Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Turunkan Alat Berat ke Jayapura

JAKARTA, Jawa Pos–Kementerian PUPR Menurunkan peralatan dan personil untuk penanganan pasca banjir dan tanah longsor di kota Jayapura yang terjadi sejak Kamis (6/1) lalu.

Sejauh ini pendataan daerah terdampak meliputi beberapa distrik di Kota Jayapura dan sekitarnya. Seperti Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengungkapkan, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo turun langsung didampingi Direktur Sungai dan Pantai Bob A. Lombogia, serta Direktur Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Adenan Rasyid.

”Saat ini langkah-langkah cepat penanganan darurat pasca banjir, salah satunya pengerahan alat berat untuk pembersihan sampah di sungai-sungai dan di ruas-ruas jalan terdampak,” jelas Endra kemarin (9/1)

Baca Juga :  Masih Sisakan 1 Kasus Covid-19 

Beberapa alat kata Endra tengah dikerahkan oleh balai-balai PUPR di Jayapura dan sekitarnya Sejauh ini meliputi 12 unit Dump Truck, 3 excavator mini, 2 excavator besar. ”Kami juga mendapatkan bantuan tambahan alat berat dari Kepolisian sebanyak 3 unit excavator besar dan 1 loader, serta 2 Dump Truck dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura,” jelas Endra.

Untuk penanganan jangka pendek, kata Endra, pihaknya tengah mengkaji untuk segera menormalisasi tiga sungai, yakni Siborgonyi sepanjang 1,9 km, Acai  sepanjang 1,6 km, dan  Makanoay  sepanjang 0.66 km.

“Normalisasi sungai perlu dilakukan sebab berdasarkan hasil evaluasi Tim PUPR di lapangan, salah satu penyebab banjir adalah terjadinya sedimentasi sungai dan penyumbatan sampah pada Daerah Aliran Sungai sehingga hujan deras yang turun menyebabkan sungai meluap,” papar Endra.

Baca Juga :  Temui Pengungsi, Pj Papua Selatan Berdialog dengan Warga

Selain itu kata Endra, juga telah dilakukan penanganan pembersihan beberapa ruas jalan yang terdampak banjir. Catatan PUPR terdapat 4 ruas jalan nasional yang terdampak, yaitu Jl.Kelapa Dua , Abepura ruas Bts. Kota Jayapura/Kab. Keerom, ruas Jayapura – Sentani, dan Jalan Raya Abepura (Abepura). ”Saat ini semua ruas tersebut sudah dilakukan pembersihan dengan alat berat dan sudah dapat dilalui kendaraan dengan lancar,” ujarnya.

Untuk penanganan jangka panjang, Endra menyatakan Kementerian PUPR merencanakan akan membangun sejumlah infrastruktur untuk konservasi air dan pengendalian banjir. Diantaranya sedang diajukan pembangunan kolam retensi di Kawasan Organda Baru, pembangunan parapet di Sungai Acay dan Sungai Siborgonyi, serta pembangunan Checkdam di hulu Sungai Makanoay.(tau/JPG)

JAKARTA, Jawa Pos–Kementerian PUPR Menurunkan peralatan dan personil untuk penanganan pasca banjir dan tanah longsor di kota Jayapura yang terjadi sejak Kamis (6/1) lalu.

Sejauh ini pendataan daerah terdampak meliputi beberapa distrik di Kota Jayapura dan sekitarnya. Seperti Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengungkapkan, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo turun langsung didampingi Direktur Sungai dan Pantai Bob A. Lombogia, serta Direktur Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Adenan Rasyid.

”Saat ini langkah-langkah cepat penanganan darurat pasca banjir, salah satunya pengerahan alat berat untuk pembersihan sampah di sungai-sungai dan di ruas-ruas jalan terdampak,” jelas Endra kemarin (9/1)

Baca Juga :  Perlu Segera Dilakukan Mitigasi

Beberapa alat kata Endra tengah dikerahkan oleh balai-balai PUPR di Jayapura dan sekitarnya Sejauh ini meliputi 12 unit Dump Truck, 3 excavator mini, 2 excavator besar. ”Kami juga mendapatkan bantuan tambahan alat berat dari Kepolisian sebanyak 3 unit excavator besar dan 1 loader, serta 2 Dump Truck dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura,” jelas Endra.

Untuk penanganan jangka pendek, kata Endra, pihaknya tengah mengkaji untuk segera menormalisasi tiga sungai, yakni Siborgonyi sepanjang 1,9 km, Acai  sepanjang 1,6 km, dan  Makanoay  sepanjang 0.66 km.

“Normalisasi sungai perlu dilakukan sebab berdasarkan hasil evaluasi Tim PUPR di lapangan, salah satu penyebab banjir adalah terjadinya sedimentasi sungai dan penyumbatan sampah pada Daerah Aliran Sungai sehingga hujan deras yang turun menyebabkan sungai meluap,” papar Endra.

Baca Juga :  Presiden Setuju Lanjutkan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di 212 Kabupaten

Selain itu kata Endra, juga telah dilakukan penanganan pembersihan beberapa ruas jalan yang terdampak banjir. Catatan PUPR terdapat 4 ruas jalan nasional yang terdampak, yaitu Jl.Kelapa Dua , Abepura ruas Bts. Kota Jayapura/Kab. Keerom, ruas Jayapura – Sentani, dan Jalan Raya Abepura (Abepura). ”Saat ini semua ruas tersebut sudah dilakukan pembersihan dengan alat berat dan sudah dapat dilalui kendaraan dengan lancar,” ujarnya.

Untuk penanganan jangka panjang, Endra menyatakan Kementerian PUPR merencanakan akan membangun sejumlah infrastruktur untuk konservasi air dan pengendalian banjir. Diantaranya sedang diajukan pembangunan kolam retensi di Kawasan Organda Baru, pembangunan parapet di Sungai Acay dan Sungai Siborgonyi, serta pembangunan Checkdam di hulu Sungai Makanoay.(tau/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya