MERAUKE – Empat bulan pertama mulai dari Januari-April 2022 sebanyak 6.156 warga Merauke melakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Dari jumlah tersebut, 67 diantaranya atau 1,09 persen dinyatakan positif terinveksi HIV-AIDS. ‘’Kalau lihat dari positif terinveksi tersebut tergolong tinggi juga,’’ kata Sekertaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Merauke, Damario Sriyono, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/7).
Damario Sriyono juga menjelaskan, dari yang VCT selama 4 bulan di awal tahun 2022 tersebut tergolong sedikit. Namun yang paling tahu alasannya, kata dia adalah Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Dinas Kesehatan. Namun menurutnya, kemungkinan ini terjadi karena adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah akibat pandemi Covid-19.
Dengan tambahan 67 kasus ini, maka total kasus HIV-AIDS secara kumulatif di Kabupaten Merauke sejak ditemukan tahun 1992 lalu sebanyak 2.645 kasus. Dari jumlah tersebut, ternyata Ibu Rumah Tangga (IRT) menempati posisi pertama dengan jumlah 559 kasus atau sebesar 21,1 persen.
Kemudian disusul swasta dengan jumlah 335 kasus atau 12,7 persen, WPSK sebanyak 282 kasus 10,7 persen, petani 260 kasus atau 9,8 persen, PNS 183 kasus atau 6,9 persen. Peringkat selanjjutnya pelajar mahasiswa 129 kasus atau 4,9 persen, buruh 105 atau 4 persen, sedangkan TNI Polri dan Nelayan Tenaga Kerja Asing jumlahnya sama masing-masing 68 kasus atau 2,6 persen dan profesi lainya.
Soal Ibu Rumah Tangga yang banyak ditemukan kasus positif HIV, Damario Sriyono menjelaskan, kemungkian IRT ditemukan banyak kasus karena saat ke Puskesmas berobat ibu rumah tangga disarankan untuk melakukan VCT.
Apalagi kalau IRT tersebut dalam status hamil tetap disarankan untuk dilakukan VCT secara dini agar dapat mengetahui statusnya,supaya anak yang ada di dalam kandungannya tersebut bisa ditangani secara dini apabila dalam pemeriksaan ternyata hasilnya positif.
‘’Kalau bapak-bapak yang juga banyak melakukan VCT maka peluang ditemukan kasus kemungkinan akan tinggi juga,’’ terangnya. Sementara dari 2,645 kasus tersebut,1.552 diantaranya masih dalam tahap HIV, sedangkan 1.09 lainnya sudah tahap Aids.
Dari jumlah ini pula, tercatat 732 diantaranya sudah dinyatakan meninggal dunia. Namun jumlah yang meninggal ini kemungkinan lebih dari jumlah yang tercatat tersebut ketika sudah ada yang meninggal, namun belum dilaporkan. (ulo/tho)