Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Tak Punya Uang, Dua Bayi Tidak Dirawat

BUTUH KEBIJAKAN – Dua bayi  Rein (9 bulan) dan Naila (1,9 tahun) digendong oleh keluarganya di lokasi  posko pengungsian di aula St Fransiscus Asisi, Jumat (3/5) kemarin.  Kedua bayi ini mulai sakit alergi dan butuh penanganan medis. ( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kondisi kesehatan pasien di lokasi pengungsian kebakaran di aula St Franciscus Asisi mulai mengalami penurunan kesehatan. Yang terpantau terakhir adalah  kesehatan dua balita yakni Rein berusia 9 bulan dan Naila berusia 1 tahun 9 bulan yang terkena alergi. 

Tubuh bayi mungil ini mulai gatal-gatal bahkan tumbuh bisul. Untuk Rein terlihat jelas bisul berukuran besar dibelakang lehernya. Sedangkan Naila sedikit lebih mengkhawatirkan karena bisul tak hanya  terlihat di bagian wajahnya tetapi naik hingga ke kepalanya. 

 Meski demikian Ia masih tetap tersenyum dan menyapa orang yang ada di dekatnya. Ia bahkan sempat meminta  gendong saat dihampiri Cenderawasih Pos. “Setelah berkumpul baru dia (Naila) alergi. Tidak tahu apa penyebabnya, mungkin karena tidak cocok dengan udaranya,” jelas sang bibi bernama Haeria saat ditemui di lokasi pengungsian, Jumat (3/5) kemarin.

Baca Juga :  BTM: Banyak Potensi Pariwisata Belum Dikelola Maksimal

  Meski terlihat sehat namun pihak keluarga sedikit dipusingkan untuk membawa balita berkulit terang ini ke Puskesmas. Pasalnya semua uang dan surat-surat identitas ikut terbakar atas musibah terbakarnya belasan rumah di APO Bukit beberapa lalu. 

 Mereka hanya berharap ada kebijakan dari pemerintah terhadap warga yang terkena musibah kebakaran. “Mau berobat tapi katanya harus bawa surat ini itu sementara surat kami kan terbakar semua, bersyukur kami bisa keluar meski hanya pakaian di badan,” bebernya.

 Hal menarik lainnya adalah ibu dari Rein merupakan orang baru. Ia baru 2 bulan di Jayapura dan datang dari Palu untuk mengikuti acara keluarga di Jayapura. Iapun  tinggal bersama keluarganya di APO dan ikut terkena musibah. 

Baca Juga :  Pemkot Raih Penghargaan dari Menkeu

“Semua uang juga terbakar. Hanya selamat dengan pakaian di badan,” ujar sang ibu, Rina (39). Sementara terkait batas akhir tinggal di pengungsian yang diberi waktu hingga hari Minggu (5/5), Haeria mengaku siap untuk keluar dan mencari tempat tinggal. 

 Pantauan Cenderawasih Pos para pengungsi membutuhkan minyak untuk bayi termasuk pakaian dalam. Di lokasi aula St Fransiscus Asisi ini terdapat 36 kepala keluarga dengan 134 jiwa dan 34 anak sekolah. (ade/gin) 

BUTUH KEBIJAKAN – Dua bayi  Rein (9 bulan) dan Naila (1,9 tahun) digendong oleh keluarganya di lokasi  posko pengungsian di aula St Fransiscus Asisi, Jumat (3/5) kemarin.  Kedua bayi ini mulai sakit alergi dan butuh penanganan medis. ( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kondisi kesehatan pasien di lokasi pengungsian kebakaran di aula St Franciscus Asisi mulai mengalami penurunan kesehatan. Yang terpantau terakhir adalah  kesehatan dua balita yakni Rein berusia 9 bulan dan Naila berusia 1 tahun 9 bulan yang terkena alergi. 

Tubuh bayi mungil ini mulai gatal-gatal bahkan tumbuh bisul. Untuk Rein terlihat jelas bisul berukuran besar dibelakang lehernya. Sedangkan Naila sedikit lebih mengkhawatirkan karena bisul tak hanya  terlihat di bagian wajahnya tetapi naik hingga ke kepalanya. 

 Meski demikian Ia masih tetap tersenyum dan menyapa orang yang ada di dekatnya. Ia bahkan sempat meminta  gendong saat dihampiri Cenderawasih Pos. “Setelah berkumpul baru dia (Naila) alergi. Tidak tahu apa penyebabnya, mungkin karena tidak cocok dengan udaranya,” jelas sang bibi bernama Haeria saat ditemui di lokasi pengungsian, Jumat (3/5) kemarin.

Baca Juga :  Para Penghuni Eks Rusunawa Berpencar, Andalkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

  Meski terlihat sehat namun pihak keluarga sedikit dipusingkan untuk membawa balita berkulit terang ini ke Puskesmas. Pasalnya semua uang dan surat-surat identitas ikut terbakar atas musibah terbakarnya belasan rumah di APO Bukit beberapa lalu. 

 Mereka hanya berharap ada kebijakan dari pemerintah terhadap warga yang terkena musibah kebakaran. “Mau berobat tapi katanya harus bawa surat ini itu sementara surat kami kan terbakar semua, bersyukur kami bisa keluar meski hanya pakaian di badan,” bebernya.

 Hal menarik lainnya adalah ibu dari Rein merupakan orang baru. Ia baru 2 bulan di Jayapura dan datang dari Palu untuk mengikuti acara keluarga di Jayapura. Iapun  tinggal bersama keluarganya di APO dan ikut terkena musibah. 

Baca Juga :  Letkof Inf. Hendry Widodo Jabat Dandim 1701/Jayapura.

“Semua uang juga terbakar. Hanya selamat dengan pakaian di badan,” ujar sang ibu, Rina (39). Sementara terkait batas akhir tinggal di pengungsian yang diberi waktu hingga hari Minggu (5/5), Haeria mengaku siap untuk keluar dan mencari tempat tinggal. 

 Pantauan Cenderawasih Pos para pengungsi membutuhkan minyak untuk bayi termasuk pakaian dalam. Di lokasi aula St Fransiscus Asisi ini terdapat 36 kepala keluarga dengan 134 jiwa dan 34 anak sekolah. (ade/gin) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya