah tidak akan melanjutkan pembangunan. Namun, dia memastikan bahwa Presiden sudah menegaskan apa pun situasinya, pembangunan di Papua tetap berlanjut.

“Untuk itu, sekali lagi saya ingatkan, TNI, Polri akan mengambil langkah yang lebih tegas, khususnya terhadap tiga kabupaten yang kita lihat perkembangannya semakin tidak baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menekankan bahwa Papua terdiri atas enam provinsi dan 42 kabupaten dan kota, sedangkan yang dinyatakan sebagai zona merah separatis hanya tiga kabupaten, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak.

Tiga kabupaten itu dinyatakan sebagai zona merah separatis karena di daerah itu sering terjadi tindak kekerasan, di antaranya pemerkosaan dan pembunuhan terhadap masyarakat sipil, termasuk di antaranya terhadap anak-anak dan perempuan.

Baca Juga :  Ternyata Korupsi di Kementan Dilapokan Februari 2020, Bertemu SYL Maret 2022

  Dia menjelaskan Pemerintah telah menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, di mana hingga saat ini pendekatan kesejahteraan telah dilakukan dengan luar biasa. “Untuk itu, secara umum, Papua dari sisi kesejahteraan cukup baik,” tambahnya.

Namun demikian, lanjutnya, tiga kabupaten yang sudah ditetapkan sebagai zona merah separatis, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak, perlu mendapatkan perhatian serius. Pemerintah akan memberikan perlindungan kepada masyarakat Papua di sana.

“Karena apa? Tugas negara bukan saja memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, tetapi tugas negara memberikan perlindungan kepada rakyat, bangsa, dan negara,” jelasnya. (antara)

Jakarta- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan TNI dan Polri akan mengambil langkah lebih tegas terhadap kelompok separatis di Papua, khususnya di tiga kabupaten yang masuk zona merah, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak.

“Saya mengingatkan, TNI, Polri akan mengambil langkah-langkah yang lebih tegas demi apa? Demi melindungi masyarakat, demi melindungi bangsa dan negara,” tegas Moeldoko dalam tayangan video yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Moeldoko mengatakan kelompok separatis di Papua telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sungguh luar biasa pada masyarakat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dengan bentuk pembunuhan dan pemerkosaan.

Menurutnya, cara kerja jaringan separatis Papua adalah melakukan teror berupa tindakan kekerasan agar memunculkan rasa takut di tengah masyarakat, sehingga masyarakat Papua selalu berada dalam pengaruhnya.

“Saya ingin tegaskan bahwa dengan adanya pembangunan Papua yang semakin baik dari waktu ke waktu, maka muncul rasa kekhawatiran itu dari pihak separatis. Karena apa? Karena mereka akan kehilangan pengaruh dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Baca Juga :  Pimpinan KKB di Yapen Disebut Kabur Keluar Pulau

Moeldoko menekankan pihak separatis berharap dengan melakukan tindakan kekerasan, maka Pemerintah tidak akan melanjutkan pembangunan. Namun, dia memastikan bahwa Presiden sudah menegaskan apa pun situasinya, pembangunan di Papua tetap berlanjut.

“Untuk itu, sekali lagi saya ingatkan, TNI, Polri akan mengambil langkah yang lebih tegas, khususnya terhadap tiga kabupaten yang kita lihat perkembangannya semakin tidak baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menekankan bahwa Papua terdiri atas enam provinsi dan 42 kabupaten dan kota, sedangkan yang dinyatakan sebagai zona merah separatis hanya tiga kabupaten, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak.

Tiga kabupaten itu dinyatakan sebagai zona merah separatis karena di daerah itu sering terjadi tindak kekerasan, di antaranya pemerkosaan dan pembunuhan terhadap masyarakat sipil, termasuk di antaranya terhadap anak-anak dan perempuan.

Baca Juga :  Hasil Pemeriksaan, 76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

  Dia menjelaskan Pemerintah telah menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, di mana hingga saat ini pendekatan kesejahteraan telah dilakukan dengan luar biasa. “Untuk itu, secara umum, Papua dari sisi kesejahteraan cukup baik,” tambahnya.

Namun demikian, lanjutnya, tiga kabupaten yang sudah ditetapkan sebagai zona merah separatis, yakni Nduga, Intan Jaya, dan Puncak, perlu mendapatkan perhatian serius. Pemerintah akan memberikan perlindungan kepada masyarakat Papua di sana.

“Karena apa? Tugas negara bukan saja memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, tetapi tugas negara memberikan perlindungan kepada rakyat, bangsa, dan negara,” jelasnya. (antara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya