Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Aparat Klain, KKB Tewaskan Seorang Bocah

JAYAPURA – Aparat kepolisian klaim, kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya menewaskan seorang bocah, akibat tidak mendapat dukungan bahan makanan dari kepala Kampung di Kuyugawe. Korban merupakan anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Informasi tindakan pengaiayaan itu datang dari Pihak kepolisian yang hanya menyebut jika anak tersebut berinisial MT dan kepala kampung Pimbinom berinisial ST. “ Jadi kelompok Egianus ini tak hanya melakukan penyanderaan terhadap pilot Susi Air tetapi juga membunuh seorang anak di bawah umur,” kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadani di Lanny Jaya, Ahad (5/3/).

  Peristiwa pembunuhan tersebut kata Faisal terjadi sepekan yang lalu, saat Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan penjejakan terhadap kelompok kriminal ini. Dan motif pembunuhan diduga karena Kepala Kampung Pimbinom berinisial ST menolak memberikan bantuan bahan makanan.

Baca Juga :  Kebakaran di Japut, Hanguskan Satu Rumah

“Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya,” beber Faisal.

Faizal menyebut bahwa mereka telah mendapatkan saksi mata yang melihat kekejaman Egianus Kagoya tersebut. “Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni Bahasa tapi kami coba menjembatani dan diakui jika yang melakukan tindakan keji ini adalah kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG,” bebernya.

Saksi juga  melihat kelompok EG membawa tiga senapan laras panjang. Faizal yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua menegaskan akan terus berupaya melakukan pengejaran dan penangkapan  sekaligus membebaskan pilot Susi Air. “Kami terus bertekad untuk berusaha untuk mendapatkan dan menemukan dan menyelamatkan pilot Philips Mark,” tandasnya.

Baca Juga :  Pemda Biak Numfor Ajak Warganya Saksikan Gerhana Matahari Total di Biak

Sampai berita ini dimuat, belum ada konfirmasi ke pihak kepala kampung, atau pemerintah setempat terkait peristiwa pembunuhan tersebut yang disampaikan oleh aparat keamanan.(ade/wen)

JAYAPURA – Aparat kepolisian klaim, kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya menewaskan seorang bocah, akibat tidak mendapat dukungan bahan makanan dari kepala Kampung di Kuyugawe. Korban merupakan anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Informasi tindakan pengaiayaan itu datang dari Pihak kepolisian yang hanya menyebut jika anak tersebut berinisial MT dan kepala kampung Pimbinom berinisial ST. “ Jadi kelompok Egianus ini tak hanya melakukan penyanderaan terhadap pilot Susi Air tetapi juga membunuh seorang anak di bawah umur,” kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadani di Lanny Jaya, Ahad (5/3/).

  Peristiwa pembunuhan tersebut kata Faisal terjadi sepekan yang lalu, saat Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan penjejakan terhadap kelompok kriminal ini. Dan motif pembunuhan diduga karena Kepala Kampung Pimbinom berinisial ST menolak memberikan bantuan bahan makanan.

Baca Juga :  Di Senggi, Bupati Keerom Salurkan Langsung Dana Desa Tahap Pertama

“Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya,” beber Faisal.

Faizal menyebut bahwa mereka telah mendapatkan saksi mata yang melihat kekejaman Egianus Kagoya tersebut. “Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni Bahasa tapi kami coba menjembatani dan diakui jika yang melakukan tindakan keji ini adalah kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG,” bebernya.

Saksi juga  melihat kelompok EG membawa tiga senapan laras panjang. Faizal yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua menegaskan akan terus berupaya melakukan pengejaran dan penangkapan  sekaligus membebaskan pilot Susi Air. “Kami terus bertekad untuk berusaha untuk mendapatkan dan menemukan dan menyelamatkan pilot Philips Mark,” tandasnya.

Baca Juga :  DBD di Asmat Mencapai 111 Kasus

Sampai berita ini dimuat, belum ada konfirmasi ke pihak kepala kampung, atau pemerintah setempat terkait peristiwa pembunuhan tersebut yang disampaikan oleh aparat keamanan.(ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya