Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Penanaman Perdana Jagung di Lahan Khusus OAP   

MERAUKE – Di tengah guyuran hujan yang cukup deras, Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke bersama dengan Papua Muda Inspiratif dan Petani Orang Asli Papua melakukan penanaman jagung perdana di Lahan Papua Bersatu Kampung Marga Mulia, Distrik Semangga 2, Kabupaten Merauke, Selasa (22/3) kemarin.

Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan  Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Agustinus Yoga Priyanto, ST, menjelaskan, program tersebut berasal dari Kementrian Pertanian pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Di sana, ada pengembangan lahan khusus yang disambut baik oleh staf khusus presiden yang disampaikan kepada Papua Muda Inspiratif untuk mendampingi pada pengembangan di lahan khusus.

Sebab, ini  terkait dengan pengembangan petani Orang Asli Papua. Badan Intelejen Negara (BIN)  juga ikut mendampingi para petani asli Papua dalam mengembangkan jagung di lahan khusus tersebut.

Agustinus Yoga  Priyanto berharap, kegiatan seperti ini bisa mnejadi model pengembangan di kampung-kampung lokal di Kabupaten Merauke. Sebab, selain di kampung Marga Mulia, juga dibuka di Kampung Muram Sari. 

Baca Juga :  Aneka Usaha Malind Kanamin Masih Berutang ke Petani Rp 1,05 Miliar

Sementara di Distrik  Semangga juga dibuka untuk Kampung  Matara, Waninggap Nanggo dan  Urum yang total lahan seluas 100 hektar. Agustinus juga berharap, pengembangan jagung ini  bisa menjadi basis  integrated farming ke depan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan  berkolaborasi dengan Direktorat Holtikultura, kemudian peternakan untuk integrated farming tersebut. ‘’Tapi juga bisa menjadi eko wisata. Kalau kawasan –kawasan ini sudah bertumbuh maka mungkin arahnya ke sana,’’ harapnya.

Ditambahkan, jagung yang ditanam tersebut adalah jagung Hibrida Bentras yang   baru dilaunching Menteri Pertanian 2 bulan lalu di Jember. ‘’Mudah-mudaha bisa memberikan hasil bagi petani di Merauke,’’ pungkasnya.

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, saat penanaman perdana  itu menjelaskan, setelah penanaman jagung perdana ini maka apa yang ditanam tersebut harus menghasilkan uang.

Baca Juga :  Samsat Targetkan Penerimaan Pajak Kendaraan Rp 31,5 Miliar 

‘’Kita tanam sama-sama, kemudian tumbuh dan dirawat supaya hasilnya bagus. Hal lain yang coba kita upayakan dan teman-teman dari BIN dapat bantu  untuk mencari pasar agar nantinya ada orang yang mau beli,’’ katanya.

Bupati juga berpesan agar  tidak berhenti setelah penamanan. Apa yang ditanam tersebut harus menghasilkan uang dan masyarakat bisa terus menanam dan memetik hasilnya. ‘’Kalau besok tidak jadi uang, pasti mereka kasih tinggal ini lahan,’’ jelasnya.

Namun begitu sebagai pemerintah daerah, tambah bupati Romanus Mbaraka, pihaknya akan terus monitor.  Bupati Romanus juga mengingatkan Dinas Pertanian agar setiap varitas baru yang masuk dan akan dikembangkan di Merauke untuk diteliti terlebih dahulu dengan baik sebelum ditanam. ‘’Jangan sampai ada penyakit ikutan, sehingga harus diteliti dengan baik setiap ada varitas baru masuk Merauke,’’ pungkasnya. (ulo/tho)   

MERAUKE – Di tengah guyuran hujan yang cukup deras, Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke bersama dengan Papua Muda Inspiratif dan Petani Orang Asli Papua melakukan penanaman jagung perdana di Lahan Papua Bersatu Kampung Marga Mulia, Distrik Semangga 2, Kabupaten Merauke, Selasa (22/3) kemarin.

Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan  Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Agustinus Yoga Priyanto, ST, menjelaskan, program tersebut berasal dari Kementrian Pertanian pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Di sana, ada pengembangan lahan khusus yang disambut baik oleh staf khusus presiden yang disampaikan kepada Papua Muda Inspiratif untuk mendampingi pada pengembangan di lahan khusus.

Sebab, ini  terkait dengan pengembangan petani Orang Asli Papua. Badan Intelejen Negara (BIN)  juga ikut mendampingi para petani asli Papua dalam mengembangkan jagung di lahan khusus tersebut.

Agustinus Yoga  Priyanto berharap, kegiatan seperti ini bisa mnejadi model pengembangan di kampung-kampung lokal di Kabupaten Merauke. Sebab, selain di kampung Marga Mulia, juga dibuka di Kampung Muram Sari. 

Baca Juga :  Ciptakan Rasa Aman, Bhabinkamtibmas dan Warga Bangun Poskamling

Sementara di Distrik  Semangga juga dibuka untuk Kampung  Matara, Waninggap Nanggo dan  Urum yang total lahan seluas 100 hektar. Agustinus juga berharap, pengembangan jagung ini  bisa menjadi basis  integrated farming ke depan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan  berkolaborasi dengan Direktorat Holtikultura, kemudian peternakan untuk integrated farming tersebut. ‘’Tapi juga bisa menjadi eko wisata. Kalau kawasan –kawasan ini sudah bertumbuh maka mungkin arahnya ke sana,’’ harapnya.

Ditambahkan, jagung yang ditanam tersebut adalah jagung Hibrida Bentras yang   baru dilaunching Menteri Pertanian 2 bulan lalu di Jember. ‘’Mudah-mudaha bisa memberikan hasil bagi petani di Merauke,’’ pungkasnya.

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, saat penanaman perdana  itu menjelaskan, setelah penanaman jagung perdana ini maka apa yang ditanam tersebut harus menghasilkan uang.

Baca Juga :  Aneka Usaha Malind Kanamin Masih Berutang ke Petani Rp 1,05 Miliar

‘’Kita tanam sama-sama, kemudian tumbuh dan dirawat supaya hasilnya bagus. Hal lain yang coba kita upayakan dan teman-teman dari BIN dapat bantu  untuk mencari pasar agar nantinya ada orang yang mau beli,’’ katanya.

Bupati juga berpesan agar  tidak berhenti setelah penamanan. Apa yang ditanam tersebut harus menghasilkan uang dan masyarakat bisa terus menanam dan memetik hasilnya. ‘’Kalau besok tidak jadi uang, pasti mereka kasih tinggal ini lahan,’’ jelasnya.

Namun begitu sebagai pemerintah daerah, tambah bupati Romanus Mbaraka, pihaknya akan terus monitor.  Bupati Romanus juga mengingatkan Dinas Pertanian agar setiap varitas baru yang masuk dan akan dikembangkan di Merauke untuk diteliti terlebih dahulu dengan baik sebelum ditanam. ‘’Jangan sampai ada penyakit ikutan, sehingga harus diteliti dengan baik setiap ada varitas baru masuk Merauke,’’ pungkasnya. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya