Friday, May 3, 2024
26.7 C
Jayapura

Pelaku Kekerasan Fisik Dikenakan Wajib Lapor

Dua tersangka dikawal penyidik di Mapolres Jayapura Kota, Kamis (2/5). Dua tersangka kasus kekerasan fisik terhadap anak ini dikenakan wajib lapor.( FOTO : Elfira/Cepos)

Iptu Jahja Rumra: Tersangka Tak Ditahan Karena Ancaman Hukuman di Bawah Lima Tahun dan Pelaku Masih di Bawah Umur 

JAYAPURA- Dua tersangka dengan inisial DKD (18) dan LAA (17), pelaku  Kekerasan fisik terhadap anak yang video nya sempat viral di media sosial hingga saat ini masih dikenakan wajib lapor di Polres Jayapura Kota alias tak ditahan.

 Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra menerangkan, kedua tersangka dikenakan wajib lapor dan tidak ditahan lantaran pasal yang disangkakan pada keduanya adalah Pasal Perlindungan Anak.

Selain itu juga lanjut Jahja, tidak bisa dilakukan penahanan dikarenakan ancaman hukuman yang disangkakan kepada keduanya di bawah lima tahun penjara.

Baca Juga :  Miris, Bantu Bersihkan Sampah Malah Diusir Orang Mabuk

 “Syarat untuk melakukan penahanan kepada seseorang itu jika ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara, sehingga itu untuk dua tersangka yang ini hanya dikenakan wajib lapor mengingat kedua anak tersebut di bawah umur,” ucap Jahja saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (3/5)

 Sejauh ini kata Kasubag Humas, belum ada upaya damai antara korban yang bernama Enjelina Koibur (17) dengan kedua tersangka. Dan proses hukum sendiri masih tetap berjalan.

“Jika kedua pihak dalam hal ini korban dan tersangka mau berdamai itu kembali kepada korbannya, apakah dia mau memaafkan kedua tersangka. Selain itu, perdamaian kasus ini juga tergantung dari kebijakan pimpinan,” terangnya

 Sekedar diketahui, kejadian ini terjadi di Jalan Amfibi, Distrik Abepura. Dimana pelaku  DKD mengajak LAA  dan beberapa orang temannya mendatangi korban  di TKP lalu  terjadi cekcok mulut, dikarenakan emosi. DKD melakukan pemukulan  terhadap korban  dan pemukulan tersebut diikuti  oleh pelaku LA yang sama-sama melakukan pemukulan berulang kali terhadap korban. 

Baca Juga :  Presiden Jokowi Sumbangkan 1 Ekor Sapi Kurban

 Pemukulan dilakukan dengan cara  dimana pelaku menampar korban,  menendang, dan menjambak rambut hingga korban mengalami luka robek pada mulut. (fia/wen)

Dua tersangka dikawal penyidik di Mapolres Jayapura Kota, Kamis (2/5). Dua tersangka kasus kekerasan fisik terhadap anak ini dikenakan wajib lapor.( FOTO : Elfira/Cepos)

Iptu Jahja Rumra: Tersangka Tak Ditahan Karena Ancaman Hukuman di Bawah Lima Tahun dan Pelaku Masih di Bawah Umur 

JAYAPURA- Dua tersangka dengan inisial DKD (18) dan LAA (17), pelaku  Kekerasan fisik terhadap anak yang video nya sempat viral di media sosial hingga saat ini masih dikenakan wajib lapor di Polres Jayapura Kota alias tak ditahan.

 Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra menerangkan, kedua tersangka dikenakan wajib lapor dan tidak ditahan lantaran pasal yang disangkakan pada keduanya adalah Pasal Perlindungan Anak.

Selain itu juga lanjut Jahja, tidak bisa dilakukan penahanan dikarenakan ancaman hukuman yang disangkakan kepada keduanya di bawah lima tahun penjara.

Baca Juga :  Kartu Papua Sehat dan Program JKN Dipertanyakan

 “Syarat untuk melakukan penahanan kepada seseorang itu jika ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara, sehingga itu untuk dua tersangka yang ini hanya dikenakan wajib lapor mengingat kedua anak tersebut di bawah umur,” ucap Jahja saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (3/5)

 Sejauh ini kata Kasubag Humas, belum ada upaya damai antara korban yang bernama Enjelina Koibur (17) dengan kedua tersangka. Dan proses hukum sendiri masih tetap berjalan.

“Jika kedua pihak dalam hal ini korban dan tersangka mau berdamai itu kembali kepada korbannya, apakah dia mau memaafkan kedua tersangka. Selain itu, perdamaian kasus ini juga tergantung dari kebijakan pimpinan,” terangnya

 Sekedar diketahui, kejadian ini terjadi di Jalan Amfibi, Distrik Abepura. Dimana pelaku  DKD mengajak LAA  dan beberapa orang temannya mendatangi korban  di TKP lalu  terjadi cekcok mulut, dikarenakan emosi. DKD melakukan pemukulan  terhadap korban  dan pemukulan tersebut diikuti  oleh pelaku LA yang sama-sama melakukan pemukulan berulang kali terhadap korban. 

Baca Juga :  Pemprov Papua Berikan Penghargaan Kepada Pemkab Biak

 Pemukulan dilakukan dengan cara  dimana pelaku menampar korban,  menendang, dan menjambak rambut hingga korban mengalami luka robek pada mulut. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya