Thursday, May 9, 2024
25.7 C
Jayapura

KM. AMJ Lima Dilporkan Tenggelam di Laut Arafura

23 ABK Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian

MERAUKE – Sebuah kapal ikan dilaporkan tenggelam di laut Arafura pada koordinat 10°12’48.00″S – 138°30’36.00″E  atau berjarak sekitar 276 km dari Dermaga Merauke ke arah barat daya.

   Release yang  diterima dari Kantor SAR Merauke menyebut, Port Vila Chief sebuah kapal kontainer yang pertama kali melihat ada satu kapal dalam posisi terbalik dan mengapung di tengah laut Rabu siang, 14 September 2022 lalu. Temuan ini dilaporkan melalui email ke otoritas SAR Australia pada pukul 23.07 WIT.

Oleh JRCC (SAR Australia), informasi ini kemudian diteruskan ke Kantor Pusat Basarnas pada pukul 23.09 WIT. Dan baru pada pukul 23.15 WIT, kantor SAR menerima informasi ini. Data awal ini hanya memuat kejadiannya saja tanpa diketahui nama kapal naas tersebut.

Kamis (15/9) tepatnya pukul 00.50  WIT, sebuah pesawat pencari milik Australia Maritime Safety authority (AMSA.red) jenis Bombardier Challengger dikerahkan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun hingga pesawat kembali ke pangkalan pada pukul 03.34 WIT tanpa membuahkan hasil.

Baca Juga :  Dua Tahun Ditunda, Sudah 7 Calon Jamaah Haji Menigngal Dunia    

Kemudian pada pukul 08.20 wit pesawat kembali ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian kembali hingga pukul 12.00 WIT. Kali ini pencarian juga belum membuahkan hasil.

Setelah dilakukan koordinasi baik dengan SAR Australia, Bakamla, kantor Satuan Pengawasan  Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta pihak agen kapal, akhirnya diketahui kapal tersebut bernama KM. AMJ Lima yang berpangkalan di Panambulai, Dobo Kepulauan Aru. “Kapal ini adalah milik PT. Sutioso Bersaudara yang berkantor pusat di Jakarta Barat,” kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Darmawan.

Berdasarkan penelusuran aplikasi marine tracking, ternyata kapal ini sudah terbalik akibat hantaman ombak besar pada Selasa, 13 September 2022 lalu. Data ini dikuatkan dengan hasil penelusuran sistem pelacakan kapal di kantor Bakamla Merauke.

KM.AMJ Lima ini berawakkan 24 orang dengan nahkoda bernama Casmidi. Akibat kecelakaan ini, 23 anak ABK berhasil diselamatkan oleh KM. BMJ Enam dan menyisakan 1  korban atas nama Andreas (33) yang masih dalam pencarian. Korban selamat saat ini berada di atas KM.BMJ Enam.

Baca Juga :  Penyidik Polsek Kurik Berkolaborasi Reskrim Ungkap Pembunuhan IRT di Malind   

Kamis (15/9) kemarin, melalui komunikasi radio, Kantor SAR Merauke berhasil menghubungi KM.BMJ Enam dan diperoleh informasi tambahan bahwa 23 korban selamat semuanya dalam kondisi sehat dan posisi kapal masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap melakukan pencarian korban yang belum ditemukan. KM. BMJ Enam adalah kapal yang masih satu perusahaan dengan KM. AMJ Lima yang tenggelam tersebut.

“Menurut penuturan nahkoda KM.BMJ Enam, saat ini KM.AMJ Lima sudah tenggelam karena sudah tidak terlihat lagi di permukaan air,”terangnya.

Di laut saat ini terdapat beberapa kapal yang melakukan pencarian, baik milik perusahaan di mana KM.AMJ Lima selama ini bernaung maupun relasi dari perusahaannya.(ulo/tho)

23 ABK Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian

MERAUKE – Sebuah kapal ikan dilaporkan tenggelam di laut Arafura pada koordinat 10°12’48.00″S – 138°30’36.00″E  atau berjarak sekitar 276 km dari Dermaga Merauke ke arah barat daya.

   Release yang  diterima dari Kantor SAR Merauke menyebut, Port Vila Chief sebuah kapal kontainer yang pertama kali melihat ada satu kapal dalam posisi terbalik dan mengapung di tengah laut Rabu siang, 14 September 2022 lalu. Temuan ini dilaporkan melalui email ke otoritas SAR Australia pada pukul 23.07 WIT.

Oleh JRCC (SAR Australia), informasi ini kemudian diteruskan ke Kantor Pusat Basarnas pada pukul 23.09 WIT. Dan baru pada pukul 23.15 WIT, kantor SAR menerima informasi ini. Data awal ini hanya memuat kejadiannya saja tanpa diketahui nama kapal naas tersebut.

Kamis (15/9) tepatnya pukul 00.50  WIT, sebuah pesawat pencari milik Australia Maritime Safety authority (AMSA.red) jenis Bombardier Challengger dikerahkan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun hingga pesawat kembali ke pangkalan pada pukul 03.34 WIT tanpa membuahkan hasil.

Baca Juga :  Korupsi Dana Desa, Kepala Kampung Umanderu Jadi Tersangka

Kemudian pada pukul 08.20 wit pesawat kembali ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian kembali hingga pukul 12.00 WIT. Kali ini pencarian juga belum membuahkan hasil.

Setelah dilakukan koordinasi baik dengan SAR Australia, Bakamla, kantor Satuan Pengawasan  Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta pihak agen kapal, akhirnya diketahui kapal tersebut bernama KM. AMJ Lima yang berpangkalan di Panambulai, Dobo Kepulauan Aru. “Kapal ini adalah milik PT. Sutioso Bersaudara yang berkantor pusat di Jakarta Barat,” kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Darmawan.

Berdasarkan penelusuran aplikasi marine tracking, ternyata kapal ini sudah terbalik akibat hantaman ombak besar pada Selasa, 13 September 2022 lalu. Data ini dikuatkan dengan hasil penelusuran sistem pelacakan kapal di kantor Bakamla Merauke.

KM.AMJ Lima ini berawakkan 24 orang dengan nahkoda bernama Casmidi. Akibat kecelakaan ini, 23 anak ABK berhasil diselamatkan oleh KM. BMJ Enam dan menyisakan 1  korban atas nama Andreas (33) yang masih dalam pencarian. Korban selamat saat ini berada di atas KM.BMJ Enam.

Baca Juga :  Jika Ada Pungutan Tidak Resmi, Silahkan Laporkan

Kamis (15/9) kemarin, melalui komunikasi radio, Kantor SAR Merauke berhasil menghubungi KM.BMJ Enam dan diperoleh informasi tambahan bahwa 23 korban selamat semuanya dalam kondisi sehat dan posisi kapal masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap melakukan pencarian korban yang belum ditemukan. KM. BMJ Enam adalah kapal yang masih satu perusahaan dengan KM. AMJ Lima yang tenggelam tersebut.

“Menurut penuturan nahkoda KM.BMJ Enam, saat ini KM.AMJ Lima sudah tenggelam karena sudah tidak terlihat lagi di permukaan air,”terangnya.

Di laut saat ini terdapat beberapa kapal yang melakukan pencarian, baik milik perusahaan di mana KM.AMJ Lima selama ini bernaung maupun relasi dari perusahaannya.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya