Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Pendidikan di Papua Jangan Sampai Merosot

Pendidikan Online Harus Tetap Berjalan, di Daerah Pinggiran atau Pedalaman Bisa Dilakukan Offline

KepalaLPMP Provinsi Papua, Drs. Adrian Howay, M.Si, ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua, Drs. Adrian Howay, M.Si mengatakan, dalam era new normal seperti saat pandemi ini pembelajaran dilakukan di rumah secara daring atau online tetap harus dilakukan.

 Namun, apakah proses belajar mengajar (PBM) akan efektif dan berharap mutu pendidikan dapat ditingkatkan? Howay mengatakan dirinya tak mengharap lebih, namun proses belajar mengajar tetap berjalan sehingga mutu pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA/SMK tidak merosot.  

 Namun demikian, menurut Howay ada kendala yang dihadapi, terutama dari segi akses internet. Dimana untuk daerah perkotaan atau ibu kota masih bisa mengakses internet dalam proses belajar mengajar secara online, terutama untuk SMA/SMK, SMP tidak menjadi kendala, tetapi SD memang menjadi masalah, karena tidak mungkin anak SD dipaksakan untuk belajar mandiri.

Baca Juga :  Penghuni Lapas Juga Butuh Perhatian Pemerintah

Menurut Howay, saat ini kebijakan oleh pemerintah melalui Kemendikbud telah melakukan berbagai cara, salah satunya melalui Rumah Belajar yang dikendalikan langsung oleh Pusat Data dan Informasi melalui program Rumah Belajar berproses. 

 Saat disinggung dengan pembelajaran untuk daerah pinggiran atau daerah pedalaman, dia berharap pembelajaran bisa dilakukan secara offline atau tatap muka. Jadi guru-guru yang ada di daerah pinggiran atau daerah pedalaman harus betul-betul memandu anak-anak untuk belajar. 

“Saat ini guru-guru menjadi inti bagi aktivitas pembelajaran di daerah-daerah pinggiran. Oleh karena itu, guru-guru harus mendekatkan diri kepada para siswa-siswi, sehingga proses belajar mengajar di daerah-daerah pinggiran dan pedalaman tetap berjalan seperti biasanya,” katanya kepada wartawan di Aula LPMP Provinsi Papua Rabu (22/7) kemarin.  (bet/wen) 

Baca Juga :  Perbaikan Ditambah, Seminggu Lagi Jalan Bisa Diakses

Pendidikan Online Harus Tetap Berjalan, di Daerah Pinggiran atau Pedalaman Bisa Dilakukan Offline

KepalaLPMP Provinsi Papua, Drs. Adrian Howay, M.Si, ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua, Drs. Adrian Howay, M.Si mengatakan, dalam era new normal seperti saat pandemi ini pembelajaran dilakukan di rumah secara daring atau online tetap harus dilakukan.

 Namun, apakah proses belajar mengajar (PBM) akan efektif dan berharap mutu pendidikan dapat ditingkatkan? Howay mengatakan dirinya tak mengharap lebih, namun proses belajar mengajar tetap berjalan sehingga mutu pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA/SMK tidak merosot.  

 Namun demikian, menurut Howay ada kendala yang dihadapi, terutama dari segi akses internet. Dimana untuk daerah perkotaan atau ibu kota masih bisa mengakses internet dalam proses belajar mengajar secara online, terutama untuk SMA/SMK, SMP tidak menjadi kendala, tetapi SD memang menjadi masalah, karena tidak mungkin anak SD dipaksakan untuk belajar mandiri.

Baca Juga :  Pemkot Dorong SMA PGRI dan Korpri Jadi Sekolah Negeri

Menurut Howay, saat ini kebijakan oleh pemerintah melalui Kemendikbud telah melakukan berbagai cara, salah satunya melalui Rumah Belajar yang dikendalikan langsung oleh Pusat Data dan Informasi melalui program Rumah Belajar berproses. 

 Saat disinggung dengan pembelajaran untuk daerah pinggiran atau daerah pedalaman, dia berharap pembelajaran bisa dilakukan secara offline atau tatap muka. Jadi guru-guru yang ada di daerah pinggiran atau daerah pedalaman harus betul-betul memandu anak-anak untuk belajar. 

“Saat ini guru-guru menjadi inti bagi aktivitas pembelajaran di daerah-daerah pinggiran. Oleh karena itu, guru-guru harus mendekatkan diri kepada para siswa-siswi, sehingga proses belajar mengajar di daerah-daerah pinggiran dan pedalaman tetap berjalan seperti biasanya,” katanya kepada wartawan di Aula LPMP Provinsi Papua Rabu (22/7) kemarin.  (bet/wen) 

Baca Juga :  Banyak Peluang Kasus Suap di Kementerian

Berita Terbaru

Artikel Lainnya