Pilot Susi Air Masih Terus Dicari
JAYAPURA – Proses evakuasi yang dilakukan terhadap warga sipil di Lapter Paro, Distrik Paro Kabupaten Nduga berhasil dilakukan. Sebanyak 18 warga sipil dibawa keluar dari lokasi menggunakan helicopter TNI dan Polri.
Helikopter yang digunakan adalah Heli Polri Bell-412EP/P-300 dan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201. Ke 18 warga yang sebagian besar adalah pekerja bangunan Puskesmas ini langsung diterbangkan dari Nduga menuju Lanud Yohanis Kapiyau Kabupaten Mimika.
Setelah tiba, seluruhnya langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan. Proses evakuasi ini dilakukan Rabu (8/2) sekira pukul 10.00 WIT hingga sore hari. Sempat terkendala cuaca namun ketika awan dan angin membaik, tim gabungan langsung terbang menuju lokasi dengan jarak tempuh sekitar 25 menit dari Timika.
Saat itu selain ada yang berangkat dengan senjata lengkap ke lokasi Paro, ada juga tim Subsatgas Kesehatan SatgasBan yang memang distand by di Lanud Yohanis Kapiyau.
Dari video yang dikirim ke wartawan, proses evakuasi dan penyelamatan ini berlangsung dramatis dimana Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Penelewan memimpin langsung ke lokasi Lapter Paro dan saat helicopter mendarat, seluruh personil bersenjata lengkap langsung turun menunduk sambal memberi instruksi kepada warga untuk tetap menunduk.
Dari video terlihat bahwa belasan warga yang dilaporkan sempat diancam oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya ini nampak sudah menunggu cukup lama untuk dijemput.
Setelah aba – aba bergerak langsung seluruhnya berhamburan menuju helicopter. Hanya disini tidak semua bisa terangkut karena keterbatasan penumpang sehingga sebagian harus tetap menunggu. Saat warga akan dievakuasi juga beberapa prajurit bersenjata memasang senjata laras panjangnya mengarah ke arah perbukitan sambal terus memonitor proses evakuasi.
Ini untuk berjaga – jaga siapa tahu ada serangan dari kelompok KKB. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa membenarkan bahwa para warga sipil ini bekerja sebagai pekerja pembangunan Puskesmas Paro di Nduga.
“Proses evakuasi melibatkan aparat gabungan TNI Polri menggunakan helicopter dan saat ini para warga sipil yang berhasil diselamatkan berada di Kenyam, Nduga untuk selanjutnya diberangkatkan ke Timika. Kami berterimakasih kepada semua yang sudah terlibat,” jelas Pangdam Mustofa.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangan persnya di Timika juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah membantu penyelamatan para pekerja ini. Danrem menyatakan bahwa para pekerja ini sempat diancam oleh Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro.
“Kami semua bersyukur masyarakat dengan sadar membantu sehingga mereka bisa melarikan diri keluar dari hutan dan berhasil dievakuasi TNI-Polri,” pungkasnya.
Sementara untuk pilot Pesawat Susi Air, Philip Mark Merhntens, Danrem menuturkan aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pencarian. “Masih kami cari, semoga bisa segera ditemukan dan diselamatkan,” imbuhnya. (ade/wen)
Adapun daftar nama pekerja dan warga yang dievakuasi :
1. Tn Simon Walten
2. Tn Gerry Ruban
3. Tn Fransiskus Rendy Ruban
4. Tn Amatus Ruban
5. Tn Revelino Walten
6. Tn Martinus Heatubun
7. Tn Antonius Heatubun
8. Tn Martinus Janwarin
9. Tn Gregorius Yanwarin
10. Tn Andreas Kolatlena
11. Tn Tedus Beliana
12. Tn Dominika Wenehem
13. Tn Togi Siregar
14. Tn Imanuel Heatubun
15. Tn Zakarias Behuku
16. Tn Tatonus Gwijangge (Warga)
17. Tn Yakriga Gwijangge (Warga)
18. Tn Andi Wandikbo (Warga)