Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Pemkab Lanny Jaya Tetapkan Tanggap Darurat Hingga 25 Oktober

11 Orang Tenaga Medis Dikirim ke Kuyawage

WAMENA-Pemkab Lanny Jaya resmi menetapkan tanggap darurat tingkat kabupaten dalam bencana hujan es  yang terjadi di Distrik Kuyawage akan berlangsung hingga 25 Oktober mendatang.

Selain itu, juga sudah didirikan posko bencana untuk membantu warga di sana dengan bahan makanan dan juga obat-obatan serta medis yang mulai disalurkan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Wakerwa, SE., M.Si., menyatakan, bencana hujan es setiap tahun terjadi dalam waktu yang tidak ditentukan.

Dikatakan, adapun bencana hujan es di Distrik Kuyawage terjadi pada awal Juli lalu. Dimana sudah ada tanda-tanda alam, tetapi masyarakat tidak mengamati, hingga satu ketika ada masyarakat yang merasa hawa dingin dan daun tanaman sudah layu semua.

“Untuk saat ini kita resmi menetapkan tanggap darurat tingkat kabupaten yang akan berlangsung sampai 25 Oktober nanti, dalam penanganan bencana hujan es di Distrik Kuyawage. Sebab dari 4 kampung di sana, 2 kampung di antaranya yang parah terkena bencana tersebut,” jelas Bupati Petrus Wakerkwa kepada awak media di Wamena, Kamis (4/8).

Ia menyatakan pemerintah juga telah menerima bantuan dari Kementrian Sosial dan pada tanggal 1 Agustus lalu telah dilakukan apel bersama TNI-Polri dan ASN untuk mengawal bantuan tersebut ke Kuyawage.

“Hari ini, kami pemerintah Lanny Jaya memberangkatkan tenaga dan peralatan medis untuk terjun membantu warga di sana. Sebab ada informasi yang diterima, ada empat warga yang meninggal dunia. Sebenarnya kami juga belum bisa pastikan ini meninggal karena bencana atau karena hal lain,” bebernya.

Bupati Petrus Wakerkwa juga menyampaikan bahwa Pemkab Lanny Jaya akan mengkonfirmasi secara pasti penyebab kematian empat warga itu. “Untuk 4 Kampung di Distrik Kuyawage, hanya 2 kampung yang parah terkena bencana itu dengan jumlah kepala keluarga 548, dan 2.740 jiwa warga yang ada di sana,” tuturnya.

Baca Juga :  Lab Kesda untuk ODP, Sampel PDP Tetap Dikirim ke Jakarta

“Kami telah membentuk posko darurat dibantu Dandim Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, Sekda Lanny Jaya dan beberapa bidang lainnya. Sementara untuk petugas medis yang dikirim ada 11 orang yang terdiri dari 1 dokter dan sisanya perawat yang dipimpin langsung oleh kepala dinas kesehatan. Mereka di sana akan dibantu oleh petugas di Puskesmas Kuyawage,” tutupnya.

Di tempat yang sama Direktur Fasilitasi Penanganan Korban Pengungsi, Kedeputian dan Kedaruratan BNPB, Yusrizal menyatakan bencana hujan es ini dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya bisa memakan waktu sampai dengan lima bulan ke depan. Dimana pemerintah daerah sudah menyatakan bulan Juli mulai, sehingga harus diantisipasi beberapa bulan ke depannya.

“Kita akan mempersiapkan dukungan bantuan logistik makanan dan kesehatan juga akan disiapkan. Selain itu sudah ada tim yang diberangkatkan ke sana juga hari ini untuk melihat sejauh mana dampak bencana yang terjadi di sana,” jelasnya.

Yusrizal menyampaikan dari pemerintah pusat akan tetap mendukung langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah kabupaten. Dimana pihaknya akan melihat apa yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah nantinya akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Sebab antisipasinya bukan singkat tetapi panjang nanti.

“Antisipasi yang dilakukan mungkin sampai bulan Oktober dan pak bupati sudah menyatakan tanggap darurat sehingga yang terhitung dari 25 Juli sampai dengan 25 Oktober mendatang,” ujarnya.

Terkait dengan empat warga yang meninggal dunia, pihaknya akan menunggu laporan dari petugas medis yang baru diberangkatkan ke Kuyawage. Informasi yang diberikan nantinya akan jadi pegangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat di Kuyawage.

“Kita akan membahas lagi apa yang akan dikerjakan oleh petugas medis sampai dengan bulan Oktober di sana dan itu tergantung dengan situasi di Distrik Kuyawage,” tambahnya.

Baca Juga :  16 RS Terima Insentif Penanganan Covid 19

Di tempat yang sama Kasi Pencegahan BPBD Provinsi Papua, A.G. Singgamui menyatakan pihaknya dari Provinsi Papua sifatnya hanya membackup yang sudah dilakukan di Pemda Lanny Jaya. Bahkan dua hari ini Satpol PP juga sudah mengambil data dan data itu yang akan dikelola di provinsi untuk mengetahui upaya mana yang belum ditangani secara baik.

“Kalau ada yang belum ditindaklanjuti oleh kabupaten maka kami dari provinsi akan masuk ke sana baik dari sisi kesehatan, logistik, penganggaran dan lainnya. Nanti kalau kita tidak mampu lagi masih ada BNPB yang akan melakukan itu,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay menyatakan pihaknya selama ini telah bergandeng tangan bersama Kodium/1702 Jayawijaya dan Koramil Tiom. Dimana setiap bantuan yang masuk untuk Kuyawage selalu diantar bersama dengan petugas dari Pemda agar bantuan ini bisa segera didistribusikan ke masyarakat.

“Selama ini kita hanya bisa antar sampai di pegunungan Distrik Kuyawage. Di sana ada pos yang dibangun oleh pemertintah dan semua bantuan ditampung di situ. Masyarakat dari kampung-kampung sekitar sudah ada di situ dan dibagi sama pendeta,” jelasnya

Senada dengan itu, Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Atenius Murib mengakui jika dari TNI yang berkolaborasi dengan Polri membantu penanganan bencana hujan es ini, pihaknya telah membantu fasilitasi, setelah nanti terbentuknya satgas ini bantuan -bantuan yang akan diberikan bantuan angkutan dari Wamena sampai posko penampungan.

Sementara Kepala Balai Besar Wilayah V Hendro Nugroho, ST, M.Si., kembali mengingatkan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang. Selain itu, pihaknya menyarankan perlu dibangun lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami kelaparan.(jo/dil/nat)

11 Orang Tenaga Medis Dikirim ke Kuyawage

WAMENA-Pemkab Lanny Jaya resmi menetapkan tanggap darurat tingkat kabupaten dalam bencana hujan es  yang terjadi di Distrik Kuyawage akan berlangsung hingga 25 Oktober mendatang.

Selain itu, juga sudah didirikan posko bencana untuk membantu warga di sana dengan bahan makanan dan juga obat-obatan serta medis yang mulai disalurkan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Wakerwa, SE., M.Si., menyatakan, bencana hujan es setiap tahun terjadi dalam waktu yang tidak ditentukan.

Dikatakan, adapun bencana hujan es di Distrik Kuyawage terjadi pada awal Juli lalu. Dimana sudah ada tanda-tanda alam, tetapi masyarakat tidak mengamati, hingga satu ketika ada masyarakat yang merasa hawa dingin dan daun tanaman sudah layu semua.

“Untuk saat ini kita resmi menetapkan tanggap darurat tingkat kabupaten yang akan berlangsung sampai 25 Oktober nanti, dalam penanganan bencana hujan es di Distrik Kuyawage. Sebab dari 4 kampung di sana, 2 kampung di antaranya yang parah terkena bencana tersebut,” jelas Bupati Petrus Wakerkwa kepada awak media di Wamena, Kamis (4/8).

Ia menyatakan pemerintah juga telah menerima bantuan dari Kementrian Sosial dan pada tanggal 1 Agustus lalu telah dilakukan apel bersama TNI-Polri dan ASN untuk mengawal bantuan tersebut ke Kuyawage.

“Hari ini, kami pemerintah Lanny Jaya memberangkatkan tenaga dan peralatan medis untuk terjun membantu warga di sana. Sebab ada informasi yang diterima, ada empat warga yang meninggal dunia. Sebenarnya kami juga belum bisa pastikan ini meninggal karena bencana atau karena hal lain,” bebernya.

Bupati Petrus Wakerkwa juga menyampaikan bahwa Pemkab Lanny Jaya akan mengkonfirmasi secara pasti penyebab kematian empat warga itu. “Untuk 4 Kampung di Distrik Kuyawage, hanya 2 kampung yang parah terkena bencana itu dengan jumlah kepala keluarga 548, dan 2.740 jiwa warga yang ada di sana,” tuturnya.

Baca Juga :  Masih Sulit Mendata Kebutuhan Korban Cuaca Ekstrim

“Kami telah membentuk posko darurat dibantu Dandim Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, Sekda Lanny Jaya dan beberapa bidang lainnya. Sementara untuk petugas medis yang dikirim ada 11 orang yang terdiri dari 1 dokter dan sisanya perawat yang dipimpin langsung oleh kepala dinas kesehatan. Mereka di sana akan dibantu oleh petugas di Puskesmas Kuyawage,” tutupnya.

Di tempat yang sama Direktur Fasilitasi Penanganan Korban Pengungsi, Kedeputian dan Kedaruratan BNPB, Yusrizal menyatakan bencana hujan es ini dari pengalaman-pengalaman yang sebelumnya bisa memakan waktu sampai dengan lima bulan ke depan. Dimana pemerintah daerah sudah menyatakan bulan Juli mulai, sehingga harus diantisipasi beberapa bulan ke depannya.

“Kita akan mempersiapkan dukungan bantuan logistik makanan dan kesehatan juga akan disiapkan. Selain itu sudah ada tim yang diberangkatkan ke sana juga hari ini untuk melihat sejauh mana dampak bencana yang terjadi di sana,” jelasnya.

Yusrizal menyampaikan dari pemerintah pusat akan tetap mendukung langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah kabupaten. Dimana pihaknya akan melihat apa yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah nantinya akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Sebab antisipasinya bukan singkat tetapi panjang nanti.

“Antisipasi yang dilakukan mungkin sampai bulan Oktober dan pak bupati sudah menyatakan tanggap darurat sehingga yang terhitung dari 25 Juli sampai dengan 25 Oktober mendatang,” ujarnya.

Terkait dengan empat warga yang meninggal dunia, pihaknya akan menunggu laporan dari petugas medis yang baru diberangkatkan ke Kuyawage. Informasi yang diberikan nantinya akan jadi pegangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat di Kuyawage.

“Kita akan membahas lagi apa yang akan dikerjakan oleh petugas medis sampai dengan bulan Oktober di sana dan itu tergantung dengan situasi di Distrik Kuyawage,” tambahnya.

Baca Juga :  Curi 1 Kg Emas, Penjual Ikan Ditangkap

Di tempat yang sama Kasi Pencegahan BPBD Provinsi Papua, A.G. Singgamui menyatakan pihaknya dari Provinsi Papua sifatnya hanya membackup yang sudah dilakukan di Pemda Lanny Jaya. Bahkan dua hari ini Satpol PP juga sudah mengambil data dan data itu yang akan dikelola di provinsi untuk mengetahui upaya mana yang belum ditangani secara baik.

“Kalau ada yang belum ditindaklanjuti oleh kabupaten maka kami dari provinsi akan masuk ke sana baik dari sisi kesehatan, logistik, penganggaran dan lainnya. Nanti kalau kita tidak mampu lagi masih ada BNPB yang akan melakukan itu,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay menyatakan pihaknya selama ini telah bergandeng tangan bersama Kodium/1702 Jayawijaya dan Koramil Tiom. Dimana setiap bantuan yang masuk untuk Kuyawage selalu diantar bersama dengan petugas dari Pemda agar bantuan ini bisa segera didistribusikan ke masyarakat.

“Selama ini kita hanya bisa antar sampai di pegunungan Distrik Kuyawage. Di sana ada pos yang dibangun oleh pemertintah dan semua bantuan ditampung di situ. Masyarakat dari kampung-kampung sekitar sudah ada di situ dan dibagi sama pendeta,” jelasnya

Senada dengan itu, Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Atenius Murib mengakui jika dari TNI yang berkolaborasi dengan Polri membantu penanganan bencana hujan es ini, pihaknya telah membantu fasilitasi, setelah nanti terbentuknya satgas ini bantuan -bantuan yang akan diberikan bantuan angkutan dari Wamena sampai posko penampungan.

Sementara Kepala Balai Besar Wilayah V Hendro Nugroho, ST, M.Si., kembali mengingatkan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang. Selain itu, pihaknya menyarankan perlu dibangun lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami kelaparan.(jo/dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya