Monday, May 13, 2024
28.7 C
Jayapura

Jaga Kamtibmas, Tidak Boleh Ada Lagi Aksi Tolak Otsus

SENTANI- Komponen masyarakat hukum adat Papua dari unsur tokoh adat, tokoh agama, pemuda, perempuan, intelektual dan cendikiawan yang tergabung dalam wadah Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua meminta kepada semua pihak untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Papua.

Tak hanya itu, mereka juga meminta agar menyudahi dan tidak boleh ada lagi yang melakukan aksi demonstrasi atau menolak Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) di Papua yang telah disahkan dan dilanjutkan oleh DPR RI pekan lalu.

Salah satu tokoh adat di Papua, Yanto Eluay mengatakan, menolak secara tegas segala bentuk aksi atau unjuk rasa yang menolak kelanjutan UU Otsus Papua.

Baca Juga :  Guru Honorer Jangan Kalah dengan Guru PNS dan P3K

“Kami mengimbau agar seluruh elemen dan komponen masyarakat, baik mahasiswa dan masyarakat untuk ikut menjaga Kamtibmas yang kondusif, aman dan damai di tanah Papua,” ucapnya.

http://cenderawasihpos.co.id/igd-umum-dan-rawat-inap-non-covid-ditutup/

Ondoafi Kampung Serah ini mewakili para tokoh masyarakat yang lain telah bersepakat untuk mendukung kelanjutan UU Otsus Papua dengan pertimbangan sebagai berikut, di mana masyarakat saat ini sangat membutuhkan dukunggan anggaran untuk membiayai berbagai sektor yang sangat penting di Papua.

“Masyarakat saat ini sangat membutuhkan dukungan anggaran dana Otsus untuk membiayai sektor kebutuhan pokok pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sektor masyarakat lainnya,”bebernya.

Dia menyampaikan, Otsus Papua harus segera diimplementasikan dengan regulasi untuk kepentingan masyarakat Papua, bukan untuk kepentingan para pejabat korupsi di Papua. 

Baca Juga :  Bentrokan di Kampung Puay, Dua Rumah Warga Dibakar

“Para pejabat Papua, politisi intelektual agar tidak memanfaatkan komponen mahasiswa, Ormas dan masyarakat untuk melakukan aksi-aksi penolakan terhadap kelanjutan UU Otsus Papua,”tegas Yanto. (bet/tho)

SENTANI- Komponen masyarakat hukum adat Papua dari unsur tokoh adat, tokoh agama, pemuda, perempuan, intelektual dan cendikiawan yang tergabung dalam wadah Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua meminta kepada semua pihak untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Papua.

Tak hanya itu, mereka juga meminta agar menyudahi dan tidak boleh ada lagi yang melakukan aksi demonstrasi atau menolak Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) di Papua yang telah disahkan dan dilanjutkan oleh DPR RI pekan lalu.

Salah satu tokoh adat di Papua, Yanto Eluay mengatakan, menolak secara tegas segala bentuk aksi atau unjuk rasa yang menolak kelanjutan UU Otsus Papua.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan di Sentani Diancam Pasal Pembunuhan Berencana

“Kami mengimbau agar seluruh elemen dan komponen masyarakat, baik mahasiswa dan masyarakat untuk ikut menjaga Kamtibmas yang kondusif, aman dan damai di tanah Papua,” ucapnya.

http://cenderawasihpos.co.id/igd-umum-dan-rawat-inap-non-covid-ditutup/

Ondoafi Kampung Serah ini mewakili para tokoh masyarakat yang lain telah bersepakat untuk mendukung kelanjutan UU Otsus Papua dengan pertimbangan sebagai berikut, di mana masyarakat saat ini sangat membutuhkan dukunggan anggaran untuk membiayai berbagai sektor yang sangat penting di Papua.

“Masyarakat saat ini sangat membutuhkan dukungan anggaran dana Otsus untuk membiayai sektor kebutuhan pokok pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sektor masyarakat lainnya,”bebernya.

Dia menyampaikan, Otsus Papua harus segera diimplementasikan dengan regulasi untuk kepentingan masyarakat Papua, bukan untuk kepentingan para pejabat korupsi di Papua. 

Baca Juga :  Alumni Stiper Santo Thomas Aquinas  Jayapura 90 % OAP

“Para pejabat Papua, politisi intelektual agar tidak memanfaatkan komponen mahasiswa, Ormas dan masyarakat untuk melakukan aksi-aksi penolakan terhadap kelanjutan UU Otsus Papua,”tegas Yanto. (bet/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya