Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Bahas Keamaan Daerah, Wakapolda Kumpulkan Pejabat Polda

JAYAPURA – Dalam menyikapi Situasi Kamtibmas Diwilayah Hukum Polda Papua, Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat  mengumpulkan sejumlah pejabat Polda Papua untuk membahas  situasi terkini.

Wakapolda mengakui anev Triwulan yang selama ini dilaksanakan dianggap kurang efisien dimana sudah banyak kejadian yang berlalu dan banyak agenda yang terlewat. Iapun berinisiatif mengumpulkan semua pejabat untuk bisa disikapi.

Ia memaparkan bahwa untuk kasus meninggal dunia tertinggi masih dipegang oleh laka lantas dan utamanya banyak lakalantas terjadi dikarenakan mengkonsumsi minuman keras. Ramdanipun memberikan atensi kepada Karo SDM agar diperkuat bagian Wasidik Polda Papua karena ini merupakan bagian Dumas yang perlu ditingkatkan.

Lalu berkaitan dengan pengamanan unjuk rasa ia sangat berterimakasih karena kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tertib. “Dalam press release kemarin saya sudah menyampaikan bahwa kami dari Polda Papua harus siap untuk mengamankan apapun kebijakan yang diputuskan oleh KPK RI kepada Gubernur Papua,” kata Ramdani di Satpol Air, Jumat (23/9). Tak hanya itu, beberapa kali terjadi informasi yang sifatnya hoax juga mendapat atensi jenderal bintang satu ini.

Baca Juga :  Memprihatinkan, Sekolah di Kampung-Kampung  OAP Masih Tutup 

“Kita juga harus bisa mengantisipasi terkait penyebaran berita Hoax, contohnya kemarin saya mendapatkan informasi Hoax terkait penangkapan Yunus Wonda dan karena saya sudah mendapatkan informasi bahwa berita itu bersifat tidak benar maka saya langsung memerintahkan Kabid Humas Polda Papua untuk membuat pernyataan bahwa berita itu tidak benar,” tegas Wakapolda Papua.

Wakapolda Papua menambahkan permintaan maaf untuk Dansat Brimob Polda Papua bahwa salah satu anggotanya akan segera disidangkan dan dipecat. Hal tersebut bertujuan untuk membuat efek jera dan pengingat kepada kita semua supaya menjadi anggota Polri yang menjadi lebih baik kedepannya.

Dikesempatan yang sama Karo Ops Polda Papua, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika juga menyarankan bahwa dalam pengamanan unjuk rasa diharapkan bisa mengeluarkan fasilitas untuk pendukung aparat di lapangan. Ia berharap armada mobil water canon bisa ikut diturunkan saat dilakukan unjuk rasa”Lalu perlu disiapkan system pengamanan koya agar tidak kecolongan,” tambahnya.

Baca Juga :  Mendagri Sebut Inflasi Papua Terkendali

Karo Ops melanjutkan sekedar info untuk Operasi kota Polda Papua masih memiliki beberapa Operasi yaitu Ops Amole yang akan berakhir pada akhir bulan ini tentunya ada pergantian dan rotasi, untuk pam PT Freeport yang kedua Ops Damai Cartenz selesai pada 31 Desember 2022 yang ketiga ada Ops Bina Waspada yang dipimpin Dir Binmas Polda Papua yang mana akan berakhir pada tanggal 28 September 2022.

“Lalu untuk mengantisipasi permintaan jalur excape kami memiliki alternatif bahwa di Kodam XVII/Cenderawasih memiliki helikopter yang dapat di gunakan sebagai jalur excape nanti akan kami koordinasikan dengan pihak Kodam XVII/Cenderawasih jika diperlukan,” tutup Dir Binmas Polda Papua. (ade/wen)

JAYAPURA – Dalam menyikapi Situasi Kamtibmas Diwilayah Hukum Polda Papua, Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat  mengumpulkan sejumlah pejabat Polda Papua untuk membahas  situasi terkini.

Wakapolda mengakui anev Triwulan yang selama ini dilaksanakan dianggap kurang efisien dimana sudah banyak kejadian yang berlalu dan banyak agenda yang terlewat. Iapun berinisiatif mengumpulkan semua pejabat untuk bisa disikapi.

Ia memaparkan bahwa untuk kasus meninggal dunia tertinggi masih dipegang oleh laka lantas dan utamanya banyak lakalantas terjadi dikarenakan mengkonsumsi minuman keras. Ramdanipun memberikan atensi kepada Karo SDM agar diperkuat bagian Wasidik Polda Papua karena ini merupakan bagian Dumas yang perlu ditingkatkan.

Lalu berkaitan dengan pengamanan unjuk rasa ia sangat berterimakasih karena kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tertib. “Dalam press release kemarin saya sudah menyampaikan bahwa kami dari Polda Papua harus siap untuk mengamankan apapun kebijakan yang diputuskan oleh KPK RI kepada Gubernur Papua,” kata Ramdani di Satpol Air, Jumat (23/9). Tak hanya itu, beberapa kali terjadi informasi yang sifatnya hoax juga mendapat atensi jenderal bintang satu ini.

Baca Juga :  Freeport Gelontorkan Rp 42 Miliar Untuk Uncen

“Kita juga harus bisa mengantisipasi terkait penyebaran berita Hoax, contohnya kemarin saya mendapatkan informasi Hoax terkait penangkapan Yunus Wonda dan karena saya sudah mendapatkan informasi bahwa berita itu bersifat tidak benar maka saya langsung memerintahkan Kabid Humas Polda Papua untuk membuat pernyataan bahwa berita itu tidak benar,” tegas Wakapolda Papua.

Wakapolda Papua menambahkan permintaan maaf untuk Dansat Brimob Polda Papua bahwa salah satu anggotanya akan segera disidangkan dan dipecat. Hal tersebut bertujuan untuk membuat efek jera dan pengingat kepada kita semua supaya menjadi anggota Polri yang menjadi lebih baik kedepannya.

Dikesempatan yang sama Karo Ops Polda Papua, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika juga menyarankan bahwa dalam pengamanan unjuk rasa diharapkan bisa mengeluarkan fasilitas untuk pendukung aparat di lapangan. Ia berharap armada mobil water canon bisa ikut diturunkan saat dilakukan unjuk rasa”Lalu perlu disiapkan system pengamanan koya agar tidak kecolongan,” tambahnya.

Baca Juga :  Waspadai Varian Baru Virus Corona

Karo Ops melanjutkan sekedar info untuk Operasi kota Polda Papua masih memiliki beberapa Operasi yaitu Ops Amole yang akan berakhir pada akhir bulan ini tentunya ada pergantian dan rotasi, untuk pam PT Freeport yang kedua Ops Damai Cartenz selesai pada 31 Desember 2022 yang ketiga ada Ops Bina Waspada yang dipimpin Dir Binmas Polda Papua yang mana akan berakhir pada tanggal 28 September 2022.

“Lalu untuk mengantisipasi permintaan jalur excape kami memiliki alternatif bahwa di Kodam XVII/Cenderawasih memiliki helikopter yang dapat di gunakan sebagai jalur excape nanti akan kami koordinasikan dengan pihak Kodam XVII/Cenderawasih jika diperlukan,” tutup Dir Binmas Polda Papua. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya