Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Termakan Isu Berujung Rusuh di Wamena

Wabup Jayawijaya: Lokasi Kejadian Hanya di Sinakma, Tidak untuk Jayawijaya Secara Keseluruhan 

WAMENA – Polres Jayawijaya memastikan jika kerusuhan yang terhadi di Sinakma Wamena dipicu dari kecurigaan warga terkait dengan informasi penculikan anak yang memang sudah direspon dari kepolisian untuk di selesaikan di Polres Jayawijaya namun warga yang sudah termakan isu miring melakukan penyerangan kepada aparat dan mulai melakukan aksi pengerusakan.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman Napitupulu, SH, SIK, MH ketika dikonfirmasi di Sinakma membenarkan adanya kerusuhan yang bermula dari informasi penculikan anak, dimana awal permasalahan  Kampung Yomaima Sinakma atas masyarakat melihat orang, memakai kendaraan roda empat dan membawa anak kecil, sehingga masyarakat menahannya dan menyampaikan jika hal itu adalah penculikan.

“Hal ini yang tersebar ke masyarakat lainnya yang membuat masyarakat emosi, kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun diketahui bersama masyarakat tetap tidak menerima dan langsung melakukan aksi pelemparan kepada aparat yang berkembang menjadi aksi pengerusakan dan pembakaran,”ungkapnya Kamis (23/2) saat ditemui di Sinakma

Ia menyatakan pada saat kepolisan akan kembali kemudian warga itu langsung melakukan aksi brutal dan penyerangan kepada pihak kepolisian sampai berujung pada pembakaran rumah dan kios milik  warga yang lain.

“Kepolisian bersama TNI dan Pemerintah daerah telah merespon hingga situasi sudah mulai kondusif, tentunya kita akan melakukan langkah selanjutnya kita akan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat agar situasi bisa aman kedepannya kita juga masih melakukan pengamanan di wilayah tersebut,”bebernya

Untuk korban memang ada beberapa namun pihaknya masih melakukan penyelamatan dengan membawa ke Rumah sakit dan nantinya dilakukan inventarisir lagi, Kapolres juga mengimbau bahwa Wamena daerah yang aman, sehingga masyarakat  jangan terprovokasi dengan isu dan hal yang merubah situasi menjadi kacau.

Baca Juga :  Lapas Abepura Usulkan 347 Orang, Lapas Doyo 242 Orang

“Kalau ada informasi silakan bertanya langsung kepada pihak yang berwajib, yang bertanggungjawab atas hal itu dan harapan kami kepada masyarakat saling menjaga , menjaga diri , berhati dingin sehingga menjaga wilayah kita tetap aman,”kata Hesman

Sementara untuk penanganan pengungsi, diakui Kapolres ada yang melakukan penungsian di Kodim dan Polres Jayawijaya, artinya siapapun yang meminta pengamanan pihaknya akan merespon, untuk rumah yang terbakar belum bisa dipastikan karena masih mendata dan konsulidasi terkait perkembangan situasi ini untuk labih baik

Di tempat yang sama Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, SH, M.Hum menyatakan pemerintah daerah mempertegas kejadian ini tidak menyeluruh di Kabupaten Jayawijaya, lokusnya hanya di Sinakma, jangan sampai ada pemahaman kalau berkembang diluar kalau ini terjadi di Kabupaten jayawijaya seluruhnya.

“TNI/Polri sudah dapat mengendalikan situasi hingga sampai malam ini konsolidasi mengumpulkan semua data, oleh karena itu harapan kami masyarakat jangan terprovokasi dengan isu yang tidak benar, dan secara keseluruhan Kabupaten jayawijaya aman dan terkendali,” bebernya.

Faktor ke dua terpicunya insiden ini satu faktor banyak kelompok yang tidak bisa di kendalikan, oleh masyarakat dan tokoh –tokoh adat yang ada karena jayawijaya termasuk kabupaten yang tetangga bahkan TNI/Polri berusaha dengan kondusif melakukan komunikasi sebelumnya.

“Kami berharap kelompok-kelompok punya tanggungjawab yang sama untuk menjaga situasi keamanan dan jangan menyebarkan isu-isu yang tidak bertanggungjawab,”tegasnya.

Sementara itu Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH, MH menyatakan TNI siap untuk memberikan dukungan kepada Polri dalam melakukan pengamanan di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga :  Jika Hanya Dua Pasal, Itu Omong Kosong

“Kami tetap akan memberikan dukungan pengamanan apabila diperlukan demi mengamankan wilayah ini, kami juga tidak ingin hal-hal seperti ini terjadi di Jayawijaya.”tutupnya.

Sementara kericuhan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIT tersebut diketahui berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya. Polda Papua menyampaikan bahwa saat aparat turun untuk  menangani ternyata mendapat perlawanan dari massa.

“Kami mendapatkan informasi bahwa ada sebuah mobil tujuan Kampung Yomaima yang ditahan oleh Masyarakat di Kampung Sinakma yang diduga sopir mobil tersebut adalah oknum penculikan anak sehingga ini yang membuat kehebohan di tengah masyarakat,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny tadi malam.

Isu terkait penculikan anak tersebut kemudian merambah hingga menjadi penyerangan kepada aparat kepolisian yang saat itu tengah berupaya menenangkan masyarakat yang sudah termakan  isu penculikan.

“Saat berusaha menenangkan massa, kami diserang dengan batu yang dilemparkan kepada anggota hingga kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur namun tak diindahkan dan massa semakin berulah sampai membakar beberapa bangunan ruko,” ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di TKP meski telah kondusif. “Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Diakui ada beberapa korban yang tertembak maupun terkena panah namun pihaknya masih  mendata jumlah terakhir korban. “Masih kami data dulu,” imbuhnya. (jo/ade/wen)

Wabup Jayawijaya: Lokasi Kejadian Hanya di Sinakma, Tidak untuk Jayawijaya Secara Keseluruhan 

WAMENA – Polres Jayawijaya memastikan jika kerusuhan yang terhadi di Sinakma Wamena dipicu dari kecurigaan warga terkait dengan informasi penculikan anak yang memang sudah direspon dari kepolisian untuk di selesaikan di Polres Jayawijaya namun warga yang sudah termakan isu miring melakukan penyerangan kepada aparat dan mulai melakukan aksi pengerusakan.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman Napitupulu, SH, SIK, MH ketika dikonfirmasi di Sinakma membenarkan adanya kerusuhan yang bermula dari informasi penculikan anak, dimana awal permasalahan  Kampung Yomaima Sinakma atas masyarakat melihat orang, memakai kendaraan roda empat dan membawa anak kecil, sehingga masyarakat menahannya dan menyampaikan jika hal itu adalah penculikan.

“Hal ini yang tersebar ke masyarakat lainnya yang membuat masyarakat emosi, kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun diketahui bersama masyarakat tetap tidak menerima dan langsung melakukan aksi pelemparan kepada aparat yang berkembang menjadi aksi pengerusakan dan pembakaran,”ungkapnya Kamis (23/2) saat ditemui di Sinakma

Ia menyatakan pada saat kepolisan akan kembali kemudian warga itu langsung melakukan aksi brutal dan penyerangan kepada pihak kepolisian sampai berujung pada pembakaran rumah dan kios milik  warga yang lain.

“Kepolisian bersama TNI dan Pemerintah daerah telah merespon hingga situasi sudah mulai kondusif, tentunya kita akan melakukan langkah selanjutnya kita akan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat agar situasi bisa aman kedepannya kita juga masih melakukan pengamanan di wilayah tersebut,”bebernya

Untuk korban memang ada beberapa namun pihaknya masih melakukan penyelamatan dengan membawa ke Rumah sakit dan nantinya dilakukan inventarisir lagi, Kapolres juga mengimbau bahwa Wamena daerah yang aman, sehingga masyarakat  jangan terprovokasi dengan isu dan hal yang merubah situasi menjadi kacau.

Baca Juga :  Uang Rp 100 Juta Bakal Digunakan Beli Senjata dan Amunisi

“Kalau ada informasi silakan bertanya langsung kepada pihak yang berwajib, yang bertanggungjawab atas hal itu dan harapan kami kepada masyarakat saling menjaga , menjaga diri , berhati dingin sehingga menjaga wilayah kita tetap aman,”kata Hesman

Sementara untuk penanganan pengungsi, diakui Kapolres ada yang melakukan penungsian di Kodim dan Polres Jayawijaya, artinya siapapun yang meminta pengamanan pihaknya akan merespon, untuk rumah yang terbakar belum bisa dipastikan karena masih mendata dan konsulidasi terkait perkembangan situasi ini untuk labih baik

Di tempat yang sama Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, SH, M.Hum menyatakan pemerintah daerah mempertegas kejadian ini tidak menyeluruh di Kabupaten Jayawijaya, lokusnya hanya di Sinakma, jangan sampai ada pemahaman kalau berkembang diluar kalau ini terjadi di Kabupaten jayawijaya seluruhnya.

“TNI/Polri sudah dapat mengendalikan situasi hingga sampai malam ini konsolidasi mengumpulkan semua data, oleh karena itu harapan kami masyarakat jangan terprovokasi dengan isu yang tidak benar, dan secara keseluruhan Kabupaten jayawijaya aman dan terkendali,” bebernya.

Faktor ke dua terpicunya insiden ini satu faktor banyak kelompok yang tidak bisa di kendalikan, oleh masyarakat dan tokoh –tokoh adat yang ada karena jayawijaya termasuk kabupaten yang tetangga bahkan TNI/Polri berusaha dengan kondusif melakukan komunikasi sebelumnya.

“Kami berharap kelompok-kelompok punya tanggungjawab yang sama untuk menjaga situasi keamanan dan jangan menyebarkan isu-isu yang tidak bertanggungjawab,”tegasnya.

Sementara itu Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH, MH menyatakan TNI siap untuk memberikan dukungan kepada Polri dalam melakukan pengamanan di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga :  Mayat Laki-laki Tanpa Identitas, Ditemukan Penuh Luka Tusukan 

“Kami tetap akan memberikan dukungan pengamanan apabila diperlukan demi mengamankan wilayah ini, kami juga tidak ingin hal-hal seperti ini terjadi di Jayawijaya.”tutupnya.

Sementara kericuhan yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIT tersebut diketahui berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya. Polda Papua menyampaikan bahwa saat aparat turun untuk  menangani ternyata mendapat perlawanan dari massa.

“Kami mendapatkan informasi bahwa ada sebuah mobil tujuan Kampung Yomaima yang ditahan oleh Masyarakat di Kampung Sinakma yang diduga sopir mobil tersebut adalah oknum penculikan anak sehingga ini yang membuat kehebohan di tengah masyarakat,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny tadi malam.

Isu terkait penculikan anak tersebut kemudian merambah hingga menjadi penyerangan kepada aparat kepolisian yang saat itu tengah berupaya menenangkan masyarakat yang sudah termakan  isu penculikan.

“Saat berusaha menenangkan massa, kami diserang dengan batu yang dilemparkan kepada anggota hingga kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur namun tak diindahkan dan massa semakin berulah sampai membakar beberapa bangunan ruko,” ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di TKP meski telah kondusif. “Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Diakui ada beberapa korban yang tertembak maupun terkena panah namun pihaknya masih  mendata jumlah terakhir korban. “Masih kami data dulu,” imbuhnya. (jo/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya